Motorola (4)Namanya proyek Android Wear. Yakni, sistem operasi Android yang khusus diciptakan untuk platform wearable. Google sudah menggandeng rekanan perusahaan elektronik, teknologi, hingga fashion. Rupanya, mereka ingin total di pasar wearable.

Dengan hadirnya platform Android Wear,dipastikan dalam waktu yang tidak lama lagi Android yang kini digunakan oleh 3 dari 4 smartphone di seluruh dunia itu juga akan semakin dominan posisinya dalam bentuk jam tangan pintar maupun berbagai bentuk perangkat wearable lainnya (gelang, kacamata, hingga sepatu).

Melalui Android Wear, maka pengembang aplikasi memiliki fondasi untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan di jam tangan dan perangkat wearable lainnya. Fondasi tersebut menegaskan bahwa Google dengan Android-nya tetap jadi yang pertama dan paling depan di sistem operasi wearable.

Apple sendiri disebut-sebut sudah menyiapkan ekosistem wearable mereka. Bocoran dari 9-to-5 Mac menampilkan user interface dari aplikasi yang mampu mengukur gula darah, denyut jantung, aktivitas fisik, tidur, hingga pernafasan yang disebut ”Apple Healthbook”.

Memang belum ada konfirmasi, tapiChief Executif Apple Tim Cook menjanjikan bahwa tahun ini Apple akan menghadirkan kategori produk yang benar-benar baru.Sebuah video yang diposting di blog Google sedikit banyak menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan perangkat wearable terbaru yang sudah menggunakan Android Wear ini.

Pengguna bisa ”berbicara” langsung dengan jam tangan mereka untuk mengganti lagu, mengirim SMS, mengontrol musik, bahkan membuka pintu rumah.

Di kuartal kedua tahun ini LG Electronics akan merilis jam tangan dengan platform Android Wear yang diberi nama G Watch. ”Kami ingin memperlihatkan kemampuan perusahaan di semua lini produk,” tuturPresiden dan CEO LG Mobile Park Jong-seok.

Sementara itu, Motorola yang baru diakuisisi oleh Lenovo juga akan segera merilis jam tangan Moto 360. Adapun Fossil Group Inc yang dikenal dengan produk jam tangan, dompet, dan aksesoris lainnya juga memastikan bakal mengintegrasikan Android Wear dalam produk mereka.

Industri wearable dipercaya sebagai ”the next big thing” setelah PC, smartphone, dan tablet. Tapi, sejauh ini produk yang ada masih seperti ”ujicoba”. Belum benar-benar menarik konsumen untuk membeli. Misalnya saja Galaxy Gear pertama keluaran Samsung maupun Sony Smartwatch.

Kehadiran Android Wear, menurut analis Kantar World Panel Carolina Milanesi akan membuat pasar wearable terpisah dan berdiri sendiri.

Potensi Besar

Infografis smartwatchJam tangan pintar bisa terhubung secara nirkabel dengan smartphone dan bisa dibenamkan berbagai sensor. Sensor-sensor itu bisa mengukur jarak, jumlah langkah, hingga denyut jantung pemakainya agar dapat berolah raga dengan maksimal.

Sementara menggunakan Android Wear, maka developer pihak ketiga bisa merajut berbagai aplikasi untuk lebih memaksimalkan fungsi dari sensor-sensor tersebut. Analis IDC Ramon Llamas mengatakan, perangkat smartwatch punya potensi besar untuk sukses. ”Harga, daya tahan baterai, serta desain akan jadi pertimbangan konsumen,” katanya.

Juniper Research sendiri memperkirakan bakal ada 130 juta smart wearable devices yang akan dikapalkan pada 2018. Di tahun itu pengapalan smart glasses akan mencapai 10 juta unit, menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan wearable device itu bisa sangat bervariasi bentuk, ukuran, serta fungsinya.

Fungsional atau Aksesoris?

Motorola (2)Kehadiran Android Wear dipastikan dapat mendorong sejauh mana fungsi yang bisa dilakukan oleh smartwatch. Bisakah nanti perangkat seperti smartwatch ini beralih fungsi dari ”aksesoris tambahan” untuk smartphone menjadi perangkat yang benar-benar harus dimiliki?

Smartwatch memang berfungsi sebagai “kepanjangan tangan” dari smartphone. Smartwatch akan menjadi perangkat penting jika bisa sepenuhnya menggantikan smartphone dalam beberapa fungsi tertentu. Misalnya membalas SMS, menjawab panggilan telepon, melakukan navigasi, atau melakukan pencarian di Google.

Jika fungsi-fungsi tersebut dapat dilakukan tanpa pengguna merogoh kantongnya untuk mengeluarkan smartphone, maka smartwatch bisa dikatakan berhasil.

Sundar Pichai, SVP Android, Chrome & Apps untuk Google mengatakan lewat blog-nya bahwa apa yang bisa dilakukan oleh smartwatch ini masih dalam tahap awal. ”Karena itu kami sangat antusias terhadap wearable. Anda bisa berinteraksi dengan perangkat tersebut secara sederhana dan efisien, sekadar melihat atau dengan kata-kata,” tulisnya.

Wearable adalah alat kontrol masa depan. Wearable akan bisa mengontrol smart home, robot, mobil, dan bukan sekadar layar tambahan dari smartphone,” ujar Patrick Moorhead, analis Moore Insights & Strategy.danang arradian

 

Android Wear

Platform Android yang diciptakan khusus untuk wearable device, memudahkan vendor ataupun developer mengembangkan aplikasi di jam tangan, kacamata, gelang, atau lainnya.

Fitur Platform Android Wear:

LG 2

  • –       Memperlihatkan notifikasi pesan di layar smartwatch. Pengguna bisa membalas dengan mendikte kata.
  • –       Perangkat akan membaca lokasi pengguna, lantas menghubungkannya dengan akun personal. Sehingga tidak hanya bisa memberi informasi terkait cuaca dan jadwal rapat, tapi juga cara menuju ke tempat rapat dari lokasi Anda berdiri.
  • –       Mengakses Google Now di smartwatch. Cukup mendikte, “OK Google, weather”, maka jam tersebut akan menampilan prediksi cuaca. Pengguna bisa juga mencari restoran tertentu di sekitarnya.
  • –       Memonitor lebih baik kebugaran dan kesehatan pengguna.
  • –       Dapat digunakan di layar bundar.
  • –       Lebih mudah bagi developer untuk membuat aplikasi.

Vendor Pendukung Android Wear

Asus, HTC, LG, Motorola dan Samsung (pabrikan ponsel). Broadcom, Imagination, Intel, Mediatek dan Qualcomm (produsen chip). Fossil Group (perusahaan fashion).

Smartwatch

Jam tangan yang dapat terkoneksi ke internet, memiliki layar, serta bisa melakukan beberapa fungsi “basic” dari smartphone. Smartwatch terhubung ke smartphone menggunakan koneksi seperti Blutooth atau Wi-fi.

Smartwatch dengan Android Wear

LG G Watch

LG sudah berulang kali bekerja sama dengan Google. Mulai Nexus 4, Nexus 5, hingga LG G Pad 8.3. Mereka juga mengklaim pernah mengembangkan arloji pintar Prada Link pada 2008 dan 3G Touch Watch Phone pada 2009.

Maka, mereka optimistis dengan LG G Watch yang akan tersedia pada kuartal kedua 2014. LG optimistis bahwa jam tangan mereka bisa populer di pasar wearable.

Motorola Moto 360

Moto 360 sudah menarik perhatian dengan desain layar bundar dan bentuk seperti jam tangan biasa. Tapi, arloji tersebut memiliki semua fungsi smartwatch. ”Sekilas, bentuknya seperti jam analog stylish. Tapi, di dalamnya sangat canggih. Karena Anda bisa membalas email atau berselancar internet,” ujar Jim Wicks dari Motorola.

Strategi Motorola adalah membuat jam tangan yang tak berbeda dengan jam analog supaya konsumen tak segan memakainya. ”Moto 360 punya desain khas. Yakni bentuk bulat, material premium, dan nyaman dikenakan. Anda seperti menganakan smartwatch,” katanya.

Fossil

Di Indonesia, Fossil dikenal dengan produk jam tangan, baju, kacamata, perhiasan, serta sepatu bergaya simpel dan sentuhan vintage atau retro. Brand asal Amerika tersebut ternyata menjadi yang pertama untuk terlibat dalam proyek Android Wear.

Belum jelas seperti apa desain kolaborasi Fossil dan Android itu. Meski demikian, langkah Fossil bisa jadi akan menginspirasi merek arloji seperti Rolex, Tag Hauer, Timex, hingga Oakley untuk mengikuti langkah yang sama.

Sony

Sony cukup agresif di produk smartwatch. Produk smartwatch terakhir mereka adalah Sony Smart Watch 2. Tentu saja kehadiran Android Wear akan memberi kesempatan lebih luas bagi Sony.

Meski belum memberikan pengumuman resmi, namun Sony menanggapi positif kehadiran Android Wear. ”Kami sangat antusias meliat potensi luar biasa dari Android Wear ke wearable device,” tutur juru bicara mereka.