Jika dihitung-hitung, biaya mewujudkan zirah besi supercanggih di Iron Man 3 adalah USD10 miliar. Apalagi zirah besi Iron Man di Avengers Infinity War yang sudah memakai teknologi nanomachine. Mungkin jauh lebih mahal.
Tapi tidak perlu keluar biaya mahal untuk bisa merasakan “terbang” seperti Iron Man. Di Benoa, Bali, ada Flyboarding. Jet pack ini mungkin tidak secanggih zirah Iron Man yang menggunakan tenaga arc reactor (reaktor nuklir ramah lingkungan) di dada Tony Stark, tapi jauh lebih murah dan aman. Karena menggunakan tenaga air sebagai pendorong. Sehingga disebut hydro jet pack.
Tapi, buat saya Flyboarding sulit sekali. Untuk bisa berdiri “terbang” 1 meter dalam beberapa detik saja perlu usaha keras. Butuh waktu dan latihan lumayan lama untuk menguasainya.
Ternyata, ada alternatif hydro jet pack yang lebih mudah. Namanya, Jetovator. Tampilannya seperti hibrida antara jetski dan sepeda. Prinsip kerjanya mirip Flyboard, dimana mesin jet menyemburkan tenaga ke dua buah nozzle lewat selang sepanjang 15 meter.
Karena posisi duduknya seperti sepeda, jadi lebih mudah dan lebih stabil dikendalikan dibanding hydro jet pack lainnya tanpa perlu pelatihan khusus. Memang saya sempat 2-3 kali terjatuh. Tapi, setelah tahu “sela”nya, saya bisa terbang lebih dari 1 menit di ketinggian 2-3 meter di atas air dengan mudah. Hanya perlu menurunkan dan menaikkan kedua tuas/setir untuk maju atau menyeimbangkan diri, dan memiringkan tubuh untuk belok ke kanan atau ke kiri.
Di Indonesia, Jetovator ini hanya ada di Bali dan pulau Bintan. Saya mencobanya di Bintan, di resort yang memiliki kolam renang terbesar di Asia Tenggara itu, di acara experience Samsung Galaxy Note 9.