Panasnya persaingan pasar wearable device agaknya bakal dimulai tanpa menunggu Apple. Pada ajang Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) di Berlin, Jerman, 4 September 2013 mendatang, vendor ponsel terbesar dunia Samsung Electronics disebut-sebut akan mengenalkan produk smartwatch mereka.
Smartwatch adalah arloji canggih. Sudah dibenamkan layar sentuh, sistem operasi, aplikasi, bahkan sensor tertentu. Fungsinya bisa menjadi aksesori penunjang smartphone atau malah produk tunggal.
Wearable device tersebut tidak hanya mampu menampilkan notifikasi pesan atau panggilan masuk, tapi juga dapat terhubung dengan berbagai aplikasi lewat sensor seperti pedometer atau bahkan gyroscope.
Ketika nanti semakin banyak aplikasi-aplikasi yang tailor made atau dirancang khusus untuk smartwatch, maka pemanfaatan jam tangan pintar itu bisa sangat beragam (mendekati film-film sains fiksi yang biasa ditonton di layar bioskop).
Tapi, mengapa harus smartwatch? Karena inilah masa depan. Para analis menyebut tren perkembangan teknologi paska smartphone dan tablet adalah perangkat-perangkat yang dapat dikenakan di tubuh (wearable device), seperti smartwatch ini.
Salah satu indikasi yang menguatkan analisa tersebut adalah fakta ini: pasar smartphone (terutama model high end) di negara-negara maju seperti Amerika sudah menuju saturasi (jenuh).
Analis Asymco Horace Dediu, misalnya, memprediksi bahwa pasar smartphone di Amerika akan mencapai 80% pada Oktober 2014 mendatang, yang dapat dikategorikan sebagai pasar jenuh. Karena itu, vendor butuh ruang pasar baru untuk bertumbuh.
Dan memang perangkat jam tangan pintar ini bukan produk yang asing. Sony sudah memulainya beberapa tahun lalu lewat produk smartwatch mereka. Yang terbaru, Sony SmartWatch 2, diluncurkan pada Juni 2013 silam.
Meski sudah ada beberapa vendor yang juga sudah merilis produk smartwatch, namun industri wearable device ini belum benar-benar matang.
Para analis menilai butuh lebih banyak lagi pemain besar yang terlibat untuk bisa membentuk industri yang saat ini masih berada dalam tahap yang sangat basic tersebut.
Seandainya Apple merilis produk smartwatch, besar kemungkinan bahwa industri ini akan lebih cepat tumbuh dan berekskalasi. Sayang, smartwatch tidak jadi fokus Apple dalam waktu dekat.
Tapi, tanpa Apple pun rasanya industri smartwatch tidak punya arah lain selain menuju keatas. Terutama lewat kehadiran Samsung, yang kini menjadi vendor ponsel terbesar dunia.
Jika Samsung bisa ”menciptakan” pasar phablet melalui kehadiran produk Galaxy Note mereka, maka bukan tidak mungkin pula masuknya Samsung di pasar smartwatch ini akan menciptakan demand dan pasar, menjadikan industri wearable device ini serupa atau paling tidak mendekati momen ketika iPhone merubah struktur pasar smartphone ketika diluncurkan pada Januari 2007 silam.
Galaxy Gear
Galaxy Gear. Itulah prediksi nama produk smartwatch Samsung. Label Galaxy mengisyaratkan bahwa produk ini masih terhubung dengan lini produk smartphone Galaxy mereka. Sedangkan Gear berarti perangkat kecil, yang bisa dikenakan di tubuh.
Bulan lalu, Samsung telah mengajukan hak paten produk smartwatch mereka ke Korea Intellectual Property Rights Information Service (KIPRIS) di Korea. Paten itu memperlihatkan desain jam tangan yang memiliki layar fleksibel alias bisa ditekuk.
Namun, Galaxy Gear yang dirilis di ajang IFA di Berlin, Jerman, awal September mendatang disebut-sebut tidak memiliki layar fleksibel.
Masih belum diketahui pula spesifikasi resmi dari produk tersebut. Apakah di rancang untuk menemani smartphone Galaxy Samsung, atau di desain menjadi produk individu. Satu hal yang pasti, smartwatch tersebut akan mulai dijual di pasaran tahun ini juga.
Serba Serbi Smartwatch
- Bloomberg menyebut jam tangan pintar Galaxy Gear milik Samsung dapat berselancar internet, menampilkan email, serta melakukan panggilan telpon. Perangkat tersebut juga dapat tersinkronisasi dengan smartphone untuk menampilkan berbagai notifikasi
- Saat ini mungkin konsumen belum merasa perlu akan kehadiran smartwatch. Karena itu, tergantung dari vendor bagaimana mereka mampu menciptakan demand terhadap kategori baru ini.
- Fitur-fitur dari smartwatch ini memang peranan penting terhadap bagaimana konsumen menggunakan perangkat tersebut.
- Tampilan menjadi faktor penting setelah fitur. Dengan desain yang cantik, smartwatch bisa menjadi produk fashion yang diminati oleh konsumen.