bendgate1.jpg.CROP.promo-mediumlargeBendgate, kisah dimana iPhone 6 Plus dapat dibengkokkan hanya menggunakan tangan oleh beberapa pengguna terus mendapatkan sorotan di jejaring sosial maupun media. Apa yang sebenarnya yang terjadi?

Memang wajar jika sosial media ramai mengulas smartphone terbaru Apple, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, setelah diluncurkan beberapa waktu lalu. Tapi, keriuhan tahun ini sedikit berbeda. Bahkan, boleh dibilang menjurus ke arah negatif.

Sejumlah pengguna melaporkan bagaimana model iPhone 6 Plus tidak sengaja bengkok ketika dipakai di saku celana bagian belakang.

Foto-foto iPhone 6 Plus yang bengkok itu muncul di Twitter hingga blog. Sampai akhirnya Lewis Hilsenteger dari Unbox Therapy benar-benar membuktikannya. Ia membengkokkan iPhone 6 Plus dengan kedua tangannya. Tidak hanya berhasil, tapi ponsel yang di Indonesia sudah dijual non resmi seharga Rp25 juta itu juga bengkok dengan mudah.

Video Hilsenteger di YouTube menjadi viral, telah ditonton sebanyak 41 juta kali. Bahkan ia membuat sejumlah video berbeda: membengkokkan iPhone 6 Plus di tengah-tengah kota Toronto yang ramai dan disaksikan oleh beberapa orang, juga melakukan “bend test” pada sejumlah smartphone premium seperti Samsung Galaxy S5, HTC One M8, dan Motorola Moto X.

Hasilnya, menurut kesimpulan Hilsenteger, Moto X memiliki bodi paling kokoh. Smartphone lainnya pun tidak ada yang bengkok, walau beberapa terdengar bunyi retakan saat “bend test” dilakukan.

Menjadi Viral
ByOtTAIIUAATqKuBengkoknya iPhone 6 Plus itu langsung meluas tidak hanya di sosial media dan blog, tapi juga berbagai media. Dari situlah muncul istilah ”Bendgate”. Begitu meluasnya tragedi bendgate ini hingga Apple menanggapi dengan serius.

”iPhone didesain, dirancang, dan dibuat agar indah dan kuat sekaligus,” tulis pertanyaan resmi Apple. ”iPhone 6 dan iPhone 6 Plus memiliki konstruksi unibody yang presisi dari alumunium alloy seri 6000 yang sangat kokoh. Ponsel tersebut juga menggunakan stainless steel dan titanium, serta lapisan kaca terkuat yang ada di industri smartphone,” tambah Apple.

Perusahaan yang saat ini bernilai USD651 miliar itu juga menyebut bahwa mereka menggunakan konstruksi dan material berkualitas tinggi untuk memastikan daya tahan dan kekuatan iPhone. Mereka juga telah melakukan berbagai uji coba dalam fase pengembangan iPhone 6, mulai tes bengkok di 3 titik, tes tekanan, tes duduk, dan masih banyak lagi.

Lewat keterangan resminya, Apple juga mengatakan bahwa dalam penggunaan normal kecil sekali kemungkinan iPhone 6 Plus akan bengkok. Mereka juga menyebut hanya ada 9 konsumen yang melapor soal iPhone 6 Plus yang bengkok dalam sepekan (hingga 25 September 2014 silam).

Mencari Penyebab
alleras4-bendgate-1Untuk membuktikan kontroversi bendgate, Consumer Reports melakukan tes independen terhadap iPhone 6 Plus. Ada dua kesimpulan yang di dapat. Pertama, iPhone 6 Plus memang dapat dibengkokkan seperti yang dilakukan oleh Lewis Hilsenteger.

Kedua, jumlah energi yang diperlukan untuk membengkokkan iPhone 6 Plus adalah 40 kilogram-50 kilogram, yang kecil kemungkinannya terjadi dalam pemakaian sehari-hari.

Tapi, mengapa tes yang dilakukan Apple bisa berbeda dengan fakta yang ada dilapangan?

Ternyata, pengetesan resmi ”three-point bend test” yang dilakukan Apple hanya melibatkan tiga titik tekanan saja dan hanya menggunakan energi sebesar 22 kilogram (dianggap mewakili penggunaan harian).

Namun, ketika Lewis Hilsenteger membengkokkan iPhone Plus 6 dengan kedua tangannya, secara total ada 5 titik tekanan yang diberikan pada smartphone tersebut dengan jumlah energi yang juga jauh lebih besar. Artinya, aplikasi tekanan pada titik yang tepat akan membuat iPhone Plus 6 bengkok dengan mudah.

Mengapa ini bisa terjadi? Pengguna imgur dengan kata sandi alleras4 menyimpulkan, memang ada kelemahan dalam struktur bodi iPhone 6 Plus. Antara lain lubang sekrup yang terlalu dekat dengan tombol volume, sehingga pelat logam yang seharusnya menahan tekanan jadi lentur ketika diberikan tekanan tertentu.

Bulan-Bulanan
samsung-galaxy-note-bentgate-700x600Sebagai perusahaan teknologi yang dianggap inovatif, premium, dan pencetus tren, tragedi bendgate seolah menjadi umpan yang terlalu sayang untuk dilewatkan oleh perusahaan lain.

Samsung Mobile, kompetitor terbesar Apple, adalah salah satunya. Pekan lalu, melalui akun Twitter mereka, Samsung memposting foto Galaxy Note Edge dengan tulisan “Curved. Not bent”. Ini merujuk pada smartphone flagship Samsung berlayar 5.6 inci yang memiliki layar melengkung di sisinya.

Bukan hanya itu, Samsung juga merilis video yang berisi bagaimana Galaxy Note 4 imun terhadap tekanan. “Pinggang kita lebih kuat dari yang kita duga. Ketika digabung dengan saku belakang celana, dampaknya bisa destruktif. Lihat saja dompet atau kartu kredit Anda,” sebut video Samsung. Mereka menyebut Note 4 telah lolos dari berbagai uji coba, termasuk “diduduki” oleh orang seberat 100 kilogram ratusan kali.

Dan tidak hanya Samsung, perusahaan lain pun ikut membuat “parodi” bendgate di Twitter. Kitkat, misalnya, menulis “We don’t bend, we #break”, atau HTC USA yang berkicau “Didesain untuk bertahan di berbagai lingkungan. Seperti saku celana Anda. #HTCOneM8”.

iPhone 6 dan iPhone 6 Plus belum resmi hadir di Indonesia. Namun, sudah ada beberapa toko yang menjualnya. Harganya sendiri sangat tinggi. iPhone 6 16 GB, misalnya, dibanderol mulai Rp12 juta. Sementara iPhone 6 Plus harganya Rp16 juta hingga Rp25 juta untuk versi tertinggi.