Pasar TV premium semakin semarak melalui kehadiran resolusi Ultra High Definition (UHD) serta teknologi layar melengkung untuk memberikan sensasi bioskop di dalam rumah.
Kamis (14/11) silam, PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) merilis tiga line up TV layar datar (flat panel display/FPD) sekaligus. LG UHD TV 65 inci, LG UHD TV 55 inci, serta LG Curved OLED TV 55 inci sudah mengusung teknologi UHD.
”Kami ingin memperluas pangsa pasar dengan menghadirkan model TV UHD yang lebih kecil dan terjangkau,” beber Product Manager Flat Panel Display PT LGEIN Eko Adhi Suyitno.
Ini memang bukan kali pertama LG merilis TV UHD. Pada November 2012, mereka sudah memiliki varian UHD LG 84LM9600 yang memiliki dimensi layar hingga 84 inci. Harganya luar biasa mahal, mencapai Rp200 juta. Meski, Presiden Direktur PT LGEIN Kim Weon Dae menyebut bahwa TV yang menyasar konsumen superpremium itu ternyata memiliki peminat yang cukup besar.
UHD sendiri merupakan kategori baru. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. TV UHD mampu menampilkan resolusi 4x kali lipat dari TV High Definition (HDTV) biasa. Jika resolusi HDTV adalah 1920 x 1080 piksel, maka TV UHD memiliki kerapatan hingga 3840 x 2160 piksel. Karena piksel yang sangat rapat itu, TV UHD disebut sebagai “membawa tontonan bioskop” di dalam rumah.
Resolusi yang sangat besar memang menarik. Tapi, juga menjadi bumerang. Mengapa? Sebab hingga saat ini masih sedikit sekali konten—baik film atau acara televisi—yang hadir dalam bentuk UHD. Satu-satunya solusi untuk menyiasati hal ini, menurut Eko Adhi Suyitno adalah menggunakan teknologi yang disebut upscaling.
Dengan sematan teknologi Resolution Upscaler Plus, film HD Blu-ray yang diputar melalui di LG UHD TV diklaim bisa mendekati kualitas UHD. ”Konsumen akan sulit membedakan, karena kualitas upscaling bisa 95% mendekati UHD,” ujar Eko.
Dari dua produk TV UHD LG itu, yang paling menarik tentu saja LG Curved OLED TV. Walau dimensinya hanya 55 inci, tapi fitur yang dimiliki TV ini sangat premium. Panelnya menggunakan Organic Light Emitting Diode atau OLED.
OLED memiliki rasio kontras tinggi. Setiap pikselnya bisa benar-benar gelap jika tidak dibutuhkan. Sementara reproduksi warnanya sangat sulit disaingi dengan non OLED. Ini karena setiap piksel mampu menghasilkan cahaya secara organik.
Tapi yang paling menarik dari LG Curved OLED TV adalah kata-kata ”curved” alias melengkung. TV tersebut memang benar-benar menggunakan panel yang melengkung. Teknologi ini masih sangat baru di industri TV dunia dan baru pertama dibawa ke Indonesia.
Layar LG Curved OLED TV membentuk kurva cekungan halus ke dalam sumbu tengah. Tujuannya agar mata pengguna memiliki jarak relatif sama, sehingga gambar tertangkap mata lebih sempurna (meminimalisir distorsi dimensi seperti tampak pipih di satu sisi). TV dengan ketebalaan 4 mm (serupa tiga tumpuk kartu kredit) tersebut juga mengusung bahan dasar dari carbon fiber sehingga beratnya hanya 16 kg.
Tentu saja, dua teknologi tersebut harus dibayar dengan harga yang tidak murah. LG Curved OLED TV mengsung harga Rp150 juta atau hampir 3 kali lipat dibanding TV berukuran 55 inci biasanya.
Dengan hadirnya produk baru ini, maka LGEIN memiliki model televisi UHD yang cukup lengkap. LG UHD TV LA9700 berdimensi 65 inci dibanderol Rp80 juta. Untuk versi lebih kecil, 55 inci harganya Rp60 juta. Kedua TV tersebut mengsung audio berkanal 4.1.
Sementara itu, bagi konsumen yang menginginkan harga lebih terjangkau bisa memilih LA9650 yang berdimensi 55 inci dengan tata kanal audio 2.1 seharga Rp50 juta.
Adapun untuk model superpremium konsumen bisa memilih antara EA9800 Curved OLED TV dengan dibanderol Rp150 jutaan dan LG UHD TV 84 inci yang harganya mencapai Rp200 juta.
Lembaga riset GFK menyebut bahwa permintaan TV berlayar besar, terutama diatas 47 inci, pertumbuhannya mencapai 29% selama 2012-2013. ”Faktor harga tidak berpengaruh karena daya beli konsumen semakin tinggi,” papar Kim Weon Dae.
Menariknya lagi, produksi TV UHD ini dilakukan LG di Indonesia. Termasuk juga model yang berukuran 84 inci. ”Dengan memproduksi masal, kami dapat cepat merespon permintaan konsumen,” papar Kim lagi.
Pihak LG menargetkan TV UHD 84 inci bisa terjual 15 unit per bulan. Sementara TV Curved OLED sekitar 10-15 unit perbulan. Adapun TV UHD 55 dan 65 inci ditargetkan 200 unit perbulan.