how%20volkswagen%20topped%20toyota%202Kendati skandal “dieselgate” pada 2015 belum rampung, Volkswagen AG melaju tak terhenti di 2016, menggeser Toyota sebagai pemegang takhta mobil terlaris di dunia sejak 2012. Apa rahasianya?

Masih segar di ingatan bagaimana Volkswagen AG harus menelan pil pahit pada akhir 2015 silam. Ketika itu pabrikan mobil asal Jerman tersebut tersandung kasus skandal uji emisi.

Singkatnya, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) menemukan bahwa Volkswagen telah memasang piranti lunak yang disebut “defeat device” untuk mobil bermesin diesel 4-silinder mereka.

Alat tersebut ditengarai memiliki algoritma tertentu yang bisa mendeteksi mobil sedang menjalani proses uji emisi bahan bakar. Alhasil proses gas buang dikontrol agar sesuai regulasi.

Cara yang ditengarai melibatkan 11 juta unit kendaraan diesel di seluruh dunia produksi 2009-2015 tersebut dianggap ilegal. Dampaknya pun sangat serius. Martin Winterkorn langsung mengundurkan diri sebagai CEO Volkswagen AG dan pimpinan Audi. “Saya meminta maaf telah merusak kepercayaan konsumen dan publik,” ujarnya.

Posisi Martin Winterkorn diambil alih oleh CEO Porche Matthias Mueller yang juga bagian dari Volkswagen Group. Mueller mengomandoi Porsche sejak 2010 dan dianggap sangat sukses.

Selain itu, Volkswagen sedang menghadapi denda senilai Rp4,3 miliar (Rp60 triliun), gugatan dari masyarakat, dan tentu saja dampak dari merek yang terciderai. Saat ini VW masih dalam negoisasi dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) terkait besarnya sangsi yang akan diberikan kepada mereka.

Gara-gara “dieselgate” itu pula VW berencana menghentikan produksi kendaraan diesel mereka di Amerika untuk kemudian mengalihkan fokus ke kendaraan SUV seperti Tiguan dan mobil listrik. Akan ada 20 model mobil listrik yang akan dikenalkan sebelum 2020.

Di Eropa sendiri penjualan VW masih bergantung pada kendaraan hatchback seperti Golf dan sedan Passat.

 

Terbesar di Dunia

vw            Walau skandal “dieselgate” berdampak besar terhadap pasar VW di Amerika (turun 4,5% selama Januari-November 2016), nyatanya mereka masih sukses menjadi pabrikan mobil terbesar di dunia berdasarkan data OICA (International Organiation of Motor Vehicle Manufacturer) yang berbasis di Paris.

Selama 2016, Volkswagen mampu memproduksi 10,3 juta unit mobil secara global. Di posisi kedua ada Toyota yang memproduksi 10,2 juta unit (hanya tumbuh 0,2 persen). Padahal, pada 2015 VW hanya berada di posisi ketiga (9.93 juta unit) setelah Toyota (10.15 juta unit) dan General Motors (9.8 juta unit).

Bagaimana mungkin? Sebab, Amerika sejak dulu bukan menjadi pasar terbesar VW. Pada 2015, misalnya, Volkswagen Group of America—termasuk Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini, and VW—hanya ada di posisi 8 besar, menjual hampir 600 ribu unit mobil. Angka itu bahkan masih dibawah Subaru yang memasarkan 615 ribu unit mobil. Perbandingan lain, Hyundai/Kia mencatat penjualan hingga 1,5 juta unit mobil di Amerika. Karena itu, dampak “dieselgate” sendiri tidak benar-benar dirasakan VW secara global.

 

Fokus di China

Saat ini fokus VW justru ada di China, yang resmi menggeser Amerika sebagai pasar mobil terbesar di dunia sejak 2009. Sebab, pasar VW di China diprediksi bisa melebihi Eropa pada 2017. Pada Januari-November 2016, misalnya, China sudah mengakomodir 42 persen penjualan VW secara global.

Pasar VW di China selama 2016 tumbuh 12,2%, sedangkan di Eropa hanya 4%. Pada 2017 pun Volkswagen AG masih menargetkan pertumbuhan hingga 5% di China atau lebih dari 3 juta unit mobil.

Strategi VW di masa mendatang justru bukan dari penjualan. Melainkan bagaimana menjaga profit, serta berkonsentrasi ketika nanti kepemilikan kendaraan menjadi tidak terlalu relevan seiring banyaknya layanan car-sharing. ”Strategi baru kami sampai 2025 mendatang tidak lagi melibatkan jumlah mobil yang terjual, momen itu sudah berakhir,” ujar Dietmar Voggenreiter, direktur marketing Audi.

Analis Tokai Tokyo Research Institute Seiji Sugiura memprediksi bahwa sukses VW ini akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang.  Menurutnya, performa Toyota tidak sebaik VW karena penjualan di Amerika dan China cenderung stagnan. Bahkan, di Amerika Toyota juga sedang dikejar oleh Presiden Donald Trump untuk memproduksi lebih banyak truk. Dalam 5 tahun kedepan, pabrikan asal Jepang itu juga berencana untuk berinvestasi senilai USD10 miliar di Amerika.

Sascha Gommel, analis dari Commerzbank AG, menyebut bahwa pada 2017 pemerintahan Trump lebih berisiko bagi Toyota dibandingkan VW yang pasarnya lebih kecil. “Jika pasar China dan eropa terus membaik dan pasar Amerika justru melambat, bisa jadi VW akan tetap menjadi pabrikan mobil terbesar di dunia pada 2017,” ungkapnya. danang arradian/cahyandaru kuncorojati

 

 

 

 

INFOGRAFIS

 

 

Mobil VW Terlaris

Inilah mobil VW terlaris hingga 2015:

  • VW Beetle 23,5 juta
  • VW Passat 15,5 juta
  • VW Kombi 362 ribu

 

Sepintas Tentang Volkswagen Group

– Berdiri 4 Januari 1937 di kota Wolfsburg, Jerman.

– Menaungi merek: Volkswagen, Audi, Skoda Auto, SEAT, Lamborghini, Porsche, Scania AB, Ducati, Bentley

– Awalnya merupakan mobil rakyat gagasan Adolf Hitler dan dikembangkan oleh Ferdinand Porsche (penemu Porsche)

– VW Beetle atau VW Kodok mencatat rekor terlaris di dunia (23,5 juta unit) dengan rentang umur produksi sangat panjang. Produksinya dihentikan pada 2003.

  • VW tengah berinvestasi sebesar USD2 miliar untuk mendirikan perusahaan yang terpisah bernama Electrify America yang berfokus ke kendaraan listrik di Virginia. Proyek lain termasuk membangun 500 stasiun pengisian listrik.

 

 

Pabrikan Mobil Terbesar

Data OICA atau International Organiation of Motor Vehicle Manufacturer

-Peringkat 1: Volkswagen.

Jan-Dec 2016 (10.312.400 unit)

Jan-Dec 2015 (9.930.500 unit)

-Peringkat 2: Toyota.

Jan-Dec 2016 (10.213.486 unit)

Jan-Dec 2015 (10.083.783 unit)

-Peringkat 3: General Motors

Jan-Dec 2016 (9.574.771 unit).

Jan-Dec 2015 (9.800.000 unit)

 

Sumber: Forbes

 

 

 

matthias-muller5 Hal Tentang CEO VW Matthias Müller

Ditangan CEO Matthias Müller, Volkswagen AG yang sedang didera problem “Dieselgate” di Amerika justru berhasil menjadi pabrikan mobil terbesar di dunia. Siapa sebenarnya Muller?

  1. Sukses di Porsche

Salah satu pertimbangkan pemegang saham Volkswagen AG untuk memilih Matthias Müller adalah tangan dinginnya dalam membidani Porsche. Sejak 2010, 2010 menjadi CEO Porsche dan mampu membukukan profit signifikan. Dibawah kepemimpinan Müller, Porsche bahkan disebut mencapai babak baru.

 

  1. 30 Tahun di Volkswagen

Matthias Müller menghabiskan sepanjang hidupnya di Volkswagen. Ia memulai karier sebagai pekerja magang di Audi. Kemudian, naik ke bagian IT dan divisi produk. Kemampuan Müller dalam menangani berbagai jenis produk inilah yang membuatnya sukses.

 

  1. Dukungan Orang Dalam

Menurut sejumlah laporan, salah satu alasan penunjukkan Müller adalah kedekatannya dengan mantan chairman Volkswagen Ferdinand Piëch yang juga cucu dari pendiri Porsche. Piech dan keluarga Porsche memiliki saham terbesar di grup Volkswagen. Sehingga mereka tidak terlalu kesulitan dalam menjatuhkan pilihan ke Müller.

 

  1. Blak-Blakan

Müller adalah pria yang blak-blakan dalam berbicara. Dalam menghadapi skandal Volkswagen, ia menyebut dengan enteng tidak memahami mesin diesel mengingat tidak ada Porsche bermesin diesel. Bahkan Müller sempat di bully di awal 2016 karena pernyataannya yang menyebut, “kami tidak berbohong,”.

 

  1. Anak Pengungsi

Lahir sebagai anak pengungsi dari Jerman Timur, Müller benar-benar memulai karirnya dari bawah. Latar belakangnya justru tidak dalam industri automotif, melainkan mengambil jurusan ilmu komputer. Namun, gara-gara itulah ia ditempatkan di departemen IT di Audi.