z30Sampai akhir 2013 mendatang BlackBerry memang masih memiliki beberapa model yang akan dirilis. Ada Z30 yang dirumorkan sebagai model phablet BlackBerry dengan layar AMOLED 5 inci 720p, prosesor dual-core Qualcomm Snapdragon S4 Pro, RAM 2GB, memori internal 16GB, baterai 2800 mAh, dan kamera 8 MP. Ada pula BlackBerry Z5 yang disebut-sebut akan menjadi model terjangkau dari Z10. Kesemua varian itu menggunakan platform BlackBerry 10.

Tapi, ternyata tidak semua produk BlackBerry tahun ini menggunakan platform BB10.  Ternyata, vendor asal Kanada tersebut masih memiliki satu model lagi yang masih menggunakan platform BlackBerry OS 7.1. Handset yang diperkirakan bakal masuk juga ke Indonesia itu adalah BlackBerry 9720.

9720 dibekali layar sentuh 2,8 inci, prosesor single core Tavor MG1 806MHz, RAM 512, kamera belakang 5 MP dan baterai 1.450mAh. Memori internal yang disediakan hanya 512MB, tetapi dapat diperluas dengan tambahan kartu memori MicroSD.

Namun, hal menarik dari smartphone yang akan dipasarkan pertama di Amerika dan Eropa itu adalah harganya. Mengapa? Sebab, 9720 dibanderol seharga USD280 atau sekitar Rp2,8 juta.

Mengapa menarik? Karena dengan harga yang sama, saat ini pengguna sudah mendapatkan smartphone Android dengan spesifikasi yang sudah sangat baik.

Bahkan, dengan harga Rp2,4 jutaan pun, Nokia Lumia 620 yang mengusung layar 3,8 inci, memori internal 8 GB, RAM 512 MB, dan kamera 5 MP pun masih jauh lebih baik.

Para analis sendiri menilai bahwa BlackBerry acap merilis handset dengan harga yang kelewat mahal. Smartphone BlackBerry Z10 yang dibanderol Rp7 juta di awal peluncurannya, kini harga pasarannya di Indonesia sudah turun ke angka Rp6 jutaan.

BlackBerry Q10 yang hanya mengusung layar sentuh 3,1 inci itu sangat percaya diri bersaing dengan smartphone premium seperti Galaxy S4, HTC One, maupun Sony Xperia Z di harga Rp7,5 juta. Meski, secara spesifikasi Q10 jauh tertinggal.

BlackBerry Q5 yang diharapkan dapat menjangkau generasi lebih muda dan segmen mid-end, tetap dianggap masih kemahalan dengan banderol harganya yang mencapai Rp4 juta.

Dengan penetrasi Android yang semakin terjangkau, para analis menilai BlackBerry terlalu percaya diri dalam memasarkan sebuah BlackBerry 9720 dengan OS yang ”ketinggalan zaman” dan fitur standar dengan banderol harga Rp3 jutaan.

Belum lagi jika nanti Apple secara resmi akan merilis iPhone 5C yang kabarnya berada di rentang harga Rp3 juta-Rp4 jutaan.

Kompetisi ketat di kategori smartphone Android low-end memang telah mengubah peta pasar smartphone dalam dua tahun terakhir.

Jika BlackBerry tidak mampu menjual smartphone baru dengan BlackBerry OS 7 dibawah Rp2 juta, jelas bahwa perusahaan asal Kanada tersebut tidak akan memasarkan handset BlackBerry OS 10 dengan harga lebih terjangkau pula dalam waktu dekat.

Saat ini market share BlackBerry secara global, termasuk di Indonesia, terus mengalami penurunan secara drastis. Dengan strategi memasarkan handset seperti ini, jelas market share mereka tidak akan meningkat secara drastis dalam waktu dekat.