Setidaknya ada dua model yang disebut-sebut akan dirilis oleh Apple pada 10 September 2013 mendatang. Model itu adalah iPhone 5S dan iPhone 5C.
iPhone 5S adalah model terbaru sebagai kelanjutan dari iPhone 5 (karena kabarnya iPhone 6 baru akan dirilis tahun depan). Smartphone ini dibekali fitur yang lebih baik. Lebih baik dibanding iPhone 5, namun menjadi seimbang jika dibandingkan dengan model smartphone premium yang ada di pasaran saat ini.
Analis KGI Ming-Chi Kuo memperkirakan iPhone 5S akan mengusung layar 4 inci, kamera 13 MP dengan f2.0, A7 system-on chip yang 20 persen lebih cepat, bahkan, mengatakan bahwa model iPhone 5S paling tinggi (versi emas) sudah mengusung memori 128 GB. Fitur baru yang disebut-sebut ada adalah fitur keamanan finger print atau pengenalan sidik jari.
Sebaliknya, iPhone 5C adalah model iPhone dengan harga terjangkau. C sendiri merupakan singkatan dari colours atau warna, bukan cheap atau murah. iPhone 5C mengusung banyak warna-warna pastel. Seperti biru, merah, kuning, atau hijau, untuk menargetkan pangsa pasar yang lebih muda.
Seperti apa fitur iPhone 5C memang belum diketahui. Namun demikian, beberapa menyebut bahwa iPhone 5C menggunakan kasing plastik polikarbonat. Layarnya 4 inci, memiliki konektor Lighting, sistem operasi iOS 7, dan kamera, memori, serta prosesor yang lebih rendah dibandingkan iPhone 5. Bahkan, dikabarkan tidak memiliki Siri.
Tentu saja, semua yang disebutkan diatas masih berupa rumor. Tidak ada yang tahu sampai nanti Tim Cook berdiri diatas panggung pada 10 september mendatang, ketika Apple resmi memperkenalkan iOS 7 beserta model iPhone terbaru.
Tapi, jika rumor tersebut benar, maka paling tidak handset iPhone terbaru sudah menyapa pasar pada 20 September 2012 mendatang.
Kehilangan Market Share
Apple terus menerus kehilangan market share mereka oleh smartphone Android, utamanya Samsung. iPhone 5C akan menjadi jawaban terus bertumbuhnya segmen pasar smartphone middle low. Jika hanya bermain di segmen high end, Apple dinilai tidak mampu melakukan penetrasi di emerging market seperti Asia Pasifik yang pertumbuhan pasar smartphone-nya sangat tingi.
Sebelumnya, Apple dikenal sebagai perusahaan yang merilis model smartphone terbaru yang menggantikan model sebelumnya. iPhone 5S, misalnya, diperkirakan bakal tetap dimulai di angka Rp8 jutaan menggantikan iPhone 5.
Strategi ini memang jitu. Namun, rupanya tidak lagi relevan karena konsumen menginginkan smartphone dengan harga semakin terjangkau. Begitupun pasar smartphone premium di Amerika yang sudah mendekati saturasi (jenuh).