_MG_4870Ini mungkin akan jadi penghancur jurang pemisah antara game mobile dan game PC/konsol. Termasuk juga kasual gamer atau gamer mobile yang mungkin tidak sempat, belum ingin, atau bahkan belum mampu berinvestasi membeli hardware untuk memainkan game PC/konsol. Jawabannya, ada di cloud gaming.

Cloud gaming ini layanannya sederhana, tapi juga luar biasa. Pengguna bisa memainkan game-game yang populer seperti Fortnite, Assasin’s Creed Origins, hingga Far Cry 5 di ponsel. Tidak perlu menggunakan laptop gaming, PC berspesifikasi tinggi, atau konsol. Hanya perlu ponsel dan ini: internet berkecepatan supertinggi. Nantinya, pengguna akan memainkan game tersebut lewat cloud.

Caranya, melalui aplikasi Skyegrid. Karena lewat cloud itulah, pengguna bisa memainkan game triple A (AAA) dari perangkat apapun yang dimiliki. Mulai Windows (laptop, desktop PC), Mac OSX (Macbook, iMac, Mac Mini), Xbox One, bahkan OS Android (ponsel pintar, tablet)! “Dengan cara ini semua orang dapat memainkan game triple A. Modalnya hanya ponsel Android,” beber Rolly Edward, CEO Skyegrid.

Ia lantas mencontohkan seberapa besar dan mahal biaya yang diperlukan seorang gamer untuk memainkan game Skygrid. Jika di total, biayanya minimal Rp6,3 juta. Yang terdiri dari Sony PlayStation 4 500 GB (Rp3,5 juta), TV 32 inci (Rp2,5 juta), dan game rata-rata Rp300 ribuan ke atas. Setiap game baru, harus menambah Rp300 ribu-Rp500 ribu lagi.

_MG_4880

Karena itu, banyak orang yang berhenti bermain game karena karena tidak sanggup lagi “mengejar” spesifikasi minimal (atau system requirement) yang dibutuhkan untuk bermain game-game AAA di PC. Pasalnya, untuk melakukan upgrade VGA, memori maupun prosesor pada desktop PC dan laptop, budgetnya tidak murah. ”Investasi untuk bermain game terasa sangat mahal bagi sebagian orang,” ujarnya.

Lalu, bagaimana cara kerja Skyegrid? Aplikasi tersebut menggunakan sistem berlangganan. Selanjutnya, mereka bebas memilih untuk bermain di platform yang mereka mau. Aplikasinya dapat diunduh di PlayStore, Apple App Store, hingga Microsoft Store. Untuk pengguna Windows 7 ke bawah, Linux, dan Macbook lama, bahkan bisa memainkan game-game di Skyegrid langsung dari browser Google Chrome. Cukup buka www.skyegrid.id. Ini yang membuat Skyegrid tidak tergantung pada spesifikasi ponsel.

Cara berlangganannya pun mudah. Pengguna hanya perlu mendaftar (sign up) di website Skyegrid ( http://skyegrid.id ), lalu pilih “Berlangganan,” kemudian pilih Metode Pembayaran. Setelah pembayaran selesai diproses, pengguna bisa langsung memainkan puluhan game yang ada di Skyegrid sepuasnya selama 30 hari.

Untuk tahap awal, Skyegrid menyediakan lebih dari 50 judul game AAA terpopuler di Indonesia, dari sekitar 25 publisher game ternama dunia, sebut saja Ubisoft, CD Projekt, Epic Games, hingga 2K. ”Jumlahnya akan terus kami tambah sampai 120 judul game favorit di Indonesia, pada akhir tahun ini,” tutur Rolly. Saat ini, Skyegrid hanya menyediakan satu paket berlangganan, yakni Rp179.000,- untuk 30 hari. Pengguna yang memiliki akun Steam aktif juga bisa menautkan akun Steam-nya tersebut ke akun Skyegrid untuk menambah koleksi game-game-nya yang terbaru.

Ke depannya, pelanggan Skyegrid juga akan dapat menikmati game-game AAA buatan pengembang lokal. Salah satu yang ikut mendukung adalah Digital Happiness, studio game kesohor asal Bandung yang mengembangkan game horor yang sempat viral secara global pada pertengahan tahun 2014 silam berjudul DreadOut.

“Kami sangat senang dan menyambut baik kehadiran Skyegrid, yang mempunyai mimpi dan semangat yang sama dengan Digital Happiness, yakni memajukan industri game lokal Indonesia. Semoga kehadiran Skyegrid membawa semangat baru kepada para developer game AAA lokal lainnya, sekaligus menjadi ruang unjuk gigi karya Indonesia ke kancah internasional,” kata Dito, Co-Founder Digital Happiness.

Mendukung pernyataan Dito, Rolly pun menegaskan, Skyegrid siap mendukung ekosistem game lokal sepenunya dengan membuka ruang seluas-luasnya pada para pengembang game lokal yang ingin memasarkan karyanya melalui Skyegrid.

“Dari awal, mimpi saya agar Skyegrid bisa menjadi publisher game lokal. Saya ingin merangkul developer game lokal sebanyak-banyaknya untuk menaruh gamenya di Skyegrid, supaya bisa dimainkan gamer-gamer dari luar Indonesia. Inilah waktunya kita buktikan pada orang-orang di luar sana, bahwa Indonesia pun punya game-game yang canggih dan nggak kalah keren,” tutur Rolly.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Rolly mengklaim, bahwa saat ini selain bisa dimainkan oleh gamer-gamer dari Sabang sampai Merauke, tetapi Skyegrid juga sudah bisa dimainkan di sejumlah negara tetangga, termasuk Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

“Di sinilah, para pengembang game lokal bisa unjuk gigi. Kami akan membantu mereka semaksimal mungkin dalam memasarkan karya atau game-game mereka ke luar Indonesia agar karyanya lebih dikenal gamer-gamer internasional dan laris terjual,” kata Rolly.

Implementasi IGRS dan Roadshow ke Studio-studio Game di Indonesia

Bagaimanapun, peluncuran Skyegrid ini baru permulaan. Rolly mengakui, Skyegrid masih mempunyai banyak “pekerjaan rumah” yang harus dituntaskan dalam waktu dekat. Seperti salah satunya, implementasi IGRS (Internet Game Rating Indonesia).

“Secara bertahap, Skyegrid akan mengimplementasikan sistem rating game berdasarkan usia dan kontennya sesuai anjuran Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2016, tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik,” ucapnya.

“Kami pun menaruh perhatian pada dampak video game, terutama pada anak-anak. Untuk itu, kami harus segera melakukan klasifikasi game-game di dalam Skyegrid sesuai anjuran Menkominfo, yakni berdasarkan konten—misalnya kekerasan, porno, dan narkotika. Termasuk berdasarkan usia—mulai dari Semua Umur, Kelompok Usia 3 Tahun ke Atas, hingga Kelompok Usia 18 Tahun ke Atas.”

Namun untuk saat ini, Rolly memastikan seluruh game yang ada di Skyegrid, telah lulus uji sistem rating global, yakni Entertainment Software Rating Board (ESRB), badan swakelola asal Amerika Serikat yang membuat penilaian (rating) video game berdasarkan usia dan konten secara rutin.

“Selain IGRS, kami juga akan melakukan roadshow ke studio-studio pengembang game lokal di Indonesia,” tutupnya.