US-RETAIL-INTERNET-COMPANY-AMAZONRasanya hanya Jeff Bezos, CEO raksasa ritel online Amazon itu, yang punya ide gila untuk memfungsikan pesawat tanpa awak (drone) sebagai alat untuk mengantar barang.

Di bidang militer, drone adalah senjata pemusnah yang sangat efektif. Serangannya mematikan dan membabi buta. Jangkauannya jelajahnya sangat luas. Kalaupun tertembak jatuh, tidak akan ada nyawa yang hilang karena pilotnya berada di lokasi terpisah.

Tapi, Jeff Bezos punya ide yang benar-benar gila. Bagaimana jika Drone itu diubah fungsinya dari ”mesin pembunuh” menjadi “mesin pengantar”?

Jika itu berhasil, dampaknya bisa sangat besar. Karena barang-barang yang telah dibeli konsumen di Amazon.com bisa langsung diantar ke rumah mereka dalam waktu yang supersingkat: 30 menit!.

Layanan itu diberi nama Amazon ”Prime Air”. Menurut Bezos, paling cepat baru akan beroperasi pada 4-5 tahun mendatang. Kenapa begitu lama? Karena proyek ini sangat revolusioner dan belum pernah dicoba sebelumnya. Masih banyak sekali hal-hal yang harus dipikirkan, begitupun regulasi dan ijin yang harus ditaati. Apalagi yang berhubungan dengan masalah keamanan.

”Tidak ada alasan mengapa Drone tidak bisa digunakan sebagai kendaraan pengantar,” ujar Bezon kepada CBS. ”Mungkin hal ini terlihat seperti sains fiksi, tapi sebenarnya ini sangat mungkin dilakukan,” tambahnya.

Selain klaim pengiriman supersingkat, Bezos mengatakan bahwa Drone miliknya mampu mengangkat beban hingga 2.3 kilogram, yang bisa berupa beberapa buku, mainan, aksesoris ponsel, dan masih banyak lagi. ”Sebanyak 86% barang yang kami kirim di Amazon beratnya tidak lebih dari 3 kilogram,” ujar Bezos. Artinya, drone tersebut bisa mengantar sebagian besar “belanjaan” konsumen.

Bodi Drone milik Amazon itu di duga memiliki dimensi 0.44 x 0.44 x 0.1 meter. Ada 8 baling-baling di keempat kakinya. Di bagian bawah perangkat yang disebut ”octocopter” itulah tersimpan kotak plastik yang berisi barang belanjaan.

Karena bisa terbang dengan kecepatan tinggi itu Bezos mengklaim drone bisa mengantar paket hanya dalam 30 menit setelah konsumen meng-klik tombol “pay” di Amazon.com. Setelah barang diterima konsumen, maka drone secara otomatis kembali terbang ke pangkalannya.

Jika drone untuk militer dioperasikan oleh seorang pilot, maka drone milik Amazon ini terbang secara otomatis berdasarkan koordinat GPS. Jarak jelajahnya mencapai radius 16 kilometer.

”Drone ini sangat ramah lingkungan. Jauh lebih baik dibanding mengirim menggunakan mobil,” ujar Bezos. Ia juga mengklaim bahwa drone tersebut sangat aman, sebab kedelapan motornya dapat mencegah tabrakan.

”Yang tersulit adalah memberik kepastian 100% bahwa sistem kami benar-benar menjamin bahwa drone tersebut tidak akan mendarat, misalnya, diatas kepala seseorang ketika mereka sedang berjalan,” katanya.

Menurut Amazon, octocopter mereka sudah siap beroperasi secara komersial jika semua ijin sudah dipenuhi. Yang terberat adalah ijin dari Federal Aviation Administration untuk menggunakan unmanned aerial vehicles (UAV) ini di wilayah pemukiman. Targetnya, ijin FAA itu bisa keluar pada awal 2015. Pada saat itu Amazon Prime Air sudah sangat siap.

Bezos mengatakan bahwa salah satu motivasi untuk membuat mini-drone sebagai kendaraan pengantar adalah untuk memastikan bahwa Amazon tetap menjadi perusahaan paling canggih dalam industri ritel online.

”Perusahaan online memiliki eksistensi pendek. Suatu saat akan ada perusahaan yang memberikan menawarkan layanan yang lebih baik,” katanya. “Saya berharap ketika saat itu tiba saya sudah meninggal,” ia menambahkan.

Respon terhadap rencana “gila” Bezos ini beragam. Ada yang kagum, mencemooh, bahkan menjadikannya lelucon.

Tapi, pimpinan FAA Michael Huerta serius saat mengatakan bahwa dalam lima tahun kedepan akan ada 7.500 pesawat tanpa awak bakal mengitari angkasa Amerika. Begitupun Ketua Asosiasi Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) yang memprediksi bahwa boomingnya pasar Drone sipil akan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru dalam 10 tahun kedepan.

Apakah rencana itu berhasil atau tidak, co-founder Microsoft Bill Gates ikut berkomentar. Kepada CNN, ia mengatakan bahwa rencana Bezos itu mungkin kurang realistis. ”Saya rasa dia (Bezos) sangat optimistis, atau mungkin terlalu optimistis,” katanya.

Namun, Gates sangat mendukung jika Drone dimanfaatkan untuk kegiatan amal karena mampu mempermudah dan memangkas biaya kirim. “Misalnya untuk mengirim buku, obat-obatan, atau persediaan makanan di tempat-tempat yang sulit terjangkau. Jika dimanfaatkan secara positif, drone memiliki dampak besar bagi masyarakat,” katanya.