
Inilah tren pengeras suara (speaker) masa depan: memiliki desain yang unik dan nyentrik, bentuk lebih simpel dan kompak, punya koneksi nirkabel, dan kualitas suaranya tetap terjaga.
Saat ini sebuah speaker multimedia tidak lagi dinikmati semata-mata dari sebaik apa kualitas suara yang dihasilkannya. Faktor-faktor seperti bentuk, desain, maupun kemudahan cara penggunaan kini menjadi pertimbangan yang tidak kalah penting.
Gerai elektronik di mal-mal premium di Jakarta seperti Senayan City, misalnya, hampir penuh dengan speaker-speaker baru yang memiliki desain tidak hanya beragam, bahkan bisa dibilang “absurd”.
Ada yang menyerupai Zeppelin (balon udara berbentuk cerutu). Ada juga yang bentuknya pipih, bulat, lonjong, bahkan berukuran sangat kecil. Beberapa speaker tersebut memiliki desain yang begitu cantik dan elegan hingga dapat pula difungsikan sebagai ornamen hiasan atau pajangan di ruang keluarga, ruang tamu, atau kamar tidur.
Ya, sejak beberapa tahun terakhir ini para pabrikan speaker multimedia terus berupaya mengeksplorasi bentuk dan desain sebuah speaker.
Hasilnya sudah terlihat ketika kualitas dan performa suara tidak lagi identik dengan ukuran speaker yang besar dan berat. Perkembangan teknologi saat ini mampu memangkas ukuran sebuah speaker menjadi sangat kecil atau tipis. Namun, sound quality dan power suara tetap tidak berubah (suara tetap bulat, jernih, dan tidak pecah).
Yang pasti, saat ini konsumen menginginkan kepraktisan. Dengan speaker kecil dan stylish, konsumen berharap mendapakan kualitas suara yang sama baiknya dengan yang berukuran besar. Di ajang IFA 2013 bulan lalu, misalnya, terlihat bagaimana para vendor sangat serius dalam merancang prooduk speaker multimedia yang mampu mengakomodir kualitas suara dengan desain yang juga menarik.
Tentu saja konektivitas adalah kata baru yang juga sangat menonjol. Kemudahan sebuah speaker terhubung ke Bluetooth, Wi-Fi, DLNA, hingga NFC seolah jadi fitur wajib. Docking ke smartphone, hubungan nirkabel ke berbagai sumber untuk mengakses musik seperti komputer, tablet PC, hingga smartphone juga sangat diperhatikan.
Maklum, tingginya penetrasi smartphone dan tablet mau tidak mau memberikan andil sangat besar terhadap perkembangan teknologi speaker dalam beberapa tahun belakangan ini.
Sudah sangat sedikit konsumen yang menggantukan diri pada CD musik untuk mengonsumsi konten. Sebaliknya, mereka menyaring konten dari berbagai sumber. Dari internet, ataupun perangkat portabel seperti smartphone, pemutar musik digital, hingga tablet. Hubungan yang seamless antara perangkat portable dengan smartphone terus diperbaiki.
Harman Kardon Onyx (Rp5 juta), misalnya, hadir dengan bentuk unik. Desainnya membulat dengan handle yang terbuat dari stainless steel. Di dalamnya telah dibenamkan konektivitas seperti Bluetooth, Airplay, NFC, serta DLNA untuk streaming musik dari perangkat portabel dan komputer. Tentu saja slot stereo 3,5 aux serta soket USB tetap tersedia.
Soal kualitas suara, Onyx diklaim mampu memberikan pengalaman full range sound system lewat dua sub woofer berukuran 7,6 cm dan dua tweeter berukuran 19 mm. Perangkat tersebut dapat bertahan 6 jam dengan baterai, serta dapat dikontrol melalui aplikasi iOS milik Harman Kardon.
”Desain berbentuk megaphone yang fun dan funky langsung menarik perhatian,” ujar Michael Mauser, Presiden Harman Lifestyle. ”Sedangkan kualitas suara JBL membuat telinga betah berlama-lama mendengarnya,” tambahnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa produk speaker baik portable maupun standar yang semakin berani untuk “bermain-main” dan berekplorasi dalam hal desain. danang arradian
Philips ”Fidelio”

Bola ”Speaker” AwoX

Zero1

JBL Flip II

JBL Spark
