Para jurnalis melihat pembuatan Honda Fit baru.
Para jurnalis melihat pembuatan Honda Fit baru.

Inilah pabrik automotif milik Honda Motor Co., Ltd. yang akan dijadikan proyek percontohan di seluruh dunia. Pabrik baru ini diklaim paling canggih, paling efisien, juga paling ramah lingkungan.

Bisingnya deru mesin mekanis terasa kontras dengan kesunyian kota kecil Yorii, Saitama, yang berjarak dua jam perjalanan dari pusat kota Tokyo, Jepang. Puluhan lengan robotik di sudut General Wielding tampak bergerak dengan cepat, mengayun keatas, bawah, berputar, dan bergerak tanpa henti menyatukan satu demi satu parts atau bagian-bagian mobil dari Honda Fit (di Indonesia dikenal dengan Jazz) keluaran terbaru.

Di Yorii inilah dibangun pabrik Honda pertama di Jepang sejak 23 tahun silam yang mengusung konsep “memproduksi produk terbersih di dunia di pabrik terbersih di dunia”.

Pabrik tersebut mulai beroperasi pada Juli 2013 silam sebagai pusat produksi mobil kompak seperti Honda Fit (Jazz) terbaru, juga SUV seperti Honda CR-V, Honda Accord Hybrid, Honda Freed, dan Honda Step Wagon. Saat ini, kapastias produksinya sudah berjalan maksimal yakni 250.000 unit pertahun.

DCIM100GOPROLangkah Honda membangun pabrik di Jepang memang berkebalikan dengan yang dilakukan mayoritas pabrikan automotif Jepang lain seperti Nissan dan Toyota yang terus berekspansi di luar Jepang untuk memenuhi permintaan ekspor di seluruh dunia.

Nyatanya, dibangunnya pabrik baru di Yorii ini punya tujuan khusus. Yakni, sebagai percontohan terhadap pabrik-pabrik Honda lainnya di seluruh dunia. Mulai dari Meksiko, China, Brasil, bahkan Indonesia.

Di pabrik ini semuanya serba terbaik. Terbaik dari teknologinya, terbaik dari efisiensinya, juga menjadi salah satu pabrik paling ramah lingkungan di dunia.

Sebagian besar pekerjaan, mulai dari stamping, welding, painting, hingga body assembly sudah dikerjakan sepenuhnya oleh robot. Robotnya pun yang terbaru. Selain lebih kecil, juga di desain dalam bentuk modular (bongkar-pasang), untuk mempermudah proses pengiriman dan perakitan ke pabrik Honda lain di seluruh dunia.

Sebagai perbandingan, proses general welding (pengelasan) yang di pabrik lama Honda di kawasan Sayama, Jepang, butuh 16 robot. Sedangkan di pabrik Yorii hanya 10 robot saja.

Walau ukurannya lebih kecil dan kompak, kinerjanya justru lebih cepat karena waktu tunggu robot makin singkat.

Proses lain seperti pemasangan ban mobil bahkan kini sudah bisa dilakukan menggunakan robot (tanpa melibatkan manusia). Robot menggunakan sensor untuk memasang baut di roda. Klaim Honda, perubahan teknologi di pabrik baru ini berpengaruh besar terhadap efektifitas maupun efisiensi.

DCIM100GOPRO“Teknologi yang ada di pabrik Yorii akan ditransfer ke pabrik baru di Meksiko, China, dan lokasi-lokasi lainnya di masa depan,” tegas Presiden dan CEO Honda Motor Inc. Takanobu Ito.

Direktur Marketing dan Purnajual PT Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengungkap, kemungkinan besar pabrik baru Honda di Karawang, Jawa Barat, bisa mengadopsi teknologi General Wielding yang dimiliki oleh pabrik Yorii. ”Untuk teknologi seperti pengecatan belum bisa dilakukan karena mereka sudah memakai teknologi baru yang bahannya masih belum ada di Indonesia,” ungkap Jonfis.

Hal lain yang menarik juga ditemukan ketika saya berkunjung ke pabrik tersebut Senin (19/11) silam. Di bagian barat (tidak jauh dari lapangan parkir) pabrik tersebut berdiri megah 20,000 panel tenaga surya. Inilah panel surya terbesar yang pernah digunakan di oleh sebuah pabrik di Jepang.

Panel yang berjajar memanjang itu mampu memproduksi tenaga listrik hingga 2,6 megawatt. Cukup untuk menyuplai listrik ke 459 rumah tangga, tapi masih terbilang kecil mengingat hanya mampu menyumbang sekitar 3,7 persen tenaga listrik disaat pabrik tersebut beroperasi secara penuh.

Karena itu, pihak Honda sedang menggagas sumber energi lain seperti gas alam sebagai sumber tenaga. Ini sesuai dengan program pemerintah Jepang yang memberikan insentif untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Jepang untuk menggunakan sumber energi alternatif seperti matahari, angin, atau geothermal (panas bumi).

Dan bukan itu saja, ketika melihat desain keseluruhan pabrik seluas 950.000 m2 tersebut, sekitar 280.000 m2 diantaranya digunakan untuk konservasi alam. Bahkan ada sejumlah biotope, mulai dari kadal, kunang-kunang, dan berbagai tanaman langka lainnya yang sengaja dibiarkan hidup di sekitar pabrik. Dengan konsep pabrik seperti ini, nyatanya bayangan dikepala bahwa sebuah pabrik hampir selalu memiliki dampak buruk terhadap lingkungan hidup berlahan mulai pudar.
DCIM100GOPRO

DCIM100GOPRO

Pabrik Yorii

Lokasi: Yorii-machi, Osato-gun, Saitama, Japan
Ukuran: sekitar 950,000 m2 (termasuk 280,000 m2 area konservasi alam)
Kapasitas produksi: 250,000 unit per tahun (maksimal) atau 1050 unit per hari
Jumlah pegawai: 2,200 orang (ditargetkan 3,800 pada 2017)