Aplikasi BBM untuk iPhone yang sudah dirilis.
Aplikasi BBM untuk iPhone yang sudah dirilis.

Dirilisnya aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) untuk sistem operasi Android dan iOS bisa lebih cepat dari yang dibayangkan. Bukan akhir tahun, bukan juga bulan depan. Tapi ternyata bulan ini juga. Tepatnya diperkirakan antara pekan depan atau sebelum akhir Oktober 2013.

”Kepastian terakhir yang kami dapat dari pihak BlackBerry memang seperti itu,” ujar salah seorang sumber dari operator seluler yang menolak disebut namanya.

Pihak BlackBerry sendiri menginginkan proses transformasi BBM lintas platform ini dilakukan dengan sempurna. Sumber tersebut menilai, ketika akan membuka BBM ke pengguna iPhone dan Android pada Sabtu (21/9) silam, pihak BlackBerry tidak menyangka jika antusiasme dan respon yang mereka dapat akan begitu tingginya (mencapai 1,1 juta pengguna dalam beberapa jam).

Pihak BlackBerry berdalih bahwa tertundanya BBM untuk Android berasal dari file aplikasi BBM tidak resmi yang belum sempurna (ada bug) sehingga menyebabkan beban pada server. Mereka lantas menonaktifkan aplikasi BBM untuk Android. BBM untuk iPhone sendiri tetap bisa digunakan bagi yang telah menginstal, meski file instalasinya dicabut dari Apple App Store.

”Berbeda dengan aplikasi chatting seperti Line atau WhatsApp, proses migrasi BBM ke Android atau iPhone jadi jauh lebih berat karena ikut memindah juga seluruh daftar kontak berikut grup-grup chat pengguna yang jumlahnya bisa sangat banyak itu,” kata sumber tersebut.

Yang pasti, ketika kembali hadir ke Android dan iPhone dalam waktu dekat, sumber itu mengatakan bahwa BlackBerry sudah menyiapkan langkah antisipasi yang jauh lebih baik. ”Cara mereka dalam memenej trafik sangat unik,” ujarnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Risiko Churn

Sabtu (21/9) malam silam Bambang D tampak gelisah. Sejak sebelum pukul 18.00 WIB ia terus menerus me-refresh pencarian kata “BBM” di Google Play. Tapi, hingga mendekati pukul 8 malam pun hasilnya nihil. ”Akun Twitter @BBM juga saya pantau, tapi tidak kunjung memberi kabar,” papar pengguna Sony Xperia Z ini.

Kabar baik justru berasal dari teman-temannya di jejaring sosial Path yang memberi link ke akun Dropbox—situs penyimpanan cloud—yang berisi file APK aplikasi BBM. Belakangan diketahui aplikasi itu adalah Beta.

Tanpa pikir panjang, Bambang segera mengunduh apllikasi tersebut dan mencobanya. Berhasil. Menggunakan BlackBerry ID lamanya, kontak yang ada di handset BlackBerry Onyx 2 yang ia miliki pun berpindah otomatis. “Asik juga bisa BBM-an di handset Android,” katanya.

Tapi, kesenangan Bambang tidak bertahan lama. Minggu (22/9) siang, BlackBerry membuat pengumuman baru. Mereka berdalih file APK tidak resmi yang diunduh itu yang jadi penyebab ditundanya BBM untuk Android tersedia secara resmi di Google Play. Aplikasi BBM untuk Android pun tidak lagi bisa digunakan lagi.

Pengguna iPhone lebih beruntung. Aplikasi BBM sempat muncul singkat di Apple App Store. Wisnu G adalah salah satu orang yang beruntung mengunduhnya. “Untuk berpindah-pindah dari BlackBerry lama ke iPhone sangat mudah ternyata,” ujarnya di jejaring sosial Path.

Kurniawan D, 31, adalah salah satu orang yang paling ingin tahu perkembangan BBM untuk Android, dan paling kecewa ketika aplikasi itu ternyata ditunda rilisnya.

”Begitu aplikasi bisa BBM-an di Android, saya segera jual handset BlackBerry saya,” kata pegawai salah BUMN ini. Bagi Kurniawan, praktis fungsi BlackBerry miliknya hanya untuk chatting di BBM. Komunikasi dengan rekan maupun atasannya hingga saat ini dilakukan melalui BBM Group.

Padahal, ia sudah lama mengidamkan handset Android yang memiliki spesifikasi jauh lebih baik dari handset miliknya. ”Saya bukan penggila gadget. Jadi, hanya ingin punya satu ponsel saja,” paparnya.

Ternyata, Kurniawan tidak sendiri. Ternyata cukup banyak pengguna yang siap untuk bermigrasi ke Android dan siap meninggalkan handset BlackBerry mereka.

”Saya rasa BBM adalah alasan utama orang membeli BlackBerry. Jika mereka bisa mendapat BBM di handset Android, maka alasan itu hilang,” ujar Dian Anggraeni, salah seorang pengguna BlackBerry yang kini menggunakan iPhone. ”Kalau alasannya hanya keypad, sudah tidak relevan lagi. Sebab saat ini orang mudah untuk beradaptasi dari keypad ke layar sentuh,” paparnya.

Ditanya soal hal itu, Director of Corporate Communications BlackBerry EMEA Oliver Pilgerstorfer mengatakan bahwa pihak BlackBerry sangat menyadari hal tersebut. “Ya tentu saja kami sadar bahwa akan ada churn (pengguna yang berhenti menggunakan BlackBerry),” tulisnya melalui layanan BBM kepada saya.

Lalu, apa sebenarnya yang dicari BlackBerry? Kita bisa melihat jawaban dari CEO BlackBerry Thorsten Heins yang pernah mengatakan bahwa langkah ini disebutnya sebagai
bentuk kepercayaan diri”.

“Platform Blackberry 10 sangat kuat dan responnya sangat baik. Karena itu kami percaya diri bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi Blackberry Messenger untuk menjadi independen sebagai solusi multiplatform messaging,” katanya.