Teknologi QR Code bisa menjadi solusi alternatif terhadap transaksi cashless menggunakan perangkat smartphone. Dampaknya bisa menguntungkan dua pihak: untuk penjual (UKM) dan konsumen.
Teman saya mengeluh. Bukan main sulitnya mencari uang kembalian untuk semangkuk Soto Ayam yang baru saja ia habiskan pagi itu. Hanya ada selembar uang seratus ribuan di dompetnya. Sedangkan si penjual soto baru saja menjual beberapa mangkuk. ”Dan semuanya membayar dengan duit gede,” curhat si penjual.
Sambil menggerutu teman saya itu berujar: ”seandainya saja saya bisa membayar semangkuk Soto Ayam menggunakan smartphone tentu akan menyenangkan,”.
Saat itu saya hanya tertawa. Tidak pernah sedikit pun terlintas dikepala bagaimana penjual Soto Ayam bisa menerima pembayaran menggunakan smartphone. ”Boro-boro” memakai smartphone. Restoran yang tergolong besar dan laris saja masih banyak yang belum memiliki mesin pembayaran elektronik EDC (Electronic Data Capture), yang berfungsi sebagai perangkat pembayaran transaksi kartu debit dan kartu kredit itu.
Tapi, benarkah hal itu tidak mungkin dilakukan? Benarkah tidak ada cara bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk menerima transaksi selain pembayaran secara tunai? Jawabnya, ada. Bahkan, sudah bisa dilakukan sekarang juga.
Solusi itu dikeluarkan oleh perusahaan Online Payment Processor iPaymu. Sejak awal akhir 2013 iPaymu meluncurkan Mobile Paymentberbasis Quick Response Code (QRCode). QRCode adalah kode yang tidak asing bagi pengguna smartphone, biasa digunakan untuk meng-invite teman di aplikasi BlackBerry Messenger.
Nah, kode QR ini yang digunakan oleh iPaymu ini diharapkan menjadi jembatan penghubung antara perdagangan offline dan transaksi online, menjadi media transaksi alternatif dari EDC yang dimiliki perbankan.
”EDC hanya bisa di dapat oleh badan usaha seperti UD, CV maupun PT. Itupun melalui mekanisme dan persyaratan yang sangatketat,” ujar Pikukuh Tutuko, CEO iPaymu.
Bagaimana cara kerjanya? Sederhana. Pertama-tama baik penjual maupun pembeli harus sama-sama terdaftar/memiliki akun iPaymu terlebih dulu. Sebab, disinilah fondasi dari proses transaksi.
Setelah itu, pengguna ponsel Android cukup mengunduh aplikasi M.Bayar iPaymu, memasukkan username dan password, lantas meng-klik menu “QR Code”.
Selanjutnya, hadapkan atau sorotkan ponsel ke QR Code yang dipasang oleh merchant, bisa berupa penjual Soto Ayam, ritel, atau UKM lainnya. Dengan cepat ponsel Anda akan merespon sejumlah transkasi yang harus dibayar. Jika setuju melakukan pembayaran,tinggal ikuti proses selanjutnya.
Transaksi melalui aplikasi M.Bayar iPaymu ini berlangsung cepat dan cashless (tanpa menggunakan uang sama sekali). “Mekanisme kerja iPaymu Mobile Transaction tidak jauh berbeda dengan teknologi tersebut,” ungkap Pikukuh lagi.
Dan QR Code yang cukup ditempel di gerobak/warung untuk di scan memberikan keleluasaan bagi pedagang kaki lima, tukang sayur, serta UKM lainnya untuk bisa melakukan transaksi secara cashless.
Penuh Tantangan
E-commerce di Indonesia baru saja mulai. Masyarakat urban di Indonesia mungkin mulai aware terhadap e-money. Tapi, rasanya masih sedikit yang tergerak untuk berbelanja menggunakan smartphone. Dan tantangan ekosistem baru ini selalu seperti ayam dan telur.
Jika merchant yang memasang QR Code belum banyak, pengguna malas untuk bertransaksi. Sebaliknya, merchant malas memasang QR Code jika pengguna yang bertransaksi belum banyak.
Namun, Chief Technology Officer iPaymu Riyeke Ustadiyanto tetap optimistis. Ia yakin bahwa mobile payment QRCode ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup digital masyarakat urban. ”Semuanya perlu berproses,” ujar Riyeke. ”Dulu orang awam dengan ATM, awam mengunduhmusik dari internet, awam dengan ring backtone dantop-up ponsel elektronik dan e-toll. Tapi, hal itu sekarang sudah menjadi bagian dari kebutuhan,” tambahnya.
Hal yang sama, lanjut Riyeke, berlaku pada iPaymu. ”Kami yakin layanan ini akan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat sebagai sarana transaksi online yang aman dan nyaman,” ujarnya.
Pihak iPaymu sendiri tidak tinggal diam. Untuk menyempurnakan ekosistem tersebut, mereka berupaya merampungkan kerjasama dengan berbagai merchant. Mulai dari kuliner, transportasi, fashion, hingga elektronik.
“Sekarang ini pengguna kami sebanyak 18.000. Kebanyakan dari mereka adalah para penggiat usaha kecil menengah (UKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam tiga sampai enam bulan ke depan, kami targetkan menjadi 20.000 pengguna,” ungkapnya.
Riyeke menilai pertumbuhan e-commerce di Indonesia akan mampu mendorong semangat entrepreneurship dan potensi local digital economy. “Jumlah penduduk Indonesia besar. Transaksi online dan pengguna ponsel Androidnya terus meningkat. Ini potensi yang sangat luar biasa,” paparnya.
Peneliti A.T. Kearney dalam laporan Global Retail E-Commerce Indexmengatakan bahwa tahun 2014 akan menjadi pertumbuhan yang sangat besar bagi e-commerce secara global.Tren ini sudah berada di depan mata dan Indonesia menjadi salah satu negara pengguna Android terbesar. “Potensi dan kesempatan inilah yang kami tangkap,” imbuhRiyeke.
Mobile Payment Berbasis QR Code
Cara Penggunaan:
- – Buka aplikasi iPaymu Mobile Payment QRCode di Android.
- – Klik menu transaksi.
- – Hadapkansorotkan ponsel ke barcode di merchant.
- – Tekan ikon QRCode di ponsel.
- – Transaksi selesai.
Definisi QR Code
Quick Response Code (QR Code) adalah kode batang (barcode) berbentuk dua dimensi yang sering digunakan untuk mengakses informasi melalui ponsel. Penggunaan paling gampang QR Code ini ditemukan ketika pengguna BlackBerry Messenger (BBM) akan meng-invite PIN orang lain.
QR Code Sebagai Solusi Pembayaran:
– QR Code menjadi salah satu solusi untuk memanfaatkan smartphone untuk melakukan pembelian dan pembayaran tanpa penambahan perangkat lain. Cukup mengunduh aplikasi di Play Store dan memanfaatkan kamera di ponsel.
Keuntungan Transaksi QR Code:
- – lebih cepat dan nyaman dibandingkan uang tunai
- – Tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang kembalian
- – Kesalahan dalam menghitung uang kembalian dari suatu transaksi tidak akan terjadi.
- – Lebih singkat disbandingtransaksi dengan kartu kredit atau kartu debit, karena tidak harus memerlukan proses otorisasi on-line, tanda tangan dll.
- – Pembayaran dapat dilakukan tanpa penambahan perangkat lain. Pembeli cukup mengunduh aplikasi di Google Play Store. Penjual cukup memasang kode QR.
Mengapa Mobile Payment Cocok di Indonesia:
- – 40% online shopping pada 2013 terjadi melalui perangkat mobile (data Custora High-Growth E-Commerce).
- – Keterjangkauan harga smartphone dan tablet serta koneksi internet yang semakin luas mendorong tren mobile e-commerce/mobile payment.
- – Dari 250 juta pengguna ponsel di Indonesia, 60 juta diantaranya adalah smartphone. Median usia 28,5 tahun dan tingkat ekonomi menengah tumbuh pesat, cocok untuk pertumbuhan e-commerce/mobile payment.
- – Adopsi teknologi digital umumnya dapat berlangsung cepat sehingga ini juga bukan menjadi hambatan yang berarti.
- – Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, pasar e-commerce di Indonesia pada 2013 diperkirakan mencapai Rp 130 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 69 triliun.