
Momen Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 silam mungkin sudah lewat. Tapi, gemanya masih terasa di media sosial. Terutama di Instagram. Tepatnya lewat tagar #SumpahHariIni dan #Lebihbaik yang banyak sekali digunakan sejak akhir Oktober 2017 silam.
Marshall Sastra, host acara traveling di stasiun televisi swasta, menyebut bahwa ia bersumpah untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di mana pun, termasuk di laut. ”Sayang banget ngelihat ekosistem laut tercemar hanya gara-gara ulah manusia,” kata pria kelahiran 6 Juli 1985 yang juga mantan suami Dominique Diyose tersebut.
Anak muda memang memiliki peran yang sangat besar dalam melakukan perubahan. Karena sekecil apa pun perubahan bisa membawa dampak yang cukup besar. Dan tanpa di sadari, mereka bisa menjadi pahlawan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.
Seperti yang dilakukan Tora Sudiro yang bersumpah untuk membuang sampah pada tempatnya. Walau mungkin terdengar klise, namun faktanya Jakarta merupakan salah satu kota dengan volume sampah terbesar di dunia yang mencapai 6.500 ton-7.000 ton per hari. Volume tersebut jauh lebih tinggi dibanding kota-kota besar di Eropa yang hanya menghasilkan sampah 1.500 ton-2.000 ton per hari.
Gerakan #SumpahHariIni memang diprakarsai oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA). ”Semangat #SumpahPemuda yang diikrarkan beberapa puluh tahun yang lalu, perlu terus dijaga, khususnya oleh kaum muda,” ungkap Norisa Saifuddin, Senior Vice President Marketing Communication BCA.
Melalui tagar #SumpahHariIni, Norisa berharap netizen dapat menyebarkan konten-konten positif di sosial media sehingga banyak orang tergerak untuk ikut juga dalam melakukan kebaikan. ”Ini kami lakukan dalam menyambut Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 silam hingga 10 November 2017 silam melalui sosial media, salah satunya melalui Instagram Stories,” ungkap Norisa.
Dari hasil penelusuran di sosial media, beragam sekali sekali sumpah yang diucapkan netizen. Misalnya pemilik akun Instagram @dweyrahayu yang berucap akan mengajarkan putrinya untuk mencintai alam. ”Dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan kantong plastik dan kertas, serta tidak melakukan vandalisme di semua tempat yang dikunjungi,” katanya.
Selain itu, Youtuber Eka Gustiwana juga menyebut bahwa dirinya tidak akan menyebarkan informasi hoax yang dapat memecah belah bangsa tanpa menganalisa atau membaca lebih lanjut. ”Di zaman now, informasi hoax gampang banget memancing emosi masyarakat,” ungkapnya.
Memang hal yang besar tidak datang begitu saja jika tidak dimulai dari hal-hal yang kecil dan sering dilakukan. Untuk dapat berlari pun harus dimulai dengan merangkak terlebih dulu karena proses adalah inti untuk melakukan perubahan. ”Dari contoh-contoh hal yang kecil, kami harapkan orang dapat terinspirasi dan menjadi efek bola salju akan kegiatan yang positif,” ujar Norisa.