130222_pixel_0050Ultrabook—sebutan Intel untuk laptop tipis, ringan, dan baterai tahan lama—menjadi salah satu kategori yang sangat populer dalam dua tahun terakhir lantaran semakin banyaknya pengguna yang mengedepankan mobilitas dan portabilitas dalam memilih sebuah laptop.

Seiring kehadiran Windows 8 yang mengedepankan fitur sentuh, tahun ini tren form factor laptop juga diramaikan dengan model hybrid. Yakni, laptop berlayar sentuh yang bisa difungsikan sebagai tablet dengan memisahkan layar dari keyboard-nya (model detached). Atau malah memutar layar 360 derajat sehingga menjadi sebuah tablet (model reclined).

Tapi, ternyata ada satu kategori lagi yang sering dilupakan, tapi justru mengambil pangsa pasar cukup besar di Amerika. Kategori itu adalah Chromebooks, yang menurut NPD Group mengakomodir seperlima pasar laptop di Amerika pada 2013.

Penjualan laptop dengan sistem operasi Google Chrome mengakomodir 21 persen dari total notebook yang terjual di berbagai jalur distribusi komersial di Amerika mulai Januari-November 2013. Pekan lalu, peritel online Amazon juga menyebut bahwa Chromebook keluaran Samsung dan Acer menjadi “best seller” selama musim liburan Natal.

Menurut analis NPD Stephen Baker, penjualan Windows PC yang adem ayem membuat vendor seperti Samsung dan Acer untuk berfokus mengembangkan produk laptop dengan sistem operasi non-Windows. Dan ternyata sukses. Sukses Chromebook itu juga segera direspon oleh berbagai vendor PC lain.

Mulai Januari 2014 nanti, misalnya, Dell sudah siap menawarkan model Chromebook yang ditargetkan menyasar khusus pasar pendidikan. Hewlett-Packard (HP) sudah menjual Chromebook berukuran 14 dan 11 inci, sedangkan Asus yang kokoh dengan tablet Transformer itu juga memastikan akan masuk ke pasar Chromebook pada 2014.

Bagaimana Chromebook akan menjadi kategori yang cukup dominan pada 2014, bisa dilihat pada perhelatan Consumer Electronic Show (CES) 2014 yang akan berlangsung bulan depan di Las Vegas, AS. Diperkirakan pada pameran tersebut para vendor akan memamerkan berbagai model Chromebook yang siap menyapa pasar. Dapat dipastikan tahun depan Chromebook akan menjadi kategori baru yang akan bersaing dengan ultrabook, laptop hybrid, serta tablet.

Bagaimana dengan Indonesia? Seharusnya PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) berencana untuk membawa produk Chromebook mereka ke Indonesia tahun ini. Namun, ternyata batal. Menurut Head of Product Marketing Note PC PT SEIN Ivan Wibowo Hudyana, kemungkinan Chromebook akan dirilis di Indonesia pada awal 2014 mendatang.

Chromebook disebut-sebut sebagai “versi baru netbook”. Laptop ini dijual dengan harga terjangkau (dibawah Rp5 jutaan), namun dirancang menjadi perangkat yang lebih produktif dari tablet karena mengusung form factor laptop. Spesifikasi Chromebook milik Samsung, misalnya, tak berbeda dengan tablet. Misalnya prosesor Exynos 5250 (1.7GHz), RAM 2 GB DDR3, memori internal 16 GB, berat 1,1 kg, serta slot SIM card (3G).

Laptop itu menggunakan sistem operasi Google Chrome yang dapat diakses secara offline maupun online. Meski, perangkat tersebut lebih maksimal digunakan saat online. Pengguna dapat melakukan berbagai kegiatan seperti menulis, mengedit gambar, bermain game, lewat toko aplikasi Chrome Web Store.  

Di Indonesia, Chromebook sangat cocok untuk menggantikan pasar netbook yang meski terus menurun (karena popularitas tablet) tapi tetap ada. Perangkat tersebut juga sangat tepat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa, UKM, serta mereka yang baru pertama kali menggunakan komputer. Larisnya Chromebook di Amerika pada musim liburan menunjukkan bahwa laptop ini ternyata juga dianggap seksi oleh konsumen umum.

chromebook-share-npd-2013

Versi Premium Chromebook Pixel
google-chromebook-pixel-sideviewHingga 2012 pun market share Chromebook hanya 1%. Padahal, Chromebook sudah dipasarkan oleh Acer dan Samsung pada 2011. Akhirnya kesabaran Google berbuah manis ketika Chromebook saat ini sudah menjadi “kategori” sendiri lewat penetrasinya yang masif.

Dan Google pun tak berhenti hanya dengan memperbanyak rekanan vendor hardware, tapi juga memperkaya variasi produk Chromebook. Antara lain dengan merilis model high-end yang disebut Chromebook Pixel pada Februari 2013.

Dengan banderol USD1.300, Chromebook Pixel memiliki ketajaman layar sangat tinggi. Namun, hanya dengan mengandalkan sistem operasi berbasis web browser, Pixel menjadi produk yang kurang dapat bersaing di pasar. Pada April 2013, Google kembali mengenalkan Chromebook Pixel dengan koneksi 4G LTE dan memori 64 GB seharga USD1.449.