20171201_140209
Gerai Ixobox di Cibubur yang selalu ramai pengunjung. Foto dok Ixobox

Dari pelanggan berubah jadi mitra usaha. Ini yang terjadi dengan Ixobox, perusahaan haircut house yang terus berekspansi. Mereka menargetkan membuka 15 outlet baru sampai akhir 2018. Menariknya, dari 25 outlet yang dimiliki Ixobox saat ini di Jabodetabek dan Bandung, 80% diantaranya dimiliki oleh customer Ixobox yang menjadi investor.

Managing Partner Ixobox Danny Anthonius menilai, banyak pihak yang tertarik dengan kerja sama kemitraan Ixobox karena filosofi Stars yang mereka tonjolkan. Apa itu? Stars, diawali dengan huruf S (Simpel). Artinya, pembagian hasil antara Ixobox dengan partner bisnis dilakukan berdasarkan nilai pendapatan (omset), bukan keuntungan (profit).

Kemudian, ada T (Transparan). Ini merujuk pada kondisi outlet Ixobox yang selalu direkam kamera CCTV. Tidak hanya itu, laporan omset juga dapat dimonitor oleh partner bisnis secara real time melalui kiosk machine dan smartphone. Sementara itu, huruf A (Adil). Artinya, keuntungan dan kerugian dinikmati dan ditanggung oleh kedua belah pihak. Apabila outlet tersebut belum mencapai target, bukan hanya mitra saja yang mengalami kerugian, namun Ixobox sendiri juga akan mengalami kerugian karena semua biaya marketing dan operasional outlet ditanggung oleh Ixobox..

Huruf R sendiri berarti Ringkas. Ini merujuk Ixobox yang mengelola usaha ini. Mitra bisnis cukup mendukung dan memantau outlet tersebut, sehingga mereka dapat tetap fokus pada bisnis dan pekerjaan utamannya.

Terakhir, huruf S (Selektif), dapat di artikan tidak semua tempat yang diajukan oleh mitra bisnis akan disetujui oleh manajemen Ixobox. Menurut Danny, pemilihan lokasi harus benar-benar strategis dan prospek jangka panjangnya menjanjikan. ”Ini penting agar kedua belah pihak diuntungkan, kesejahteraan hidup hairstylist juga terjamin,” ungkapnya.

20171201_134533
Pengguna melakukan pembayaran melalui mesin Kiosk. Ini yang membuat Ixobox beda dibandingkan dengan gerai gunting rambut lain yang sudah ada.

Hingga awal April 2018, jumlah gerai Ixobox dan Ixobox Pro ada 25 outlet yang tersebar di Jakarta dan Bandung. Menurut Danny, banyak orang Indonesia ingin memulai bisnis sendiri. Namun, tidak ingin meninggalkan pekerjaan utama. ”Kemitraan Ixobox ini tepat bagi mereka yang ingin mulai berbisnis sampingan,” ungkapnya.

Mengusung jasa gunting rambut, Ixobox memang bukan bisnis haircut house biasa. Sebab, memadu seni, kualitas, layanan, teknologi dengan harga terjangkau. Konsepnya juga sangat ”kekinian” lewat pembayaran yang menggunakan Kiosk Machine. Lalu, ruangannya mungil dan sederhana, dengan desain modern minimalis, serta higenis dan nhyaman.

Menurutnya, dalam kemitraan, Ixobox sangat peduli terhadap kestabilan dan pertumbuhan suatu gerai. Jika gerai tidak tumbuh, maka Ixobox harus melakukan subsidi yang tentu akan merugikan mitra usaha maupun hairsylist. ”Karenanya, jika dalam setahun pertumbuhan gerai tidak terlalu mengembirakan, kami tidak segan untuk mencari lokasi baru dan memindahkannya. ”Kami harus bisa memberi keuntungan ke semua pihak,” ujar Danny.

Itu sebabnya, ekspansi yang dilakukan Ixobox tidak langsung agresif. Namun sangat hati-hati agar sesuai perkiraan target break event point (balik modal) dapat dicapai di kedua. ”Asumsinya, dalam sebulan sebuah gerai mampu menggunting rambut rata-rata minimal 700 kepala,” ungkap Danny.

Gerai Ixobox hanya butuh ruangan seluas 17 meter- 30 meter persegi dengan 3 orang-5 orang hairstylist. Tenaga hairstylist langsung disediakan dan di latih oleh manajemen Ixobox lewat Ixobox Academy. “Kehadiran Ixobox diharapkan dapat memberi dampak positif bagi mitra bisnis, mitra kerja dan pelanggan,” ujarnya.