Orang tua di era informasi seperti sekarang ini punya problem yang sama. Yakni, mengingatkan anak-anak mereka untuk menjaga jarak dengan perangkat smartphone atau tablet ketika sedang makan, membuat PR, atau bahkan berolah raga. Maklum, menurut studi Common Sense Media, konsumsi smartphone dan tablet di anak-anak terus meningkat sejak 2011.
Nah, bisa jadi aplikasi bernama DinnerTime yang tersedia untuk iPhone dan Android ini menjadi salah satu solusinya.
”Harga entry level smartphone dan tablet yang semakin terjangkau membuat orang tua lebih mudah memberikan perangkat bergerak kepada anak-anak mereka,” tutur Richard Sah, pembuat aplikasi DinnerTime.
Aplikasi yang bisa diunduh gratis ini berfungsi sebagai Parental Control, yakni fitur yang dirancang untuk membantu orang tua dalam mengelola perangkat elektronik, khususnya smartphone anak-anak mereka.
Fungsinya simpel, aplikasi itu memungkinkan orang tua mem-pause aktivitas ber-smartphone. Begitu di-pause, maka semua fungsi dari perangkat semuanya di-blok. Termasuk untuk mengirim pesan dan menggunakan aplikasi.
Cara penggunaannya mudah. Pertama, orang tua terlebih dulu menginstal aplikasi tersebut di smartphone putra-putri mereka. Kemudian masukkan nomor telepon untuk menghbungkan kedua perangkat. Selanjutnya, orang tua tinggal menyetel seberapa lama waktu “pause” yang dibutuhkan. Mulai dari 30 menit hingga 3 jam, misalnya untuk belajar, makan malam, atau melakukan kegiatan wajib lainnya.
Begitu smartphone di kunci, maka tampil hitungan mundur di layar untuk mengetahui seberapa lama perangkat tersebut kembali dapat digunakan.
Ide aplikasi ini muncul, menurut Richard Sah, dari keluarganya sendiri. Tradisi makan malam sambil mengobrol seolah hilang karena masing-masing anggota keluarga lebih asyik bermain dengan smartphone mereka.
“Seharusnya makan malam adalah waktu bagi setiap anggota keluarga mengobrol, bukan bermain tablet,” katanya.
Keunggulan lain dari DinnerTime, menurut Sah, adalah memiliki laporan yang detil terkait seberapa lama anak menghabiskan waktu di aplikasi tertentu dan seberapa sering menggunakannya.
Lewat aplikasi lain yang disebut ScreenTime, orang tua bahkan bisa menekan tombol di smartphone mereka untuk membuat smartphone anak-anak mereka non aktif. Juga, membatasi jumlah waktu yang bisa digunakan untuk mengakses aplikasi tertentu. Tapi, fitur ini tidak gratis. Melainkan harus berlangganan USD3.99 per bulan.
Kimberly Young, psikolog yang mempelajari ketagihan internet, meyakini bahwa orang tua wajib untuk mengontrol seberapa lama anak-anak mereka menghabiskan waktu di smartphone. Dan aplikasi seperti ini hanya salah satu cara saja untuk melakukannya.
Cara lainnya, tentu saja dengan menegur langsung. ”Saya kurang setuju jika menggunakan aplikasi seperti ini lebih baik daripada menegur langsung anak mereka,” ujar Young. D
Ciri Anak Ketagihan Teknologi
“Orang tua zaman sekarang harus berjuang untuk membatasi teknologi kepada anak-anak mereka. Karena taman bermain sekarang ini seolah-olah menjadi virtual,” ujar psikolog remaja Dr Richard Graham dari Inggris.
Ia melakukan studi bagaimana anak-anak yang ketagihan teknologi cenderung bertingkah berbeda.Berikut adalah beberapa contohnya:
Tidak Minat Beraktivitas Outdoor
Anak yang ketagihan teknologi biasanya malas jika diajak bermain ke luar ruangan. Biasanya mereka akan
Susah Fokus
Mereka selalu resah kapan bisa segera online. Misalnya untuk bermain game, chatting, atau lainnya. Umumnya juga anak-anak susah fokus terhadap satu kegiatan.