Di era pendemi Covid-19 seperti sekarang menjadi tidak bijak bagi perusahaan untuk menggelar press conference secara offline. Apalagi melalui kampanye #kerjadirumah atau #workfromhome yang digalakkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Tentu saja, bisnis harus tetap jalan. Perusahaan memiliki sederet produk yang harus diluncurkan. Tapi, tidak bisa membuat press conference.
Maka, virtual product launch event menjadi solusi satu-satunya. Press conference tetap ada. Tapi dikemas secara virtual.
Lantas muncul pertanyaan lagi, di platform apa? Dari sudut pandang media/jurnalis, ada tiga platform paling efektif untuk menggelar virtual press conference:
- Instagram Live (IG Live)
+ Mayoritas jurnalis punya akun Instagram.
+ Fitur pencarian/menemukan akun perusahaan relatif mudah.
+ User sudah akrab dengan IG Story, juga IG Live. Menonton IG Live cukup nyaman dan interaktif.
– Platform Instagram lebih condong ke hiburan, kurang cocok untuk acara press conference serius.
– Format hanya bisa vertikal, mengakibatkan plus dan minusnya sendiri.
-Di moda IG Live, pertanyaan yang masuk mudah sekali terskip dan tidak terbaca.
- Facebook Live

+ Mayoritas jurnalis punya akun Facebook
+ Fitur Facebook Live memiliki keleluasaan untuk memisahkan dua-tiga layar, atau menghadirkan beberapa narasumber.
+ Platformnya cocok untuk press conference yang serius.
+ Untuk jurnalis bertanya relatif mudah dan cepat di komentar.
– Fitur pencarian dan menemukan akun perusahaan relatif sulit. Media harus diundang untuk bergabung terlebih dulu ke suatu grup, dan proses ini jadi ribet.
-Ada beberapa jurnalis yang tidak memiliki Facebook atau tidak aktif di Facebook.
– Resolusi rata-rata standar definition.
– Tampilan video terlihat kecil dan kurang nyaman saat membaca presentasi.
-Muncul notifikasi di Facebook jadi distraksi.
- YouTube Live

+ Mayoritas jurnalis sangat akrab dengan fitur YouTube
+ Fitur YouTube Live memiliki keleluasaan untuk memisahkan dua-tiga layar, menghadirkan beberapa narasumber, serta keleluasaan dan kebebasan untuk berkreasi di konten.
+ Dapat menghadirkan video/konten beresolusi tinggi.
+ Platform YouTube cocok untuk press conference yang serius.
+ Untuk jurnalis bertanya relatif mudah dan cepat di kolom komentar.
+ Akses ke YouTube sangat mudah, hanya perlu share link, tidak perlu login. Kecuali ingin bertanya di komentar.
+ Lebih betah dan terbiasa menonton dalam waktu lama di YouTube. Apalagi, jika di depan laptop. Bisa langsung bekerja.
– Butuh bandwith relatif lebih besar karena video yang dihadirkan bisa beresolusi tinggi.
Dari plus minus diatas, ada dua kesimpulan.
Pertama, bahwa YouTube adalah platform terbaik bagi jurnalis dalam menghadiri press conference secara virtual.
Ini saya rasakan ketika mengikuti press conference XL Axiata. Sambil menulis, saya mendengarkan, serta menonton Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih membacakan pertanyaan dari teman-teman media.
Kedua, “interaksi” adalah inti dari virtual press conference.
Beberapa teman jurnalis mengeluhkan perusahaan yang hanya memutar video yang sudah direkam sebelumnya dan diberi embel-embel “virtual press conference”. Kesalahannya adalah mereka meninggalkan unsur “interaksi”. Ketika teman-teman jurnalis memiliki pertanyaan dan tidak bisa dijawab langsung oleh narasumber.
Patut diingat dalam sebuah press conference setiap jurnalis memiliki kebutuhan angle yang berbeda-beda. Tanpa ada ruang bagi mereka untuk bertanya langsung ke narasumber, maka virtual press conference menjadi format yang kurang berfaedah.
Ketiga, untuk memaksimalkan eksperiens dari virtual press conference, perusahaan sudah harus cepat dan sigap untuk menyebar release dan foto tepat setelah acara virtual press conference selesai.
Jadi, saat menulis bahan jurnalis bisa melebur data yang mereka dapat dengan rilis, mengecek ejaan nama narasumber, dll. Hasilnya, berita pun jadi cepat naik, komplit, dan mendalam.
Ini analisa singkat saya, sengaja dibikin karena ada beberapa narsum meminta masukan soal virtual press conference yang optimal seperti apa. Semoga bisa membantu dan jika ada pertanyaan silahkan lanjut diskusi di WhatsApp atau akun IG @cakdan atau YouTube https://www.youtube.com/channel/UC9REuH5bdvbm8TDY4kDTTBQ?view_as=subscriber
Terima kasih