Hampir pasti perangkat yang dipamerkan di Mobile World Congress (MWC) bakal menyapa pasar dalam jeda bulan, bahkan pekan. Nah, bicara soal tren wearable device, MWC 2014 menegaskan bagaimana perangkat tersebut akan berakselerasi tahun ini. Karena inilah beberapa perangkat wearable device yang dapat segera dinikmati oleh konsumen.
Samsung Gear Fit
Samsung punya tiga perangkat wearable yang baru kali pertama dipamerkan di MWC 2014. Gear Fit adalah salah satu yang paling menarik. Bahkan sudah memenangi kategori Best Mobile Device di MWC 2014. Apa saja keunggulannya?
Gear Fit dipakai di pergelangan tangan. Menariknya, layar 1.84 inci AMOLED beresolusi 432 x 128 piksel perangkat tersebut di desain melengkung, menyesuaikan kontur pergelangan tangan. Bobotnya juga sangat ringan, hanya 27 gram.
Secara fungsi, Gear Fit berada di antara smartwatch dan gelang fitness. Tidak secanggih Samsung Gear 2, tapi kemampuannya sudah sangat lengkap. Misalnya terhubung ke smartphone lewat Bluetooth dengan menampilkan notifikasi email, pesan SMS, alarm, panggilan, juga memiliki sensor pengukur detak jantung dan remote musik. Oh ya, perangkat ini juga anti air dan debu.
Ketersediaan: April 2014
Harga: belum diketahui
Samsung Gear 2 dan Gear 2 Neo
Samsung Galaxy Gear baru saja dirilis akhir 2013 silam. Tapi, Samsung sudah merilis versi baru dalam dua model: Gear 2 dan Gear 2 Neo. Samsung belajar banyak dengan merubah beberapa desain agar lebih nyaman. Misalnya strap atau tali yang dapat diganti-ganti hingga baterai lebih kecil untuk memangkas ukuran.
Perbedaan terbesar Galaxy Gear 2 dan Neo hanya di kamera. Neo hadir minus kamera dan bodi 55 gram dibandingkan Gear 2 yang 68 gram. Selebihnya, keduanya sama-sama memiliki layar Super AMOLED 1,63-inci dengan resolusi 320×320 piksel, prosesor dual-core 1 GHz, RAM 512 MB, memori internal 4 GB, serta beragam sensor seperti accelerometer, gyroscope, dan pengukur detak jantung.
Nah yang menarik adalah bagaimana kedua perangkat tersebut sama-sama menjalankan sistem operasi Tizen buatan Samsung. Ini adalah langkah awal bagaimana Samsung juga ingin dominan di perangkat wearable lewat software mereka sendiri.
Ketersediaan : April 2014
Harga: Belum diketahui
Huawei TalkBand B1
TalkBand B1 disebut gabungan antara fitness tracker dan smartwatch. Konektifitas perangkat ini unik, karena dilengkapi NFC juga Bluetooth 4.1. Perangkat ini bisa digunakan sebagai gelang untuk melacak aktivitas kebugaran penggunanya.
Tapi, bisa juga dipakai sebagai Bluetooth headset di telinga. Alat ini lulus sertifikasi IP57 yang artinya tahan air dan debu, memiliki layar lengkung 1.4 inci OLED (tidak bisa disentuh). Seharusnya TalkBand B1 digabungkan dengan tablet MediaPad X1.
Ketersediaan: Belum diketahui
Harga: USD136
Sony SmartBand
Smartband punya desain dan fungsi serupa dengan produk keluaran Fitbit maupun Jawbone. Bedanya, Sony membenamkan aplikasi di smartphone yang disebut dengan Life Log. Seperti namanya, software tersebut akan mencatat berbagai kegiatan dalam kehidupan penggunanya, tidak sekadar aktivitas kebugaran.
Mulai foto yang kita ambil, aktivitas di Facebook, lagu yang kita dengarkan, tempat-tempat yang dikunjungi, hingga buku yang dibaca. Fungsinya semacam buku harian otomatis. Aplikasi Life Log akan terhubung dari smartphone ke Smartband melalui NFC atau bluetooth.
Menariknya, modul inti dari Smartband memungkinkan perangkat anti air tersebut tetap bekerja walau dikantongi di saku. Ini penting karena ada pengguna yang merasa risih memakai gelang saat tidur.
Ketersediaan: Maret 2014
Harga: Belum diketahui
Fujitsu Smart Glove
Ada arloji pintar, ada kacamata pintar. Tapi, Fujitsu tampil dengan sarung tangan pintar. Targetnya adalah untuk bekerja di pabrik, kilang minyak lepas pantai, galangan kapal, tambang, dan berbagai tempat lainnya.
Bayangkan seorang mekanik mengenakan sarung tangan pintar itu bersama dengan kacamata augmented reality untuk memperbaiki mesin pengeboran yang rusak di kilang minyak lepas pantai. Ketika akan menservis mesin, misalnya, mereka akan diarahkan ke sumber masalahnya. Kacamata pintar itu akan menampilkan bagian mana yang jadi masalah, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Bahkan ketika pekerjaan sudah selesai, Anda bisa menulis laporan lewat sarung tangan pintar tersebut. Luar biasa.
Ketersediaan: 2015
Harga: Belum diketahui
Mio Link
Pentingnya mengukur denyut jantung saat berolah raga adalah agar kita bisa berolah raga sesuai dengan usia. Orang yang berusia 40 tahun, misalnya, harus berhenti sejenak jika denyut nadinya sudah melampaui 126 per menit untuk menghindari kram jantung yang bisa berakibat fatal.
Nah, inilah pentingnya alat seperti Mio Link. Fungsinya sederhana, mengukur denyut nadi penggunanya secara akurat agar dapat berolahraga secara maksimal. Nah, data yang telah dihimpun lantas dikirimkan ke smartphone melalui Bluetooth di aplikasi Mio Go.
Ketersediaan: April 2014
Harga: USD99
Bionym Nymi
Gelang Bionym Nymi punya fungsi yang agak berbeda. Yakni, menyimpan password hingga PIN (personal identification number). Produsennya berharap agar penggunanya tidak perlu lagi mengetik password atau mengeluarkan kartu kredit ketika membayar sesuatu.
Tapi bagaimana jika perangkat tersebut digunakan oleh orang lain? Nah itulah hebatnya Nymi. Gelang yang telah dilengkapi Elektrokardiogram (EKG) tersebut akan mendeteksi penggunanya lewat denyut jantung. Jika tidak cocok, maka tidak akan bisa dipakai. Tim pembuat Nymi butuh 6 tahun untuk membuatnya. CEO Bionym Karl Martin menjamin bahwa Nymi akan selalu tahu pemiliknya.
Tantangan Bionym saat ini justru bukan soal keamanan. Melainkan bagaimana meyakinkan vendor atau merchant untuk membuat aplikasi yang bisa mendukung Nymi sebagai pembayaran. Jangan khawatir, saat ini ada 6.000 developer yang bekerja sama dengan Nymi.
Ketersediaan: 2015
Harga: USD79
Lumus dan EyeSight
Kacamata ini dibuat oleh dua perusahaan berbeda. Yakni Lumus dan EyeSight. Lumus adalah perusahaan kacamata yang sebelumnya sudah memamerkan produk smartglasses yang bisa menampilkan nofitikasi SMS, calender, ataupun sosial media di CES 2014. Nah, di MWC 2014, mereka bekerja sama dengan EyeSight untuk menambah fitur augmented reality.
Dengan teknologi EyeSight, pengguna bisa melakukan gerakan tangan untuk menghapus pesan dan notifikasi. Kedepannya, bukan tidak mungkin teknologi tersebut digunakan untuk bermain game.
Ketersediaan: belum diketahui
Harga: belum diketahui
Blueant Pump Bluetooth HD Sportbuds
Nirkabel dan anti air/debu adalah dua fitur yang difavoritkan oleh konsumen belakangan ini. Nah, itu yang coba dijawab oleh Blueant Pump. In-ear headphone-nya memungkinkan pengguna mendengarkan musik di iPhone, iPod, ataupun iPad.
Kualitas suara musik tidak banyak terdistorsi karena koneksi Bluetooth-nya sudah canggih. Alhasil, Blueant Pump diharapkan jadi teman bagi mereka yang suka berlari, bersepeda, serta aktivitas lain seperti berenang. Blueant Pump menjadi aksesoris resmi yang dijual di store.apple.com.
Ketersediaan: Maret 2014
Harga: USD149.99
Plantronics Voyager Edge
Walau penggunaan suara terus menurun, namun tetap ada kebutuhan akan perangkat yang memumgkinkan komunikasi voice secara nyaman, jernih, serta nirkabel. Jawbone, misalnya, belum lama ini merilis produk Bluetooh headset bernama Era. Nah, Plantronics Voyager Edge adalah kompetitornya.
Dengan tiga buah mikropon, Voyager Edge mengklaim bahwa pihaknya mampu mengantar suara yang jernih serta mengisolasi bebunyian dari luar. Koneksinya memakai Bluetooth 4.0 terbaru. Cukup ucapkan “answer” jika ada panggilan masuk, maka Anda langsung terhubung.
Harga: USD129.99
Ketersediaan: Maret 2014
Sony SmartWatch 2
Memang SmartWatch 2 keluaran Sony sudah tersedia. Tapi, ada fitur yang tidak bisa dilakukan perangkat tersebut: navigasi. Nah, di MWC 2014, Sony merilis ediisi khusu SmartWatch 2 hasil kolaborasi dari Garmin.
SmartWatch 2 dan Garmin Xperia Edition memiliki teknologi navigasi Garmin yang telah pre-loaded di dalamnya. Sehingga tidak lagi butuh internet untuk mengakses peta. Dan pemetaan Garmin terbaru ini sudah sangat canggih.
Misalnya terintegrasi dengan layanan seperti Wikipedia, Foursquare, serta Glympse. Lalu, bisa mencari alamat yang ada di addressbook. Ada fitur Reality Scanner untuk menambah fitur augmented reality di kamera. Active Lane Guidance akan menunjukkan jalan mana saja yang harus dilalui, sementara True 3D view menampilkan data dari NASA.
Nah, fitur navigasi itu juga bisa diakses lewat SmartWatch 2.
Ketersediaan: Belum diketahui
Harga: USD199
Creoir The Ibis
Arloji adalah simbol fashion, atau personal style statement pemakainya. Bahkan, lembaga riset Gartner menilai bahwa banyak smartwatch akan gagal di pasaran karena desainnya kurang menarik.
Karena itu, Creoir mengambil langkah berbeda. Produk smartwatch The Ibis mereka di desain sangat stylish. Bahkan lebih mirip perhiasan dibandingkan jam tangan. Bodinya terbuat dari kristal dan stainless steel. Inspirasi desainnya dari burung terbang yang kedua sayapnya bersentuhan.
”Kami percaya permintaan smartwatch terbesar akan berasal dari merek fashion atau olah raga. Nah, The Ibis akan mewakili fashion,” ujar CEO Creoir Ltd Pekka Vayrynen. The Ibis menggunakan Android yang telah dikustomisasi agar rendah energi. Memiliki OLED display, Wifi, Bluetooth 4.0, USB, Accelerometer, e-compass, dan memberikan notifikasi kepada smartphone penggunanya.
Ketersediaan: Belum diketahui
Harga: Belum diketahui