telanjang
Suasana berkantor telanjang.

 Majalah The Bold Italic di San Fransisco, California, ingin agar karyawannya bisa bekerja dengan bebas. Maka, sebuah eksperimen sosial dilakukan. Selama sebulan karyawan harus ngantor tanpa mengenakan sehelai benang pun.

Konsep open-office memang sudang tren. Ngantor tanpa ada bilik-bilik yang membatasi membuat komunikasi antara sesama staff dapat lebih mudah, meniadakan jarak antara atasan dan bawahan, dan masih banyak lagi. Tapi, majalah digital The Bold Italic ingin membawa konsep open-office ke tingkat lanjut.

Yang ingin dijawab adalah ini: apakah yang membuat orang bekerja lebih nyaman bekerja di kantor? Apakah penataan ruangan dan furniture yang ada di kantor bisa meningkatkan motivasi bekerja, atau justru kenyamanan terhadap tubuh dan memiliki lingkungan yang “alami” yang justru dapat berdampak pada produktivitas dan efisiensi?

Maka, Bold Italic mengumumkan kegiatan “sebulan telanjang” di kantor mereka. Hal itu dilakukan sejak 2 Maret lalu.

“Kami datang ke kantor dengan gugup, tapi juga energi berlebih,” kata seorang staff.

Para karyawan butuh sejam lebih untuk menyesuaikan diri dan tidak kikuk saat berada di ruangan. “Tapi kemudian kami merasakan ikatan lebih saat rapat, dan produktivitas meningkat drastis,” kata karyawan lainnnya.

”Dampak lainnya, tagihan penghangat ruangan sedikit naik. Dan jika dikumpulkan, bulu-bulu kemaluan yang berterbaran di sofa atau lantai sudah cukup untuk membuat boneka kecil. Tapi, itu semua adalah harga yang harus dibayar untuk menciptakan suasana kerja yang memuaskan,” ungkap Jessica Saia, salah satu eksekutif majalah.

Berikut adalah beberapa suasana kerja mereka:

telanjang

telanjang
telanjang
telanjang
telanjang
telanjang
telanjang
telanjang
telanjang

NB: kampanye yang dilakukan The Bold Italic ini menjadi viral di internet, tapi juga ada yang mengatakan bahwa ini hanyalah April Mop.