Tiba-tiba saja banyak netizen yang ingin tahu tentang ini: Periscope. Apa fungsinya? Bagaimana cara menggunakannya? Dan yang lebih penting, perlu atau haruskah saya memakainya?
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijawab dengan sangat panjang. Tapi, pertama-tama kita lihat dulu bagaimana Periscope bisa sangat populer di Amerika.
Periscope adalah startup yang baru saja dibeli Twitter senilai USD100 juta pada Januari 2015 silam dan tetap “beta” hingga Maret 2015. Aplikasi mobile tersebut memungkinkan seseorang melakukan kegiatan penyiaran (broadcasting) video secara langsung melalui smartphone miliknya.
Aplikasi tersebut diprediksi akan membawa perubahan besar (disruptive) di ranah sosial media. Karena kini siapapun, hanya bermodal ponsel dan jaringan seluler, bisa menyiarkan konten video untuk dapat ditonton oleh orang lain.
Apa yang dilakukan periscope ini sebenarnya bukan hal baru. Bahkan sebenarnya Periscope justru populer belakangan. Karena, sebelumnya sudah ada aplikasi live video streaming yang menciptkan banyak hype.
Ya, Meerkat-lah yang membawa aplikasi video streaming ini banyak disorot. Sebulan setelah diluncurkan pada April 2015 silam, penggunanya mencapai 160 ribu orang. Kini, aplikasi tersebut sudah digunakan hampir 2 juta orang.
Meerkat mendapat saingan berat ketika Periscope diluncurkan dan memiliki integrasi langsung dengan akun Twitter. Pengguna hanya perlu log in dan langsung bisa mem-follow orang-orang yang telah mereka follow di Twitter.
Kemudahan ini membuat pengguna Periscope langsung meroket tajam, menembus 1 juta orang dalam 10 hari.
Meerkat semakin terluka ketika Twitter memangkas akses aplikasi tersebut ke social graph, membuat integrasi ke Twitter lebih sulit. Alhasil, pengguna Meerkat semakin sulit menemukan teman-teman mereka ataupun mendapat follower baru.
“Kami hanya diberi waktu 2 jam (oleh Twitter). Tepat di hari Sabtu. Lalu saya dan tim kembali ke kantor dan bersiap-siap untuk mati,” ceritanya dalam Tech Crunch Disrupt belum lama ini.
Tapi, Meerkat tidak menyerah. Walau traksi yang didapat Pericope sangat tinggi, Meerkat berinovasi dengan menggandeng GoPro yang memungkinkan pengguna melakukan live streaming video dari GoPro Hero 3 dan perangkat iOS (GoPro 4 dan Android menyusul). Cukup hubungkan GoPro dengan iPhone, buka aplikasi Meerkat, dan pilih menu streaming.
Nah, yang terjadi sekarang ini adalah proses perebutan supremasi live streaming antara Meerkat dan Periscope.
Tapi, industri live streaming video ini diprediksi masih sangat potensial. Karena, banyak pemain baru berdatangan. Salah satunya YouNow, startup yang bahkan sudah memiliki 5 juta anggota dan 100 juta pengguna bulanan. Bahkan YouNow sudah melakukan monetisasi, yakni jual beli virtual goods serta para fans dapat memberi “tip” ke penampil yang mereka sukai. YouNow berfokus pada generasi muda.
Sejarah dan Potensi

Fenomena live streaming sudah lama ada dan sudah menjadi industri yang sangat matang. Tapi, sifatnya come and go. Sudah ada Ustream, Twitch, Google Hangout, dan masih banyak lagi sejak 2007.
Belum lagi fenomena seperti Mukbang di Korea dimana seseorang bisa menjadi kaya dengan memvideokan diri mereka sedang makan secara live, ataupun fenomena Camgirl/Cam-whore, dimana gadis/wanita yang memvideokan diri secara live dalam sebuah channel premium. Intinya, live streaming adalah sebuah fitur yang tidak asing dan usianya sudah setua internet itu sendiri.
Mengapa tahun ini aplikasi live streaming sekarang diprediksi akan sangat populer, karena konsumen dianggap sudah siap. Jaringan internet cepat semakin terjangkau, sosial media sudah semakin menjadi bagian dari gaya hidup, serta perubahan tingkah laku para netizen yang sangat senang untuk berbagi sekaligus “kepo”.
Menurut Bloomberg, aplikasi live streaming memiliki pengguna tetap dengan menciptakan pasar yang niche atau spesifik. Misalnya Twitch—sebelumnya Justin.tv—channel khusus untuk penggemar video telah diakusisi Amazon senilai USD970 juta. Ustream yang mulanya menjadi consumer product, beralih fokus pada 2013 menjadi platform B2B untuk perusahaan.
Apakah Meerta dan Periscope menjadi the next big thing berikutnya, tidak ada yang tahu. Yang jelas, saat ini jawabnya adalah belum. Kedua aplikasi itu bahkan belum sampai di 100 aplikasi terlaris. Menurut data mesin pencari seperti Topsy, pengguna Periscope dan Meerkat naik turun.
Mic Wright dari The Next Web beranggapan bahwa Periscope dan Meerkat masih sangat spesifik dan niche. Infrastruktur data sudah bisa melakukannya, tapi orang belum setertarik itu. “Facebook, Twitter, Instagram, Vine, memungkinkan Anda memenej bagaimana Anda dicitrakan. Tapi, Periscope dan Meerkat tidak. Aplikasi live streaming lebih mengekspose. Lebih asyik memotret makanan di sebuah piring cantik dibanding memperlihatkan proses memasak yang penuh keringat,” katanya.
Meski demikian, diatas kertas, perubahan tren ke video seharusnya akan terjadi. Menurut Cisco, pada 2017 mendatang 30 persen dari trafik internet adalah video. Sedangkan 70% diantaranya adalah trafik mobile. “Internet akan berkembang menjadi video, dan platform seperti Meerkat dan Periscope akan jadi salah satu pemicunya,” ungkap CEO Ustream Brad Hunstable.
Agar live atreaming periscopenya lancar apa solusinya?
SukaSuka
Koneksi datanya lancar juga. Lokasi menentukan koneksi. Hehehe
SukaSuka