Setelah beroperasi di Indonesia sejak 2012, akhirnya layanan Google Street View (GSV) di Google Maps sudah bisa diakses di Indonesia. Mobil khusus Google yang dilengkapi dengan kamera yang bisa mengambil gambar 360 derajat itu ternyata tidak hanya menelusuri jalanan di Jakarta, melainkan 3 kota besar lainnya (Bogor, Denpasar, dan Surabaya).
Dan tidak hanya di darat, bahkan juga di dalam lautan. Street View bawah laut memperlihatkan hamparan terumbu karang, ikan pari manta, dan keanekaragaman hayati yang hidup di perairan Situs Warisan Dunia Unesco: Taman Nasional Komodo. Untuk menampilkan gambar-gambar tersebut secara online, Google bekerja sama dengan tim The Catlin Seaview Survey yang menggunakan kamera 360 derajat panorama SVII.
Di wilayah yang sudah tersedia Street View, rangkaian gambar tersebut dapat diakses dengan melakukan zoom Google Maps sampai level terendah, atau menggeser ikon “Pegman” berwarna oranye pada sisi kiri peta ke jalan berwarna biru. Pengguna bisa menelusuri landmark seperti Bundaran Hotel Indonesia, Monas, hingga berbagai tempat-tempat umum lainnya.
Country Director Google Indonesia Rudy Ramawy menilai fitur GSV ini dapat bernilai ekonomi. Sebab, berbagai perusahaan/UKM di Indonesia juga bisa memasang rangkaian gambar di Street View langsung ke dalam situs mereka agar konsumen bisa mengenal usaha mereka.
Selain itu, dampaknya juga terasa untuk pariwisata. Para wisatawan mancanegara bisa menjelajah lautan Komodo sebelum memutuskan untuk menyelam disana. Kawasan di sekitar hotel juga membantu wisatawan saat menginap atau mencari petunjuk arah.
Saat ini GSV yang bisa diakses di google.com/streetview itu sudah tersedia di 57 negara, meliputi berbagai kawasan populer seperti Taj Mahal, India, pegunungan Everest, Neval, hingga Grand Canyon, Amerika.