Menguji kualitas jaringan 4G LTE dalam acara uji jaringan atau drive test sudah biasa. Tapi, menguji teknologi suara dan video yang berjalan di atas jaringan 4G LTE buat saya mengulik rasa penasaran. Namanya, VoLTE (Voice over LTE).
Kesempatan itu saya dapatkan dalam acara Network Drive Test Smartfren pada 21 Maret-24 Maret 2016 silam di Jawa Timur. Tepatnya, menempuh rute dari kota Surabaya ke arah tenggara menuju kota Probolinggo yang belakangan populer sebagai destinasi wisata baru. Kemudian dilanjutkan mengitari Taman Nasional Bromo Tengger menuju kota Malang.
Memang hanya sedikit operator di Indonesia yang menaruh perhatian besar pada layanan VoLTE. Ya, beberapa operator memang sudah melakukan uji coba. Tapi, baru PT Smartfren Telecom yang secara komersial meluncurkan VoLTE di Indonesia. ”Silakan mencoba langsung dan rasakan perbedaannya,” ungkap VP Special Project Network PT Smartfren Telecom Munir SP.

VoLTE adalah layanan yang lahir di jaringan 4G LTE. Berbeda dengan Voice over internet protocol (VoIP) yang berjalan lewat aplikasi dan mengonsumsi kuota data, VoLTE adalah fitur native (bawaan) ponsel dan pemakaiannya menggunakan tarif pulsa seperti panggilan suara pada umumnya.
Lalu, apa kelebihan VoLTE? Selain terhubung lebih cepat dan lebih stabil (dibanding VoIP), layanan tersebut juga mampu menghadirkan suara lebih jernih (high definition voice). Tapi yang paling menarik adalah ini: memiliki komunikasi video terintegrasi. Dengan satu tombol maka pengguna bisa beralih dari panggilan suara ke panggilan video.
Ketika layanan tersebut sudah aktif, maka tulisan VoLTE muncul di sebelah penanda sinyal 4G LTE di ponsel Andromax R2 yang saya gunakan. Fitur VoLTE memang sudah dibenamkan secara native di Andromax.
Tapi, bagaimana dengan ponsel lain? Jaringan 4G LTE Smartfren di frekuensi 2.300 MHz saat ini memang tidak lagi mengenal GSM atau CDMA. Artinya, bisa digunakan selama pengguna menggunakan kartu SIM dan ponsel yang sudah mendukung 4G LTE.
Lalu, bisakah fitur VoLTE di akses di ponsel selain Andromax? Jawabnya bisa, selama chip sebuah ponsel sudah mendukung VoLTE. ”Di Qualcomm Snapdragon, biasanya ditandai dengan kode 89XX,” ungkap Munir. Mereka hanya perlu upgrade firmware via Over The Air (OTA).
Tapi, bagaimana dengan ponsel yang chipsetnya belum mendukung VoLTE seperti Samsung J2 atau J1? Untuk itu, Smartfren sudah menyiapkan aplikasi Smart VoLTE yang dapat diunduh gratis. Tidak sesempurna fitur aslinya, tapi paling tidak mendekati. “Jadi, VoLTE di jaringan Smartfren akan dapat di akses di semua ponsel,” ungkapnya.
Menurut Munir VoLTE akan jadi fitur andalan Smartfren yang belakangan berinvestasi besar di jaringan 4G LTE. Mereka adalah operator pertama yang menggunakan 4G LTE Advance di 85 kota di Indonesia.
”Kami berharap layanan VoLTE dapat menjadi pemicu pelanggan CDMA di frekuensi 1.900 Mhz untuk segera bermigrasi ke 4G LTE Smartfren,” beber Munir.
Saya memang bukan pelanggan lama Smartfren. Tapi, jika saat ini saya masih menggunakan ponsel CDMA, maka saya akan merasa rugi jika tidak segera beralih ke 4G LTE. Sebab, hasil pengujian jaringan 4G LTE Smartfren dari Surabaya-Probolinggo dan Probolinggo-Malang adalah memuaskan.
Selama Surabaya-Probolinggo, hanya 14,54% agregat sinyal dan layanan data yang dikategorikan lemah (weak). Sisanya 47,4% bisa diterima (fair) dan 38,07% bagus (good). Jadi, secara total 86% sinyal dan layanan data 4G LTE Smartfren terbilang bagus. Hasil serupa ternyata tidak jauh berbeda dengan VoLTE. MOS (ukuran kualitas suara yang diterima) adalah 86%. “Jadi VoLTE kami sudah sangat siap,” beber Munir.
Pengukuran yang dilakukan oleh Smartfren memang berbanding lurus dengan pengukuran terpisah yang saya lakukan sendiri lewat aplikasi nPerf speed test. Beberapa kali pengukuran di beberapa lokasi berbeda membuktikan bahwa jaringan 4G LTE Smartfren di rute yang kami lalui memang lebih baik dibanding operator lain.

Bahkan di dalam kawasan wisata hutan mangrove BeeJay Bakau Resort (BJBR) di Probolinggo saya dapat menikmati komunikasi suara yang jernih dengan keluarga di rumah. Sayangnya fitur VoLTE ini hanya akan berjalan optimal jika digunakan oleh sesama pengguna VoLTE. Walau suara yang saya dengarkan jernih, misalnya, fitur video tidak dapat dijalankan.
Mengingat operator lain terlihat tidak terburu-buru mengaplikasikannya, maka Smartfren seolah berjuang sendiri mempopulerkan layanan yang tidak optimal fungsinya ketika dipakai dengan operator lain.
Tapi, bagi Smartfren upaya apa pun memang harus ditempuh untuk mempercepat proses migrasi 11 juta pelanggan CDMA ke 4G LTE. Meski, pertumbuhan pelanggan 4G LTE mereka terbilang relatif cepat. Sejak diluncurkan pada Agustus 2015 silam, sudah ada 1,4 juta pelanggan 4G LTE Smartfren.
Hal itu, salah satunya karena gencarnya Smartfren dalam melakukan berbagai promo tarif, serta menyediakan lini perangkat yang lengkap. Ada line up Andromax di entry level dibawah Rp2 jutaan, MiFi (mobile wi-fi) yang efektif mengenalkan 4G LTE, hingga kerja sama dengan pasar open market seperti Samsung, Lenovo, dan Asus untuk harga di atas Rp3 juta.