Grant Petty, CEO dan pendiri Blackmagic Design di kantornya di Australia. Produk Blackmagic digunakan oleh film-film yang dinominasikan dan memenangkan Oscar

            Lima dari delapan film yang dinominasikan untuk Film Terbaik Oscar 2019 dibuat menggunakan produk dari perusahaan Australia yang relatif tidak dikenal: Blackmagic Design. Seperti perusahaannya, pendiri dan CEO Grant Petty lebih suka berada di belakang layar.

Kamera dan solusi Blackmagic Design yang digunakan untuk mensyut film Bohemian Rhapsody.

Bohemian Rhapsody, Favorite, Roma, Green Book dan Vice semuanya dibuat menggunakan produk-produk dari Blackmagic Design. Perusahaan tersebut mengembangkan dan memproduksi berbagai teknologi untuk video kreatif. Terutama tayangan berkualitas tinggi untuk televisi maupun layar lebar. Itu, termasuk kamera video, hingga software editingnya.

Grant Petty di pabrik perusahaan di Port Melbourne, Australia. Semua produksi tetap ia lakukan di kota kelahirannya.

            Walau produknya tidak asing, bahkan harum bagi para sineas diseluruh dunia (termasuk Hollywood), namun Grant Petty sendiri justru lebih banyak berada di bawah radar. ”Justru mengasyikkan, karena kami memiliki tanggung jawab besar,” ujar pengusaha berusia 50 tahun itu. ”Ada banyak keseriusan dalam apa yang kami lakukan. Banyak kolaborasi juga.    Ada banyak sutradara terkenal yang mengetuk pintu saya dan mengatakan ‘Saya harus memiliki ini untuk film saya berikutnya’. Anda harus bisa mewujudkannya,” ungkapnya.

Proyek Sampingan

            Petty memulai Blackmagic sebagai proyek sampingan pada 2002. Tepatnya, ketika ia bekerja sebagai engineer untuk pasca produksi. Laku, ia mulai mempertanyakan harga tinggi dari teknologi video. Dia ingin mendemokratisasikan kreativitas. ”Mungkin kamu tidak punya uang, tapi bukan berarti kamu bodoh,” ungkapnya.

            The Shape of Water membawa pulang empat penghargaan Oscar. Termasuk Sutradara Terbaik dan Film Terbaik. Aktor favorit Australia Margot Robbie tidak menang. Tapi, Australia tidak pulang dengan tangan kosong. Bersama dengan para pembuat film Hollywood, Petty telah mengembangkan bisnis Blackmagic dengan memastikan teknologinya tersedia untuk semua orang, mulai dari influencer YouTube hingga videografer independen.

            Perusahaan yang berbasis di Port Melbourne ini sekarang memiliki 1050 staf di tujuh negara dan menghasilkan lebih dari USD300 juta per tahun. 

Berikan Software Gratis

            Produk Blackmagic paling populer adalah DaVinci Resolve. Yakni software editing untuk paska produksi film yang mulanya dijual senilai USD800.000. Lalu, Blackmagic mengakuisisi developernya saat hanya memiliki 100 orang pelanggan. Produknya lantas diubah, dan dirilis dalam versi gratis dan berbayar. Davinci Resolve saat ini telah diunduh hingga 2 juta kali.          

            ”Sekarang ini orang suka dengan model cloud. Yakni, ketika Anda menyewa perangkat lunak dengan membayarnya per bulan atau per tahun. Tapi, saya sendiri tidak suka dengan model tersebut,” ujar Petty. ”Kami membuat produk gratis, sehingga idenya adalah bahwa seseorang yang memulai di produksi televisi atau bahakn rumahan, Anda dapat bermain-main dan menggunakannya. Dan jika Anda cukup baik dan cukup kreatif dengan software terwsebut, tidak ada alasan Anda tidak bisa bekerja di Hollywood minggu depan,” ungkapnya.

Tapi, yang terpenting bagi Blackmagic memang bagaimana software tersebut nantinya akan menarik orang hingga akhirnya membeli produk Blackmagic yang akan dihubungkan ke DaVinci, seperti panel kontrol atau kamera.

Para pekerja di dalam pabrik Port Melbourne milik Blackmagic. Disini mereka memproduksi berbagai perlengkapan untuk syuting dan kebutuhan layar lebar lainnya.

“Idenya adalah, sekali pelanggan mulai menghasilkan uang mereka membeli beberapa hal lain di Blackmagic dan giliran kita yang menghasilkan uang,” kata Petty. “Kami hanya menghasilkan uang jika mereka menghasilkan uang sehingga ini adalah kemitraan yang sempurna. Kami tidak dibayar kecuali mereka dibayar. Kami harus membuat mereka sukses, kami harus membuat mereka luar biasa,” tambahnya.

Konservatif dalam Keuangan

Petty mengatakan dia tidak pernah sekalipun perlu mengakses modal hingga mencari investor besar. Karena di Blackmagic, semua dibangun sepenuhnya berdasarkan pendapatan.

”Saya pikir Anda bisa kreatif di sisi produk tetapi Anda harus sangat konservatif di sisi uang,” katanya. “Anda tidak dapat melakukan keduanya. Anda bisa, tetapi Anda akan terus-menerus didukung oleh uang investasi atau uang pinjaman. Kami memiliki sedikit cerukan, tetapi kami belum menggunakan hutang, tidak ada uang investasi, kepemilikan saham asli dasar masih sama. Banyak orang mengkritik itu, mereka ingin Anda berhutang dan memasukkan investor,” ia menambahkan.

            Silahkan sebut ia sombong, tapi Petty tidak terkejut bagaimana Blackmagic bisa menjangkau hingga internasional dari rumahnya di Australia.

“Saya selalu yakni bahwa produk saya akan menjadi global karena saya tahu apa yang saya bangun tidak ada relevansinya di Australia,” katanya. “Sebenarnya kami hanya menjual 1,5 persen dari produk kami di sini. Saya sendiri tidak pernah berpikir bahwa ini akan menjadi sebesar sekarang. Saya tidak pernah berpikir kami akan menyentuh sekelompok besar orang yang membutuhkan bantuan kami (di Hollywood),” ia menambahkan.          

   Petty mengatakan Blackmagic akan terus tumbuh dengan terus berinovasi. ”Di Los Angeles mereka tidak peduli apakah teknologi itu bisa melakukannya atau tidak,” katanya. “Jika teknologi tidak dapat melakukannya, mereka memanggil kami dan mengatakan ‘Kami ingin melakukan ini’. Ada banyak penelitian dan pengembangan di industri film di Los Angeles. Mereka tidak akan membiarkan diri mereka dibatasi oleh fakta bahwa teknologi tidak sesuai dengan itu. Apa yang ingin mereka lihat adalah teknologi didorong ke depan,” pungkasnya.