Puluhan kali nerbangin drone, belom pernah sekalipun flyaway (drone terbang tidak terkontrol). Apalagi di negri orang. Kuatirnya kalo nabrak sesuatu atau nimpa orang 😆.
Penyebabnya sepele dan ceroboh. Sewaktu berenang, GoPro Hero 7 saya mendadak mati (di duga kemasukan air). Akhirnya ganti pake Galaxy S10+. Sehabis berenang, lalu ke pantai untuk nerbangin Mavic.
Eh lupa, karena ponsel abis diajak berendem, sensor otomatis ngasih tau kalo selot USB-C masih basah. Sehingga nggak mau detek (ngecas).
Karena ngejar sunset yang mau turun, akhirnya itu selot ditiup-tiup, di lap, sambil sedikit dipaksa. Nggak lama akhirnya konek juga. Kuy lah, langsung terbang dan muter-muter.
Lumayan, udah 15 menit terbang tiba-tiba mimpi buruk: remote controller putus dari wahana. Mavic saya saat itu ada di ketinggian 30-40 meter. Nggak punya kendali apa-apa ke drone.
Kayaknya ini masih soal masalah selot USB C yang basah dan tetap dipaksa tadi. Oke, kabel saya cabut, remote saya matikan. Colok lagi, hidupkan lagi. Nope, nggak ada reaksi. Mavic saya tetap hovering di tempat. Nggak bergerak.
Ada dua pilihan: Pertama, setelah baterai menipis, fitur Return to Home akan kicks in dan Mavic akan kembali ke home point (lokasi saya terbang pertama). Alhamdulilah, saya ingat sebelum terbang home point udah terkunci (locked).
Kedua, bisa juga drone terbang tak terkendali (flyaway). Kemungkinan ini selalu ada. Apalagi jika home point tidak dikunci. 😭
Pas saya lagi ngelamun dan mikir, tiba-tiba teman-teman berteriak, ”Cak cak itu dronenya gerak lagi, kayaknya balik kesini!!!,”. Dan benar, alhamdulilah, Mavic balik ke home point. Dan saya langsung kejar dan tangkep. Tanpa drama.
Pelajaran 1: jangan, ulangi jangan, pernah terbang tanpa GPS dan home point/RTH aktif. Karena nggak akan pernah tau apa yang terjadi.
Pelajaran 2: henpon yang abis diajak nyelem jangan langsung buat nerbangin drone.😆
Anyway enjoy the view of Maui. #SnapdragonSummit