Ketika industri PC diprediksi terus melambat, ternyata masih ada satu kategori consumer electronics yang justru berpotensi tumbuh cepat dalam beberapa tahun kedepan. Kategori itu adalah Chromebook.
Chromebook sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Tapi, pangsa pasarnya memang niche. Menargetkan pelajar, UKM, serta komunitas tertentu. Ini karena fungsi Chromebook cukup unik. Form factor-nya memang laptop. Tapi, spesifikasi di dalamnya lebih mirip disandingkan tablet. Tapi justru sistem operasinya yang membuat Chromebook sangat berbeda. Seperti namanya, Chromebook menggunakan sistem operasi Chrome OS buatan Google.
Secara fungsi dan tampilan, Chrome OS sangat mirip dengan browserGoogle Chrome. Lebih tepatnya, Google Chrome yang sedikit dimodifikasi untuk menjadi OS di sebuah laptop. Karena berbasis peramban web, maka Chrome OS baru bisa berfungsi maksimal jika ada koneksi internet. Untuk membuka dan mengedit dokumen seperti Word atau Excel, misalnya, Chrome OS menggunakan produk Google Docs.
Untuk bermain game atau mengakses aplikasi, bisa langsung mengunduh ke toko aplikasi Chrome Web Store. Karena itu, semua kegiatan pengguna di Chromebook disebutsebut berada di awan (cloud). Jika pengguna mengedit sebuah dokumen, maka otomatis dokumen tersebut akan tersimpan di ruang simpan cloudGoogle Drive milik Google. Laptop Chromebook memang memiliki slot USB untuk membaca file.
Namun, memori internalnya hanya 16 GB atau tak lebih besar dari memori sebuah smartphoneAndroid. Karena itu, harganya bisa sangat terjangkau jika dibandingkan dengan laptop yang termurah sekalipun. Lewat spesifikasi ala ”tablet” ini, maka secara otomatis target pasar Chromebook mengerucut. Yakni, mereka yang memang biasa menjalankan fungsi-fungsi ringan dan selalu terhubung ke internet.
Misalnya pelajar dan mahasiswa, UKM, serta mereka yang baru pertama kali menggunakan komputer. Bahkan, 60 persen pasar Chromebook di dunia adalah konsumen di bidang pendidikan. Nilai pasar segmen ini pun sangat besar, mencapai USD3,7 miliar di seluruh dunia. Menurut analis senior IDC Rajani Singh, diperkirakan 12,5 persen perangkat bergerak yang terjual ke dunia pendidikan secara global pada 2013 adalah Chromebook. Pada 2012, jumlahnya hanya 1 persen.
Peningkatannya luar biasa. Potensi ini, salah satunya yang membuat PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) berencana untuk membawa produk Chromebook mereka ke Indonesia bulan depan. ”Saat ini kita sedang mengeksplorasi, bisnis modelnya nanti seperti apa,” ujar Ivan Wibowo Hudyana, Head of Product Marketing Note PC PT SEIN. Yang pasti, secara fitur, ia yakin laptop tersebut dapat menarik perhatian konsumen.
Mulai fitur produktivitas yang lebih baik jika dibandingkan tablet, boot upyang sangat cepat, serta harganya yang terjangkau. ”Chromebook bisa tetap bekerja secara offline, seperti memutar musik atau film. Jadi, saya rasa produk ini akan sangat menarik,” papar Ivan. Saya sendiri sudah mencoba langsung Chromebook Samsung itu yang memiliki layar 11.6 inci HD LED (1366 x 768) itu.
Prosesornya menggunakan Exynos 5250 (1.7GHz) dan RAM 2 GB DDR3, serta memori internal 16 GB. Beratnya pun hanya 1,1 kg, jadi cukup ringan. Di dalamnya sudah tersedia slot SIM Card, koneksi HDMI, serta USB. Secara keseluruhan, laptop Chromebook milik Samsung ini sangat menjanjikan.