”Apple Watch akan memicu pertumbuhan pasar smartwatch secara global,” demikian tulisan blog dari Strategy Analytics. Smartwatch adalah kategori yang sangat diminati. Tentu banyak yang mengidamkan arloji miliknya bisa secanggih milik James Bond, Michael Knight (Knight Rider), atau bahkan agen K di film Men in Black.
Teknologi arloji pintar saat ini sudah bisa mengukur denyut nadi, melihat notifikasi email, panggilan telepon, atau SMS, hingga menjawab telepon.
Mengapa pasarnya selama 2013-2014 sendiri cenderung lambat dan stagnan bisa dicermati dua hal. Pertama, karena teknologinya belum sesuai harapan konsumen. Sedangkan alasan kedua adalah desain yang masih kaku dan terkadang terlalu futuristik.
Pada pertengahan 2014 Google merilis perangkat Android Wear yang memungkinkan vendor mendesain smartwatch dengan user interface cantik yang bisa dibenamkan di desain jam berbentuk bulat atau persegi. Di awal tahun ini kita melihat vendor seperti Huawei masuk ke segmen smartwatch lewat Huawei Watch. Ini jadi yang pertama bagi Huawei, dan langkah ini diperkirakan akan disusul oleh vendor-vendor lainnya.
Tinggal landasnya pasar smartwatch diprediksi pada April 2015 mendatang. Tepat ketika Apple merilis Apple Watch. Pada saat itu, smartwatch akan jadi kategori yang sangat seksi. Analis memprediksi Apple akan menjual tak kurang 15 juta unit Apple Watch tahun ini. Secara global, pengapalan smartwatch diprediksi tumbuh 500 persen dari pada 2015.
Konsumen yang ingin memakai smartwatch yang lebih terjangkau atau desain berbeda, silahkan memilih berbagai variasi smartwatch di pasaran pada waktu itu dengan desain, fitur, vendor, dan harga yang berbeda serta bervariasi. Yang patut Anda ingat sekarang adalah, bersiaplah menyambut pasar smartwatch!
Tradisional Sekaligus Futuristik
Tahun lalu smartwatch sempat populer. Tapi, tidak benar-benar sukses karena teknologinya belum sempurna. Sekarang, pasar smartwach diprediksi akan masuk babak baru. Seperti apa?
Di Mobile World Congress (MWC) 2015, Huawei mengenalkan smartwatch pertamanya: Huawei Watch. Vendor yang di Indonesia dikenal lewat infrastruktur jaringan, modem, dan kini masuk ke segmen ponsel itu bersaing langsung dengan Moto 360, LG G Watch R serta vendor lain yang mengusung teknologi Android Wear.
Android Wear adalah sistem operasi Android yang dirancang Google untuk smartwatch. Keunggulannya, selain antarmukanya yang lebih luwes dan intuitif, juga bisa mengadopsi desain jam tangan yang bulat, tidak melulu persegi atau kotak.
Huawei Watch didesain oleh Ben Norton yang sebelumnya bekerja di Fossil di Amerika dan Emporio Armani di Swiss. ”Visi saya adalah mendesain smartwatch yang desain maupun saat dikenakan tak berbeda dengan jam tangan tradisional,” katanya.
Sebaliknya, CEO divisi konsumen Huawei Richard Yu ingin merubah imej Huawei sendiri menjadi merek yang fashionable. Yu juga berkomentar soal Samsung dan Apple. ”Apple Watch bagus. Tapi, desain mereka tidak mirip jam tangan tradisional dan otentik. Itu yang membedakan kami dengan mereka. Banyak pengguna jam yang enggan meninggalkan tradisi lama,” katanya.
Sedangkan terkait Samsung, Yu sedikit menyindir. ”Mereka (Samsung) termasuk pionir. Tapi desain smartwatch mereka jelek dan tidak ada yang mau membelinya,” katanya.
Pendekatan Huawei yang mengedepankan nilai-nilai lama ini bisa jadi salah satu kunci sukses mereka di pasar smartwatch. Sebagian konsumen terbuka terhadap jam tangan canggih. Tapi, mereka juga tidak ingin memakai jam yang bentuknya terlalu aneh atau terlalu futuristik.
Sayangnya, penetrasi OS Android Wear sendiri tahun lalu masih kecil. Hanya 720.000 unit perangkat Android Wear yang dikapalkan (bukan terjual) pada 2014 atau 16 persen dari total 4,6 juta unit total pasar ”smart wearable band”, didominasi oleh The Moto 360, G Watch R, serta Pebble. Kecilnya pasar itu salah satunya karena perangkat Android Wear baru menyapa pasar pada semeseter kedua 2014.
Meski demikian, pasar smartwatch diprediksi benar-benar tinggal landas tahun ini. Terutama ketika pasar tablet dan smartphone cenderung stagnan. Prediksi Consumer Electronics Association (CEA), pengapalan smartwatch di Amerika saja akan mencapai 10,8 juta unit pada 2015 atau 3,5 kali lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Penyebabnya, bukan cuma semakin banyak vendor yang mengadopsi platform Android Wear, tapi juga kehadiran Apple Watch pada April 2015 mendatang. ”Apple akan memposisikan smartwatch sebagai kategori produk yang harus dipunyai,” prediksi Rouven Hohendorff analis inovasi dari Trendone.
Apple Watch menjanjikan sejumlah inovasi baru. Misalnya getaran ringan ketika ada panggilan masuk, sensor untuk mendeteksi detak jantung, hingga fungsi pembayaran lewat Apple Pay. Ketika nanti Apple Watch dirilis, Rouven melanjutkan, pasar smartwatch akan semakin bernas. ”Kehebohan media dan promosi akan membuat pemilik Android sekalipun akan tertarik untuk membeli smartwatch,” katanya.
- Smartwatch diperkirakan menjadi kategori wearable yang pertumbuhannya paling tinggi pada 2015.
- Pengapalan smartwatch di seluruh dunia:
2013 : 1,2 juta unit.
2014 : 7,4 juta unit.
2015: 24,92 juta unit.
- Apple diprediksi menjadi vendor smartwatch terbesar pada 2015, dengan pengapalan diprediksi mencapai 15 juta unit-16.7 juta unit atau 55 persen market share global (Strategy Analytics).