Terlahir sebagai crossover utility vehicle (CUV), ada sejumlah alasan mengapa BR-V akan menjadi kategori kendaraan baru yang sangat menarik bagi pemilik mobil baru atau mereka yang ingin upgrade.
Terus terang saya cukup terkejut melihat betapa pede-nya saya saat membawa Honda BR-V melalui rute offroad di kawasan Geopark Kaldera Gunung Batur yang terletak di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, pekan lalu. Walau jalanan di kawasan Kaldera yang terbentuk 20-an ribu tahun lampau itu tergolong offroad ringan, tapi medannya jelas tidak untuk dilalui semua jenis mobil: berbatu, berlubang, dan sedikit curam.
Anehnya, saya justru merasa tertantang untuk menginjak gas Honda BR-V E Prestige CVT lebih dalam. Sekadar menjawab rasa penasaran bagaimana performa CUV ini ketika berinteraksi dengan medan offroad. Dan ternyata saya tidak kecewa. Mobil dengan ground clearance (tinggi terendah mobil) 209 mm itu bergerak lincah di antara batu, galak melibas lubang, dan mampu berbelok dengan cekatan.
Tentu akan berbeda seandainya saya diminta membawa Honda Mobilio melalui medan yang sama. Mungkin saja saya akan berjalan pelan dan ekstra hati-hati. Terjawab sudah kritik yang mengatakan BR-V tak lebih dari “Mobilio yang ditinggikan”. Saya bisa pastikan bahwa itu tidak benar, karena karakter BR-V dan Mobilio ternyata sangat berbeda.
”BR-V di desain sebagai sebuah SUV,” ungkap Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor. “Suspensi, mesin, hingga wheelbase sangat berbeda dengan Mobilio walau menggunakan platform serupa,” tambahnya.
Ya, inilah crossover utility vehicle atau CUV, sebuah kategori hibrida antara MPV dan SUV. Posisi duduk BR-V lebih tegak dan tinggi sehingga sudut pandang pengemudi lebih luas. Ground clearance-nya 39 mm lebih tinggi dibanding CR-V, velg standarnya sudah 16 inci. Center of gravity yang tinggi serta jarak sumbu roda yang 8 mm lebih panjang dibanding Mobilio menghasilkan gaya pada roda lebih stabil.
Suspensi BR-V pun jauh lebih kaku di banding Mobilio, hasilnya semakin stabil saat menikung dan berada pada kecepatan tinggi di jalan tol. Tapi, juga tidak terlalu keras hingga badan harus terhentak-hentak ketika melibas jalanan berbatu. Sudah pas.
Melihat eksteriornya sepintas saja orang akan mengidentifikasi BR-V sebagai sebuah SUV, bukan MPV. Meski, tipe SUV urban yang manis dan trendy. Bukan SUV berkesan gahar yang cocok untuk “main tanah”. Saya suka sekali dengan tampilan belakangnya yang modern. Sedap di pandang. Dari depan, lampu dan grill tetap terkesan tegas.
Nah, dari semua ciri khas SUV itu, pengguna masih mendapatkan fungsionalitas layaknya sebuah MPV. Yakni kabin 7-penumpang yang lega. Menurut saya ini jadi kombinasi yang dahsyat.
Soal kenyamanan, kabin BR-V tak berbeda dengan Honda Mobilio yang baru saja disegarkan atau Honda Jazz. Jadi, cukup nyaman. Kabinnya lebih kedap dalam mengisolasi suara dari luar dibanding Mobilio. Saya suka dengan desain Multi Information Display di Meter Cluster-nya maupun fitur audio switch di roda kemudi. Tapi, tidak terlalu memfavoritkan sistem audio berlayar sentuh 6.1 inci yang “memudar” saat diterpa sinar matahari langsung.
Melihat spesifikasi dan harganya, BR-V tersebut akan cocok bagi pemilik MPV yang ingin upgrade ke SUV tanpa ingin kehilangan fungsionalitas MPV, atau pengguna city car yang ingin melompat ke SUV dengan bujet terbatas. BR-V juga pas sekali bagi keluarga muda yang memang suka road trip atau berkendara keluar kota dalam jangka waktu lama. Anda tidak akan pusing dengan jalanan rusak, ketika dituntut melibas medan offroad, serta mendapat gengsi mengendarai SUV.
Spesifikasi Honda BR-V
Mesin: 4-silinder 1.5-liter i-VTEC
Tenaga: 120 PS (88kW) @6.600 rpm
Transmisi: manual 6 percepatan (6MT) dan CTV
Torsi: 145 Nm @4.600 rpm
Keamanan: VSA, Hill Start Assist, ABS, EBD, dan Dual Front SRS airbags
Harga: Rp226.500.000-Rp261.500.000
Kompetitor:
Ford Ecosport
Toyota Rush