Hampir 82 juta (34,47%) penduduk Indonesia berada di rentang usia antara 15-34 tahun. Jumlah anak muda yang sedemikian besar ini merupakan potensi pasar yang sangat potensial. Sejak awal tahun ini operator seluler Telkomsel sudah membidik pasar anak muda ini secara khusus lewat kartu perdana yang disebut Loop.
Tapi yang paling menarik adalah cara operator dengan 138 juta pelanggan itu menarik perhatian target pasarnya. Pada semester pertama 2014 mereka menggelar dua hajatan besar.
Yang pertama adalah acara musik One Million Dreams Concert (OMDC) secara serentak di 10 kota dengan metode live streaming. Konser tersebut menyaring 9 band sekolah yang sudah merekam lagu mereka menjadi Nada Sambung Pribadi (NSP).
Hajatan kedua berhubungan dengan olah raga. Tepatnya kompetisi mini soccer Loop Soccer FunFest. Hasil dari kompetisi tersebut adalah 100 pemain akan dilatih dalam “Elite Training Camp” yang dikomandoi oleh Ketua Pembina Yayasan Mitra Garuda sekaligus pelatih timnas U-19 Indra Sjafri.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, pihaknya ingin merebut hati anak muda, menciptakan engagement jangka panjang. ”Caranya dengan masuk dan terlibat langsung ke dunia mereka (remaja),” katanya.
Di semester kedua tahun ini pihak Telkomsel membidik bidang baru: edukasi. Event-nya disebut Loop KePo (Kreatif Project). ”Edukasi tidak harus membosankan. Bahkan, bisa dikemas dengan cara yang sangat menyenangkan,” tutur Adita.
Serupa dengan OMDC ataupun Loop Soccer FunFest, Loop KePo berisi rangkaian Telkomsel ini November 2014 tersebut berupa ini: coaching clinic tentang Digital Writing dan Mobile Video, menghadirkan pembicara seperti Joko Anwar, Pandji Pragiwaksono, Dewi Lestari, Raditya Dika, SkinnyIndonesian24, dan Bena Kribo.
Tapi, tidak hanya sekadar coaching. Para Loopers—sebutan pengguna Loop—ditantang untuk membuat karya dengan format mobile video dan digital writing. Pemenangnya akan mendapat kesempatan membuat short movie dengan dimentori langsung oleh Joko Anwar atau Pandji Pragiwaksono. Sedangkan pemenang Digital Writing akan membuat e-book dimentori langsung oleh Dewi Lestari atau Raditya Dika.
Menurut Adita, sebagai perusahaan penyedia solusi digital lifestyle, pihaknya tergerak untuk memberikan sesuatu yang ”enabling” bagi anak muda. “Kami berharap ke depannya generasi ini tidak hanya menjadi konsumen dari berbagai aplikasi digital, tapi juga mampu menjadi pencipta (kreator) dari konten-konten tersebut,” katanya. Adapun format mobile video dan digital writing dianggap paling cocok saat ini.
Pendiri OMG Consulting Yoris Sebastian menilai, langkah Telkomsel ini dapat disebut sebagai “branded government”, dimana sebuah brand ikut membantu tugas pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital di dalam negeri.
Yoris menyebut generasi millenials atau generasi Y adalah konsumen terbesar dari aplikasi mobile. Sementara usia 12-19 tahun adalah pelaku pasa depan dari ekosistem digital. ”Karena itu langkah seperti ini sangat positif untuk merangsang kreativitas para digital creator dengan menyediakan medianya dan memberikan panduannya,” paparnya.