GoPro baru saja meluncurkan GoPro Hero 7. Tak lama lagi, tentu saja akan masuk ke Indonesia. Hero 7 seharusnya menjadi senjata pamungkas GoPro untuk kembali relevan, setelah bertubi-tubi dihajar berita negatif. Salah satunya fitur hyperlapse di GoPro 7 yang keren banget.
Nah, seperti apa strategi GoPro selanjutnya, termasuk di pasar Indonesia? Ini wawancara saya dengan Rick Loughery, Vice President, Global Product Communications, GoPro.
*1. Dapatkah Anda jelaskan tentang rumor kebangkrutan GoPro? Apakah rumor tersebut benar?*
Jika Anda mengikuti laporan keuangan kami, Anda akan dapat menyimpulkan bahwa informasi tentang kebangkrutan kami tidak benar adanya. Kami telah melewati 2 kuartal di 2018 dengan kuat. Hasil Q2 kami menunjukkan kenaikan 40% dari Q1 dengan penghasilan mencapai USD 283 juta di kuartal ini, dan kami memiliki asset dan investasi mencapai USD 140 juta pada akhir kuartal 2. Lebih lanjut lagi, market share kami juga terus tumbuh dan ada permintaan yang tinggi terhadap produk kami di semester kedua ini.
Di Asia, GoPro adalah 4 dari 5 action cam dengan penjualan tertinggi di kuartal 2, meningkatkan market share kami hingga 58% menurut data dari GfK. GoPro telah sukses di Asia Pasifik, di negara-negara seperti Jepang dan Korea, kami telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun, dan kami juga melihat potensi yang sama di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, terutama jika melihat berkembangnya pariwisata regional dan domestik di daerah ini. Hal ini memberikan kesempatan bagi GoPro untuk menarget segmen traveler yang tech savvy, dengan kebutuhan tinggi untuk membagikan pengalaman mereka.
*2. Produk GoPro mana yang memiliki penjualan tertinggi, secara global dan di Indonesia?*
Secara global, HERO5 Black, yang dirilis tahun 2016 merupakan produk yang paling populer dengan lebih dari 4 juta unit terjual di seluruh dunia. Per kuartal 2 tahun 2018 GoPro telah menjual lebih dari 30 juta action camera di seluruh dunia sejak meluncurkan HD HERO di 2009.
GoPro banyak diasosiakan sebagai kamera action sports. Tetapi peningkatan teknologi internet, konsumsi produk teknologi, dan peningkatan pariwisata domestik di daerah ini memberikan kesempatan yang besar bagi GoPro untuk melakukan diversifikasi dan menarget pasar yang lebih luas, terutama di era pariwisata baru dimana orang semakin membutuhkan alat yang dapat merekam pengalaman mereka dengan mudah tanpa harus mengorbankan kualitas.
Partner paling tepat untuk traveler era baru ini adalah GoPro HERO6 Black terbaru, yang menawarkan peningkatan di sisi software/firmware. Teknologi ini menawarkan speed wifi hingga 5GHz untuk mentransfer foto dari kamera ke smartphone jika dibandingkan dengan model sebelumnya, video dengan resolusi yang lebih tinggi dan tingkat kestabilan tinggi, untuk menciptakan konten berkualitas dan mudah untuk digunakan.
Di Indonesia, model yang paling populer adalah HERO6 (IDR 6,499,000).
*3. Apakah GoPro akan meluncurkan produk baru dalam waktu dekat? Drone atau action cam?*
Kami belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk drone terbaru, tetapi kami berencana untuk meluncurkan lini kamera baru yang akan memiliki 3 harga berbeda dengan tingkatan kualitas “Good, Better, Best” untuk konsumen kami. Kami telah sukses dengan penawaran ini sebelumnya dan kami sangat bersemangat untuk membawa produk baru ini ke pasaran di tahun ini.
*4. Apakah GoPro akan terus menjadi produsen action cam dan drone atau GoPro berencana untuk melebarkan lini produk yang ada saat ini?*
GoPro akan menghentikan produksi drone dan fokus sepenuhnya pada action camera. Seperti yang dikatakan CEO kami, Nick Woodman di awal tahun ini, GoPro akan mengarahkan fokus ke produk action cam, karena kami percaya bahwa pasar ini cukup kuat untuk menyokong perusahaan.
Proposisi produk GoPro masih cukup kuat di pasaran, yaitu sebagai market leader untuk kategori action camera dan kami fokus untuk terus menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk konsumen kami. Salah satu kelebihan kami adalah GoPro ekosistem yang mengintegrasikan software dan aplikasi (yang telah banyak menerima penghargaan), yang memudahkan siapa saja untuk menciptakan konten yang menarik.
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kami akan meluncurkan produk baru lainnya dan memberikan detailnya ketika produk tersebut sudah tersedia.
*5. Bagaimana GoPro memandang pentingnya inovasi?*
Kami percaya bahwa GoPro harus terus berinvestasi untuk melakukan inovasi produk agar bisa mengikuti tren pasar dan mengubah consumer behavior. Setelah bertahun-tahun, kami fokus untuk memberikan user experience yang lebih baik, sehingga pengguna GoPro bisa mengoperasikannya dengan mudah. Beberapa fitur utama yang kami kembangkan adalah layar sentuh, aplikasi untuk platform iOS dan Android, serta fungsi QuikStory yang mengubah gambar dan video menjadi video yang diedit dengan efek sinematik.
Aplikasi QuikStory telah berhasil memenangkan beberapa penghargaan karena kecangihannya. Aplikasi ini mendukung ekosistem GoPro karena sangat mudah digunakan. Anda bisa menggunakannya dalam mode otomatis untuk membuat video, mencocokkannya dengan musik dan efek khusus, atau memilih setting custom agar lebih bebas berkreasi.
Ketika Anda selesai memotret foto dan merekam video, smartphone Anda akan mendeteksi kamera GoPro dan secara otomatis menarik foto dan video yang ada ke dalam aplikasi. Cukup tap pada video tersebut dan QuikStory akan langsung membuatkan video sinematik bagi Anda. Sangat mudah dan simpel.
Ada juga berbagai pilihan mounts dan aksesoris yang dapat terpasang dengan mudah, sehingga menjadikan GoPro sebagai salah satu kamera yang paling user-friendly di pasaran.
*6. Apa strategi GoPro untuk terus bersaing di pasar action camera secara global? *
Berdasarkan performa pada Q2 2018, proposisi pasar GoPro di Asia semakin menguat, dan kami juga mendominasi 97% pangsa pasar di Amerika Utara. Di luar itu, kami menyadari adanya produk-produk lain dengan harga yang lebih terjangkau di pasaran.
Strategi kami adalah menciptakan produk pada titik harga yang berbeda-beda, untuk memastikan bahwa kami melayani semua tipe pengguna. Seperti yang dilaporkan oleh CEO kami Nick Woodman baru-baru ini, GoPro akan terus menawarkan jajaran produk kami dengan tingkatan good, better, best untuk melayani 3 jenis segmen konsumen: 1) pengguna level entry yang mencoba action camera untuk pertama kali, 2) pengguna umum yang menggunakan action camera untuk liburan dan kegiatan rekreasi lainnya, dan 3) pengguna profesional yang mencari video dan foto berkualitas terbaik.
Tahun ini, GoPro baru meluncurkan produk kamera level entry, yaitu GoPro HERO yang dibanderol dengan harga Rp3.399.000 dan resolusi video 1440p dan 1080p/60 frames. Produk ini cocok bagi konsumen pemula yang aktif di media sosial dan sering berlibur.
Kami percaya bahwa produk-produk GoPro akan terus berada di posisi strategis dalam hal penjualan global, karena GoPro terus berinovasi dan memproduksi jajaran produk yang cocok bagi semua kelas konsumen – entah profesional ataupun hanya untuk hobi.
*7. Apa rencana GoPro untuk berinvestasi di Indonesia?*
GoPro telah hadir di Asia Tenggara sejak lama, namun kami sekarang memberikan prioritas lebih untuk pertumbuhan di wilayah ini, serta mengeksplor kesempatan untuk berekspansi ke target pasar yang baru.
Melihat pesatnya pertumbuhan internet dan sektor pariwisata di Indonesia, kami berencana untuk melakukan investasi dengan menawarkan berbagai produk GoPro kepada segmen konsumen yang tech-savy dan hobi membagikan pengalaman liburan mereka ke media sosial.
*8. Bagaimana dengan strategi Marketing di tahun 2018 dan 2019?*
Strategi kami di Asia Tenggara hampir sama dengan wilayah yang lain, yaitu melakukan grassroot marketing dengan mensponsori acara-acara lokal, serta berkolaborasi dengan influencer dan artis untuk meningkatkan brand awareness.
GoPro akan terus berupaya untuk berkolaborasi dengan para distributor di Asia Tenggara untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan cepat. Kami juga akan meningkatkan dukungan pada acara-acara di wilayah Asia Tenggara, dan yang paling penting, kami akan menciptakan pengalaman pengguna terbaik bagi para pengguna GoPro.
Harga ritel:
• HERO6 Black: 6,499,000
• HERO5 Black : 4,699,000
• HERO: 3,399,000
• Fusion: 10,999,000