Memang ada perubahan tren dalam kamera digital ke arah yang lebih compact. Walau pasar mirrorless belum sebesar digital single lens reflex (DSLR), namun faktanya seperti ini: dalam 12 bulan terakhir revenue segmen mirroless secara global tumbuh 16,5% sedangkan DSLR justru turun 15% (NPD Group).
Apa penyebab tren ini? Sederhana saja. Ini soal ukuran dan kepraktisan. Mirrorless menjawab kebutuhan konsumen akan kamera interchangeable lens (lensanya dapat diganti-ganti) yang ukurannya compact. Artinya, tidak berat dan memakan banyak ruang ketika di ajak bepergian. Fakta: kebutuhan tertinggi konsumen dalam menggunakan ILC adalah saat bepergian/liburan.
Karena meniadakan cermin yang selalu mengayun (membuka dan menutup) pada DSLR, kamera Mirrorless Interchangeable Lens Camera (MILC) mampu memangkas ukurannya jauh lebih kecil, suara yang lebih senyap, mengurangi shake, hingga FPS yang lebih tinggi (karena tidak ada komponen bergerak).
Begitu pun soal kualitas. Dalam setahun terakhir kualitas kamera mirrorless sudah tidak bisa dibedakan lagi dengan DSLR oleh pengguna awam. Sama-sama bagus!
Mengejar Ketertinggalan
Sebagai pemimpin pasar DSLR, mulanya memang Canon keras kepala untuk tidak cepat-cepat masuk ke segmen mirrorless. Ketika kompetitor mereka Olympus, Fujifilm, Panasonic, and Samsung sudah menelurkan sejumlah model, Canon EOS M dirilis sedikit terlambat.
Hasilnya, di pasar mirrorless Canon sedikit tertinggal, berada di posisi keempat. Sony menjadi pemimpin pasar mirrorless selama 4 tahun berturut-turut (NPD Group).
Untung saja respon mereka terhadap perubahan lebih cepat, tidak seperti Nokia dalam menghadap kehadiran Android dan iOS. Tahun ini perusahaan asal Jepang itu menaruh harapan besar pada mirrorless, mengejar posisi 3.
EOS M10
Di Indonesia, model mirrorless terbaru Canon adalah ini: EOS M10. Model ini menggunakan sensor CMOS APS-C serta prosesor DIGIC 6 yang juga digunakan di seri DSLR mereka. Resolusi gambarnya 18 MP dengan rentang ISO 100 hingga 12800. Keluhan autofocus mirrorless yang lebih lambat dibanding DSLR dijawab lewat sistem Hybrid CMOS AF II.
Layar sentuh LCD EOS M10 berukuran 3 inci dapat ditekuk hingga 180 derajat ke atas yang otomatis mengaktifkan mode self-portrait untuk memudahkan melakukan selfie. Kamera tersebut juga sudah mendukung NFC dan wi-fi untuk memudahkan memindah hasil foto.
”Kamera ini memiliki kompatibilitas dengan lebih dari 70 lensa EF Canon, keleluasaan yang tidak dimiliki merek lain,” ungkap Yase Defirsa Cory, Marketing Manager of Canon Image Communication Product Div PT Datascrip
EOS M10 dipasarkan dengan pilihan lensa EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 IS STM seharga Rp6.200.000, lensa EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 IS STM dan 55-200mm
f/4.5-6.3 IS STM Rp9.575.000, lensa EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 IS STM dan 22mm f/2 STM dengan banderol Rp7.625.000.
Kapan Konsumen Menggunakan ILC?
Jalan-jalan dan liburan : 87%
Acara keluarga (pernikahan, ulang tahun): 76%
Perjalanan singkat : 74%
Memotret outdoor: 74%
Acara khusus (konser): 61%
Sumber: Infogtrends, studi DILC, 2015
Apa Keuntungan Mirrorless?
- Lebih ringan dan kompak
- Tanpa mekanisme gerak (cermin)
- Lebih senyap, tanpa shake.
- Live preview mudahkan penyetelan
Pasar Kamera Mirrorless
- Pengiriman DSLR dalam 12 bulan terakhir (hingga April 2015) turun 19% dari segi volume dan 9% dari segi nilai. Sementara pasar mirrorless tumbuh 36% dari volumen dan 50% dari sisi nilai (CIPA).
- Pendapatan kamera mirrorless tumbuh 16,5%, sementara DSLR turun 15% (NPD Group).
- Sony mengalami pertumbuhan 66% kamera mirrorless dan mempertahankan posisi nomer 1 dalam 4 tahun berturut-turut.
Pemain Mirrorless
- Sony
Produk andalan: A7II, A7S dan A6000.
- Olympus
Produk andalan: OM-D E-M5 II dan E-M1o II.
- Panasonic
Produk andalan: G7, GX8 dan GM5.
- Canon
Produk andalan: EOS M3 dan EOS M10.
- Fuji
Produk Andalan: XT-1.
olimpus juga telah mengeluarkan beberapa seri mirrorless yang cukup untuk pecinta fotographi seperti M5
SukaSuka