Video pendek semakin populer karena cara membuat dan mengunggahnya yang mudah, serta keinginan orang untuk melihat konten lebih singkat.
Video pendek semakin populer karena cara membuat dan mengunggahnya yang mudah, serta keinginan orang untuk melihat konten lebih singkat.

Apa yang bisa diceritakan dalam sebuah video yang berdurasi 10 detik? Ternyata, melalui durasi yang sangat singkat itu konten video justru berpotensi lebih baik. Ini sesuai dengan tren bagaimana keinginan konsumen mengonsumsi konten lebih cepat.

Mudahnya akses internet, semakin terjangkaunya harga handset, serta popularitas jejaring sosial ternyata punya dampak besar terhadap konten. Sebuah konten, saat ini bisa diciptakan dan dibagi dengan sangat mudah. Sebuah konten video, misalnya, bisa direkam, di-edit, serta di-unggah langsung dari sebuah smartphone (tanpa adanya bantuan komputer).

Meski demikian, konten yang terlalu banyak itu juga punya dampak negatif. Konten yang berlebihan seperti sekarang membuat dunia maya menjadi sangat berisik.

Karena itu, belakangan ini lahirlah tren baru dalam membuat sebuah konten. Yakni, konten yang berdurasi singkat. Facebook, misalnya, dalam waktu dekat akan mengenalkan iklan video berdurasi 15 detik di News Feed penggunanya.

Mengapa hanya 15 detik? Karena menurut survei itu adalah waktu yang paling ”dimaklumi” pengguna untuk menonton sebuah iklan. Durasi iklan di YouTube lebih panjang, mencapai 15-40 detik. Namun, pengguna diperbolehkan meng-klik tombol ”skip” setelah 5 detik. Pihak YouTube sadar bahwa orang tidak mau menunggu lama untuk iklan.

Ketika mulai mengadopsi fitur video di layanan mereka, Instagram juga menganut prinsip ”singkat”. Video yang di-unggah di Instagram maksimal berdurasi 15 detik.

Vine, kompetitor Instagram yang dimiliki Twitter itu, bahkan membawa konsep video ”singkat” ke dalam definisi baru: hanya 6 detik.

Mungkin Anda bertanya-tanya pesan apa yang bisa disampaikan hanya dalam video berdurasi 6 detik saja? Silahkan unduh dan buka aplikasi Vine di Google Play atau Apple Apps Store dan siap-siap terkejut dengan apa yang bisa dilakukan para pengguna Vine dalam waktu yang teramat singkat itu.

”Singkat bukan berarti mendistorsi kualitas,” tegas Heather Taylor, vice-president Ogilvy. ”Justru sebaliknya, singkatnya waktu akan meningkatkan kualitas konten video. Saat ini orang berusaha mengonsumsi konten dengan cepat,” tambahnya.

Kompetisi Video 10 Detik

Telkom ikut berpartisipasi dengan menggelar kompetisi video pendek lewat uzone.co.id
Telkom ikut berpartisipasi dengan menggelar kompetisi video pendek lewat uzone.co.id
Tren video singkat ini ternyata mampir juga di Indonesia. Buktinya, sejak 25 September 2013 silam PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) baru saja menggelar kompetisi video ”10 seconds movie competition”.

Kompetisi akan berakhir sampai 15 Desember 2013 nanti tersebut menantang peserta untuk membuat video dalam durasi 10 detik-20 detik untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp75 juta. Pemenangnya dipilih berdasarkan kategori Film terbaik, Skenario Terbaik serta Pemenang Favorit.

”Setiap orang memiliki momen yang ingin di-share ke orang lain. Dan 10 detik adalah waktu yang cukup lama untuk membuat klip atau video pendek berkualitas,” ujar Achmad Sugiarto, Executive General Manager Telkom Divisi Solution Convergence. ”Menjadi tantangan bagi peserta untuk menceritakan kisah yang bermakna dalam sebuah video yang singkat,” tambahnya.

Achmad juga mengatakan bahwa “digital narcissism” atau kegiatan mengekspresikan diri lewat media digital terus mengalami perubahan. Mulai format blog pribadi, foto, jejaring sosial, hingga sekarang video pendek.

Semua video yang masuk di ”10 seconds movie competition” akan diseleksi dan dipilih oleh juri Joko Anwar dan Raditya Dika. Baru kemudian akan dibuka vote secara umum untuk memilih pemenang. Jumlah video yang masuk sendiri sengaja dibatasi hanya 1000 unggahan. ”Karena singkat, setiap detik adegan sangat penting. Peserta harus merencanakan dengan sangat matang,” ujar Joko Anwar memberikan tips.

Mekanisme kompetisi yang berlangsung sampai 15 Desember 2013 itu dilakukan secara digital. Cukup registrasi ke www.uzone.co.id/movieproject.

Menurut Achmad, video yang terpilih nanti akan ditampilkan di situs USeeTV. USeeTV sendiri merupakan produk Telkom di bidang konten hiburan dengan mengandalkan layanan seperti TV-on-demand, video on demand, live streaming event tertentu, berbagai film box office, hingga lebih dari 100 radio lokal. Portal yang telah diakses jutaan pengunjung per bulan tersebut dapat di akses melalui smartphone, PC, maupun televisi lewat koneksi internet.

Adapun UZone.co.id diibaratkan sebagai mal online bagi konsumen yang telah terbiasa menikmati hiburan yang serba digital. Konsepnya adalah One Stop Digital Shop, dimana pengguna dapat berbelanja konten seperti musik, film, televisi, buku, Radio, game, hingga aplikasi sekaligus. ”Harapannya semua kebutuhan digital masyarakat dapat terpenuhi dalam satu situs,” ujar Achmad.

Tren Video Pendek

  •  Neomobile memperkirakan dua pertiga trafik data di ponsel pada 2017 berasal dari video.
  • 25 persen waktu waktu tonton YouTube berasal dari pengguna mobile (smartphone/tablet).
  • Lima tweet per detik di Twiiter memiliki link ke Vine.
  • Pengguna Instagram 130 juta, pengguna Vine 13 juta.
  • Instagram video menciptakan keterikatan dua kali lipat dibandingkan foto