Peramban internet bawaan di ponsel ternyata kurang diminati. Hal tersebut terungkap dari hasil survei peramban internet atau browser Opera, Rabu (24/5) silam di Jakarta.
”Dari 420 responden yang kami survei di Indonesia, 2/3 responden menuturkan bahwa mereka mengakses internet lewat browser lebih dari 8x sehari,” ujar Ivollex Hodiny, Growth Director Opera untuk kawasan Asia.
Alasan pengguna menggunakan browser lain ternyata cukup banyak. Salah satunya adalah user friendy yang tidak ditemukan pada browser bawaan. ”Termasuk alasan di mana peramban third party lebih cepat koneksinya,” ungkap Ivollex.
Pengguna juga menuturkan bahwa hampir semua default browser yang dibenamkan oleh vendor tidak memiliki keunggulan, alias biasa saja. Bahkan sering mengalami crash dan tidak terintegrasi dengan beragam aplikasi lain yang ada di smartphone. Hal tersebut membuat pengguna merasa rumit dan tidak nyaman.
”Survey Opera Mobile Browser Satisfaction Index mengungkap bahwa 67% pengguna merasa default browser lebih lambat, 33% mengalami crash dan boros konsumsi data, dan 17% mengakui bahwa mereka sulit menemukan file yang sudah mereka unduh dan dijejali banyak sekali iklan yang tidak penting,” jelas Ivollex.
Hal unik lain yang ditemukan oleh Opera adalah bahwa fungsi peramban internet atau browser oleh sebagian besar pengguna smartphone tidak hanya dipakai untuk pencarian informasi, tetapi juga media sosial. Ternyata banyak pengguna yang enggan memasang aplikasi media sosial karena ukuran data aplikasi sangat besar.
Ivollex menyebut bahwa 86% pengguna ponsel memang menggunakan browser untuk pencarian informasi, dan 77% untuk mencari artikel berita, serta 46% untuk media sosial. Dia menambahkan bahwa pengguna ponsel kini lebih kritis dalam konsumsi data, mereka tahu bahwa media sosial cukup menyedot data sehingga ada fitur lain yang mereka cari ketika memilih browser lain.
Tanpa Iklan dan Hemat Konsumsi Data
Adblock dan fitur penghemat data atau kompresi data adalah dua fitur yang menurut Ivollex jadi andalan Opera. 45% responden mengakui hal tersebut, dan dua fitur tersebut pun belakangan mulai ditiru browser lain. “Di Indonesia kedua fitur tersebut sangat pas mengingat kondisi wilayah yang belum terjangkau internet secara merata. Begitu pun harga layanan data yang masih dianggap mahal. Fitur ini sangat membantu agar loading halaman web lebih cepat atau koneksi internet terasa lebih stabil, namun hemat konsumsi data karena tidak ada iklan yang menjejali aktifitas browsing mereka,” tutur Ivollex.
Dua fitur tersebut pun menurut Ivollex masih bisa dikembangkan lagi dengan tetap memperhatikan kualitas pengalaman pengguna smartphone saat mengakses internet. Salah satunya dengan menyediakan fitur news agregator, sehingga pengguna ponsel tidak perlu lagi ribet mencari konten sesuai minat.
“Konten atau news agregator adalah usaha jemput bola dalam menghadirkan pengalaman menggunakan browser internet lebih baik. Kami sediakan konten dengan koneksi cepat, ringan, hemat data, dan terkurasi sesuai selera pengguna lewat teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan,” imbuh Ivollex.