DCIM112GOPROBanyak yang ke Sawarna kurang mendapat kesan positif karena mereka hanya mengunjungi beberapa tempat (tourist attraction) dan kehilangan spot-spot rahasia yang menurut saya justru menjanjikan.
Sebabnya ini: karakter Sawarna yang unik. Karena jalan raya (yang bisa dilalui mobil) dan pantai dipisahkan oleh kebun milik warga dan sungai.

Karena itu mobil harus dititipkan di parkiran di sisi jalan raya. Dan untuk menuju pantai dan penginapan kita harus menyebrangi sungai lewat jembatan gantung yang ikonik itu yang jika berjalan kaki lumayan jauh dan banyak menghabiskan waktu. Karena itu, banyak yang ke Sawarna hanya mengunjungi beberapa pantai saja dan kehilangan banyak spot bagus.

Solusinya gimana? Jangan ragu untuk menggunakan jasa ojek, yang dibidani anak-anak muda disana. Mereka mematok tarif yang menurut saya sangat wajar: Rp150.000 untuk 2 hari per orang, dengan rute mengunjungi semua obyek wisata disana. Mereka tahu dimana posisi sunrise yang bagus, dimana sunset terbaik. Mereka menemani kitaseharian, ikut membawakan bawaan, mengawasi anak-anak, sekaligus menjadi guide. Dan yang lebih penting lagi kita ikut berpartisipasi untuk menggerakkan perekonomian lokal dan sektor riil. Hehehe.

Oke, berikut recap tempat-tempat yang saya kunjungi di Sawarna, berdasarkan urutan supaya lebih gampang dicerna. Saya bilang tempat ini jauh lebih worth it, dibandingkan Tanjung Lesung, Ujung Genteng, bahkan Ujung Kulon jika diukur dari jarak tempuh, biaya, variasi spot yang bisa didatangi, kebersihan, kenyamanan, dll.

Mencapai Sawarna

Perjalanan menuju Sawarna dari Jakarta memakan waktu sekitar 4-6 jam. Saran saya, berangkat Subuh dan gunakan rute ini: Jakarta-Ciawi-Cikidang-Pelabuhan Ratu-Sawarna. Jalur Cikidang memang berkelok-kelok, tapi relatif sepi dan tidak macet dibandingkan lewat Cibadak yang penuh dengan truk.
Perjalanan menuju Sawarna dari Jakarta memakan waktu sekitar 4-6 jam. Saran saya, berangkat Subuh dan gunakan rute ini: Jakarta-Ciawi-Cikidang-Pelabuhan Ratu-Sawarna. Jalur Cikidang memang berkelok-kelok, tapi relatif sepi dan tidak macet dibandingkan lewat Cibadak yang penuh dengan truk.

Mengenal Obyek Wisata di Sawarna

Seperti diungkap diatas, Sawarna memiliki obyek yang lengkap: pantai, sawah, sungai, gua, karang, ombak, dan pulau kecil. Tapi setiap obyek itu letaknya terpisah dan memiliki jarak yang berjauhan. Karena itu umumnya pengunjung stuck di obyek yang itu-itu saja: Pantai Pasir Putih/Ciantir, Gua Lalay, dan Tanjung Layar. Padahal ada obyek yang tak kalah seru.
Seperti diungkap diatas, Sawarna memiliki obyek yang lengkap: pantai, sawah, sungai, gua, karang, ombak, dan pulau kecil. Tapi setiap obyek itu letaknya terpisah dan memiliki jarak yang berjauhan. Karena itu umumnya pengunjung stuck di obyek yang itu-itu saja: Pantai Pasir Putih/Ciantir, Gua Lalay, dan Tanjung Layar. Padahal banyak obyek yang tak kalah seru.

Start di Pos Ojeg (HARI PERTAMA)

Bagitu datang, saya parkir mobil di sebelah Indomaret/Alfamaret. Permalamnya Rp30 ribu. Disini saya menyewa ojek, sambil membeli snack ato minuman dingin. Secukupnya saja. Karena Anda bisa balik lagi.
Bagitu datang, saya parkir mobil di sebelah Indomaret/Alfamaret. Permalamnya Rp30 ribu. Disini saya menyewa ojek, sambil membeli bekal snack ato minuman dingin. Secukupnya saja. Karena Anda bisa balik lagi.

Jembatan Gantung

Anda akan menjumpai banyak sekali jembatan gantung yang melewati sungai seperti ini. Mengasyikkan dan jadi ciri khas Sawarna.
Anda akan menjumpai banyak sekali jembatan gantung yang melewati sungai seperti ini. Mengasyikkan dan jadi ciri khas Sawarna.
Hanya bisa dilewati satu jalur motor, jadi harus bergantian.
Hanya bisa dilewati satu jalur motor, jadi harus bergantian.
Terkadang Anda bisa melihat anak-anak yang sedang asyik berenang. hmm... padahal sepertinya sungai ini dalam.
Terkadang Anda bisa melihat anak-anak yang sedang asyik berenang. hmm… padahal sepertinya sungai ini dalam dan berarus deras.

Check in Penginapan

Penginapan Wisma Chlara. Terletak di samping sawah. Semalamnya Rp350.000 non AC. Tenang, malam hari tidak dingin.
Kami check in di penginapan Wisma Chlara. Terletak di samping sawah. Semalamnya Rp350.000 non AC. Tenang, malam hari cukup dingin kok. WCnya juga cukup bersih. Tips: Siapkan autan karena mulai jam 8 malam nyamuk menyerang dengan ganas. Yakin deh Anda akan susah tidur. Bawa juga bedcover karena waktu pulang kami gatal-gatal digigit kutu kasur. hedeh.
Penginapan berseberangan dengan sawah, dan gunung di kejauhan. Pemandangannya seru!
Penginapan kami berseberangan dengan sawah, dan gunung di kejauhan. Pemandangannya seru!
Ada dua macam penginapan. Pertama yang berada disisi jalan raya, kedua yang berada di kampung atau sisi pantai. Saran saya, cari yang di sisi pantai saja. Karena lebih dekat ke pantai. doh.
Ada dua jenis penginapan di Sawarna. Pertama yang berada disisi jalan raya, kedua yang berada di kampung atau sisi pantai. Saran saya, cari yang di sisi pantai saja. Karena lebih dekat ke pantai. doh. oh ya dan juga lebih mudah mencari makan.

Gua Lalay

Harus dikunjungi. Untuk keluarga cukup ambil rute 400 meter. Biayanya perkepala Rp5000. Sewa senter untuk foto-foto di dalam Rp10.000. Gua Lalay berlantai pasir dan airnya mencapai sepaha orang dewasa, kita berjalan tanpa alas kaki.
Harus dikunjungi. Untuk keluarga cukup ambil rute 400 meter. Biayanya perkepala Rp5000. Sewa senter untuk foto-foto di dalam Rp10.000. Gua Lalay berlantai pasir dan airnya mencapai sepaha orang dewasa, kita berjalan tanpa alas kaki.
Mengambil foto di dalam gua hampir tidak mungkin tanpa flash atau pencahayaan dari lampu senter.
Mengambil foto di dalam gua hampir tidak mungkin tanpa flash atau pencahayaan dari lampu senter.
Ini gambaran bagian dalam gua. Agak ngeblur karena memang gelap sekali.
Ini gambaran bagian dalam gua. Agak ngeblur karena memang gelap sekali.
Salah satu spot untuk duduk-duduk di Gua Lalay. Pemandangannya Asyik!
Salah satu spot untuk duduk-duduk di Gua Lalay. Pemandangannya Asyik!

Gua Langir

Dari Gua Lalay kami keluar dan menuju Gua Langir. Ada beberapa gua kecil disini. Tapi daya tariknya justru pantai yang sepi dan bebatuan yang indah.
Dari Gua Lalay kami keluar dan menuju Gua Langir. Ada beberapa gua kecil disini. Tapi daya tariknya menurut saya justru pantai yang sepi dan bebatuan yang indah.
Pantainya datar, dan ombaknya tipis, menurut saya ini pantaik terbaik di Sawarna untuk bermain anak-anak.
Pantainya datar, dan ombaknya tidak terlalu tinggi, menurut saya ini pantaik terbaik di Sawarna untuk bermain anak-anak. Ya, kami sendirian disini. Tidak ada pengunjung lain.
Seru sekali bermainnya.
Seru bermain ombak. hehehe.

Sunset di Tanjung Layar

Sore itu kami masih menyempatkan mampir ke Tanjung Layar yang jadi ikonnya Sawarna. Sayangnya, saya jusru kurang terkesan. Pertama, karena banyak dikunjungi turis, jadi agak kotor. Kedua terlalu ramai dan kurang nyaman buat anak-anak. Basicaly Tanjung Layar adalah dua batu tak jauh dari pantai. Anda bisa berjalan sampai ke dua batu itu. Bagus juga untuk dijadikan obyek foto.
Sore itu kami masih menyempatkan mampir ke Tanjung Layar yang jadi ikonnya Sawarna. Sayangnya, saya jusru kurang terkesan. Pertama, karena banyak dikunjungi turis, jadi agak kotor. Kedua terlalu ramai dan kurang nyaman buat anak-anak. Basicaly Tanjung Layar adalah dua batu tak jauh dari pantai. Anda bisa berjalan sampai ke dua batu itu. Bagus juga untuk dijadikan obyek foto. Hari berakhir dan kami kembali ke penginapan.

Sunrise di Karang Bereum (HARI KEDUA)

Tepat pukul 5 pagi tukang ojek kami sudah menjemput. Kali ini tujuannya adalah menikmati sunrise di Karang Bereum. Langit dan Aro yang masih asik tidur mau nggak mau diangkut naik ojek. hahaha.
Tepat pukul 5 pagi tukang ojek kami sudah menjemput. Kali ini tujuannya adalah menikmati sunrise di Karang Bereum. Langit dan Aro yang masih asik terlelapmau nggak mau diangkut naik ojek. hahaha.
Hanya ada satu gubukan di Karang Bereum. Kita bisa membeli kopi atau mie. Pemandangannya cukup cantik. Kita bisa berjalan melewati karang hingga beberapa puluh meter. Ada ikan-ikan kecil, kepiting, dll.
Hanya ada satu gubukan di Karang Bereum. Kita bisa membeli kopi atau mie. Pemandangannya cukup cantik. Kita bisa berjalan melewati karang hingga beberapa puluh meter. Ada ikan-ikan kecil, kepiting, dll.
Kalau sudah terang, bisa berjalan diantara karang. Gunakan sendal yang nyaman karena agak licin.
Kalau sudah terang, bisa berjalan diantara karang. Gunakan sendal yang nyaman karena agak licin.
Ada ayunan juga. Sambil menikmati kopi dipagi hari.
Ada ayunan juga. Sambil menikmati kopi dipagi hari.

Karang Taraje

Kami tidak lama-lama di Karang Bereum. Karena tujuan selanjutnya adalah Karang Taraje. Menggunakan motor, kami menyusuri bibir pantai. Cukup mengasyikkan. Kapan lagi di pantai naik motor. hehehe.
Kami tidak lama-lama di Karang Bereum. Karena tujuan selanjutnya adalah Karang Taraje. Menggunakan motor, kami menyusuri bibir pantai. Cukup mengasyikkan. Kapan lagi di pantai naik motor. hehehe.
Nama Karang Taraje diambil karena untuk naik ke atas harus menggunakan tangga (taraje). Cukup aman untuk Langit dan Aro yang masih 3,5 tahun. Kami sampai atas, berfoto, tapi tidak terlalu lama karena panas.
Nama Karang Taraje diambil karena untuk naik ke atas harus menggunakan tangga (taraje). Cukup aman untuk Langit dan Aro yang masih 3,5 tahun. Kami sampai atas, berfoto, tapi tidak terlalu lama karena panas men.
Ini pemandangan dari atas. Tingginya sekitar 2.5-3 meteran, semacam benteng/candi dari jauh. Kalau sore, ombak bisa begitu tingginya hingga menghempas dan terlihat seperti air terjun.
Ini pemandangan dari atas. Tingginya sekitar 2.5-3 meteran, semacam benteng/candi dari jauh. Kalau sore, ombak bisa begitu tingginya hingga menghempas dan terlihat seperti air terjun.

Legoon Pari (Laguna Pari)

Ini pantai yang kami favoritkan kedua. Pemandangannya indah. Ada bale-bale untuk istirahat dan tiduran. Angin bertiup semilir. Sementara ada pohon besar yang teduh, serta warung untuk membeli gorengan, mie, serta kopi. Kami menghabiskan waktu lama sekali disini. Pantainya juga pas untuk anak-anak bermain.
Ini pantai yang kami favoritkan kedua. Pemandangannya indah. Ada bale-bale untuk istirahat dan tiduran. Angin bertiup semilir. Sementara ada pohon besar yang teduh, serta warung untuk membeli gorengan, mie, serta kopi. Kami menghabiskan waktu lama sekali disini. Pantainya juga pas untuk anak-anak bermain.
Langit dan Aro seru bermain pasir.
Langit dan Aro seru bermain pasir.
Bale-bale ini bikin jatuh cinta. Teduh dan nyaman untuk tiduran.
Bale-bale ini bikin jatuh cinta. Teduh dan nyaman untuk tiduran.
Kita juga bisa memesan es kelapa muda. Perhatikan meja yang dibuat miring karena diposisikan agar bisa tiduran. Bahkan empunya warung meminjamkan bantal. hahaha.
Kita juga bisa memesan es kelapa muda. Perhatikan meja yang dibuat miring karena diposisikan agar bisa tiduran. Bahkan empunya warung meminjamkan bantal. hahaha.
Kami tidak ingin pergi, tapi sudah waktunya makan siang. Perjalanan kembali ke penginapan juga menyusuri pantai. Perhatikan, rute menuju kesini cukup jauh dan lumayan naik turun. Gunakan jasa ojek untuk menyingkat waktu dan menghemat tenaga.
Kami tidak ingin pergi, tapi sudah waktunya makan siang. Perjalanan kembali ke penginapan juga menyusuri pantai. Perhatikan, rute menuju kesini cukup jauh dan lumayan naik turun. Gunakan jasa ojek untuk menyingkat waktu dan menghemat tenaga.

Dari Lobster Hingga Barracuda

Kita bisa memesan lobster ke anak-anak yang jadi ojek kami dengan harga yang sangat terjangkau. Kemudian, minta dimasakkin ke warung yang ada di depan Wisma Chlara. Hmm mantaps!
Makan di Sawarna ternyata enak sekali dan ramah kantong. Biasanya kami memesan di warung yang ada di depan Wisma Chlara. Harga untuk 6 kepala (2 anak-anak) setara hanya 2 kepala kalau kita makan di mal di Jakarta. Kita bahkan bisa memesan lobster ke anak-anak yang jadi ojek kami dengan harga yang sangat terjangkau. Kemudian, minta dimasakkin. Hmm mantaps!
Inilah ikan favorit kami: Barracuda. Aduh nikmat benar. Saking nikmatnya hingga 3 hari berturut-turut kami makan Barracuda ini. Pesannya di warung di depan Wisma Chlara.
Inilah ikan favorit kami: Barracuda. Aduh nikmat benar. Sambalnya juga sedaap sekali. Saking nikmatnya hingga 3 hari berturut-turut kami makan Barracuda ini. Pesannya di warung di depan Wisma Chlara.
Ini menu makanan yang kami pesan sehari-harinya. Nggak bosan!
Ini menu makanan yang kami pesan sehari-harinya. Nggak bosan!

Pantai Pasir Putih atau Ciantir (HARI KETIGA)

Di hari terakhir sebelum pulang ini kami tidak lagi menggunakan jasa ojeg. Karena pantai Ciantir dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki. Overall pantainya cukup oke. Tapi ramai dengan wisatawan. Hati-hati ombaknya lumayan besar ya.
Di hari terakhir sebelum pulang ini kami tidak lagi menggunakan jasa ojeg. Karena pantai Ciantir dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki. Overall pantainya cukup oke. Tapi ramai dengan wisatawan. Hati-hati ombaknya lumayan besar ya.
Asyik bermain ombak. hehehe.
Asyik bermain ombak. hehehe.
asyik bermain ombak 2.
asyik bermain ombak 2.

Pulau Manuk

20141223_084104

Well, itulah perjalanan kami ke Sawarna. Semoga informasi ini bisa membantu jika ada yang tertarik kesana. Secara overall saya merekomendasikan Sawarna jika ingin mantai dengan nyaman dan lama, tapi jaraknya tidak terlalu jauh dari Jakarta. Foto-foto diambil menggunakan GoPro dan tanpa di edit. Silahkan tinggalkan komentar jika ada pertanyaan.