Dengan Knock Code, tiga model LG L Series III terbaru, L40, L70, dan L90, memiliki kemampuan aktifasi layar yang mudah sekaligus aman. Seperti apa?
LG Mobile Communications Indonesia memang punya fitur yang memudahkan pengguna untuk mengaktifkan ponsel mereka. Namanya Knock On, dan tersedia di model Optimus LG G2 dan LG G Flex yang sudah dipasarkan di Indonesia.
Kinerja Knock On sederhana, tapi sangat fungsional. Pengguna cukup mengetukkan jemari ke layar ponsel sebanyak dua kali untuk menyalakannya. Tidak perlu repot meraba tombol power. Bayangkan jika dalam sehari pengguna mengecek ponsel mereka puluhan kali, fitur Knock On tersebut tentu sangat berguna.
Namun, pihak LG tampaknya tidak puas dengan fitur Knock On saja. Mereka menyempurnakannya, menghasilkan fitur baru: Knock Code. Cara kerja Knock Code mirip dengan Knock On, namun lebih canggih karena ada unsur keamanannya.
Pengguna kini bisa menentukan kombinasi ketukan jari pada layar. Bisa dua kali, empat kali, hingga delapan kali ketukan. Lokasinya pun bisa berbeda-beda. Di kiri dan kanan layar, atau bagian bawah (ada 4 kuadran yang bisa dipilih). Menurut LG ada 80.000 kombinasi yang bisa digunakan.
Setelah menyeting Knock Code itu, pengguna juga diminta untuk membuat PIN cadangan. Jadi, seandainya lupa jumlah ketukan bisa menggunakan PIN itu untuk mengaktifkan ponsel.
”Kami menyebutnya inovasi yang berguna,” ujar Head of LG Mobile Indonesia Chorung Cho. ”Inovasi, bagi LG adalah sesuatu yang selain belum pernah ada sebelumnya, juga harus mudah penggunaannya, signifikan fungsinya, dan dipakai setiap hari, bukan hanya setahun sekali,” ia menambahkan.
Metode Knock Code, menurut Cho, memberi tingkat keamanan lebih tinggi sekaligus memudahkan pengguna. ”Karena ketukan dilakukan di layar yang mati, maka akan menyulitkan orang untuk meniru kombinasi kunci standar di smartphone,” ujarnya.
Bahkan, Knock Code disebutnya lebih responsif dan aman dibandingkan metoda biometrik seperti pengenalan sidik jari yang digunakan oleh iPhone 5s dan Samsung Galaxy S5.
Fitur Knock Code nantinya akan tersedia di semua model ponsel LG, termasuk L Series III terbaru, L40, L70, dan L90. Ketiga ponsel tersebut dibanderol dibawah Rp3 juta untuk meraup segmen menengah yang terus tumbuh.
”Pasar mid-low sangat penting bagi LG. Karena konsumen yang mulanya menggunakan smartphone low end akan beralih ke mid-end. Sedangkan yang sebelumnya memakai feature phone berubah ke smartphone,” katanya.
Cho juga mengaku optimistis walau segmen mid-low ini belakangan semakin padat lewat kehadiran model dari vendor seperti Asus, Lenovo, hingga Acer. ”Sebab kami tidak hanya bersaing di spesifikasi, tapi juga memberikan value kepada konsumen,” paparnya.
Perbedaan ketiganya terletak pada prosesor, kamera, dan ukuran layarnya. L40 dan L70 menggunakan prosesor dual core 1.2 GHz, sedangkan L90 sudah dibekali quad core 1.2 GHz. Adapun untuk kamera, L40 dibekali kamera 3MP, L70 menggunakan kamera 5MP, sementara L90 8MP.
Nah, ukuran layar L40 adalah menggunakan layar 3,5 inci, sementara L70 dan L90 masing-masing 4,5 inci dan 4,7 inci. Berapa harganya? L40 dibanderol Rp1 jutaan, L70 Rp2 jutaan dan L90 hanya Rp2,9. Akhir Mei mendatang, LG juga akan meluncurkan varian lain dari L Series III L80.
Menurut Product Marketing Head LG Mobile Communications Indonesia Adinda Nesvia, ketiga smartphone dengan dual SIM ini sudah memiliki fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada di model premium dengan harga Rp5 juta keatas.
Sebut saja fitur Guest Mode yang membatasi akses pengguna lain hanya pada beberapa aplikasi yang telah ditentukan oleh pemilik. Kemudian QuickMemo untuk menyelipkan catatan singkat saat layar aktif. Serta Capture Plus untuk memberi keleluasaan menyimpan satu halaman web penuh. ”Targetnya adalah anak muda yang enerjik,” katanya.