Di kelas ponsel mid-segment (menengah) yang di bekali fitur impresif, nama Xiaomi bakal muncul pertama. Ini wajar, mengingat Xiaomi sangat populer di kelas smartphone mid-end dan low end di Indonesia. Termasuk ketika pabrikan Tiongkok tersebut merilis Mi A1, ponsel seharga Rp3,1 juta yang dijejalkan banyak sekali fitur, termasuk konfigurasi kamera ganda.
Namun, sebelum Mi A1 dikenalkan di pasar, Motorola terlebih dulu curi start lewat Motorola G5S Plus. Harganya tak jauh beda, Rp3 juta. Lalu, mana yang harus dipilih?
Pertama-tama, mari membandingkan kesamaan spesifikasi di atas kertas. Kedua ponsel tersebut sama-sama mengusung ukuran layar 5,5 inci (1920 x 1080 piksel), IPS LCD, dengan perlindungan Gorilla Glass 3. Lalu, dimensi fisik dan bobotnya pun tak jauh beda. Mi A1 berdimensi 155,4 x 75,8 x 7,3 mm dan bobot 165 gram, sementara G5S Plus 153,5 x 76,2 x 8 mm dan bobot 168 gram. Baik Chipset, CPU, GPU, maupun RAM juga identik. Yakni Snapdragon 625, octa-core Cortex-A53 2 GHz, GPU Adreno 506.
Kemudian, sistem operasi yang dipakai keduanya juga serupa. Yakni Android Nougat 7.1.2 tanpa ada kustomisasi. Bagi para purist, penggunaan Stock Android jadi nilai plus. Sebab, mereka bisa mengakses layanan Google tanpa ada modifikasi dari pihak ketiga yang seringnya malah bikin tidak nyaman.
Skor 3:0 untuk Kemenangan Mi A1
Nah, sekarang kita masuk ke perbedaan-perbedaan, baik kecil ataupun besar yang akan berdampak pada penggunaan keseharian.
Perbedaan pertama adalah memori internal Mi A1 yang mencapai 64 GB. Sementara G5S Plus hanya 32 GB. Walau masih bisa ditambah SD Card, tetap saja Mi A1 menampar telak G5S Plus. Memori 64 GB membuat pengguna dapat menyimpan dua kali lebih banyak gambar, video, game dan aplikasi.
Selanjutnya adalah kamera. G5S Plus memilih pendekatan teknologi kamera ganda 13 MP berlensa f/2.0 warna dan monokrom dan kamera depan 8 MP. Menghadirkan kamera monokrom dan warna untuk kemudian menyatukannya dalam satu gambar teorinya dapat membuat foto jadih lebih jernih dan detail. Seperti yang dilakukan oleh Huawei P10.
Sebaliknya, Mi A1 memilih pendekatan wide-zoom lewat kamera 12 MP, f/2.2, lensa wide 26 milimeter di kamera full-frame dan 12 MP, f/2.6, dan lensa telephoto setara 50 mm di kamera full frame, juga kamera depan 5 MP.
Teknologi ini memudahkan mendapat perbesaran gambar lewat 2x optical zoom, serta kemampuan menciptakan efek bokeh (efek depth-of-field). Baik kamera milik Mi A1 maupun G5S Plus masih perlu pengujian lebih lanjut untuk menentukan siapa yang lebih baik. iPhone 7
Perbedaan ketiga ini sebenarnya sudah cukup membuat Mi A1 lebih unggul dibanding G5S Plus: USB Type-C. Ternyata, G5S Plus masih mengusung teknologi usang micro-USB 2.0. Kehadiran USB Type-C sangat penting dalam keseharian selain dapat melakukan proses pengisian daya lebih cepat menggunakan fash charging, juga kemampuan transfer datanya jauh di atas micro-USB. Dan yang paling saya suka adalah Anda dapat mencolok tanpa takut salah karena bentuknya yang serupa.
Dengan dukungan baterai 3080 mAh, sedikit lebih besar dibanding G5S Plus, sudah dipastikan bahwa Mi A1 akan bertahan lebih lama dan di-charge lebih cepat dibanding kompetitornya.
Mengesampingkan desain yang penilaiannya sangat personal bagi setiap pengguna, maka Mi A1 memiliki keunggulan signifikan dibanding G5S Plus. Hanya berbeda Rp100 ribu, beda ukuran memori (64 GB dibanding 32 GB) dan USB type C membuat Mi A1 bukan lawan sebanding G5S Plus.
harga berapa bang hp xiomi
SukaSuka
lebih joss A1 gak makan banyak internal aplikasi bawaannya
SukaSuka