Di bidang militer, pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle atau UAV) adalah salah satu senjata yang paling ampuh dan efektif. Dapat digunakan untuk mengangkut senjata seperti rudal hingga memata-matai wilayah musuh.
Mesin terbang yang juga akrab disebut drone tersebut memiliki bentuk, ukuran, konfigurasi, serta fungsi yang sangat bervariasi. Ada drone yang dikontrol melalui alat kendali jarak jauh oleh seorang pilot. Tapi, ada juga drone yang berfungsi otomatis (autopilot) sehingga dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Memang, penggunaan terbesar pesawat tersebut saat ini masih di bidang militer. Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini penggunaan drone mulai diperluas ke pasar umum, baik individu maupun korporasi.
Kehadiran perangkat kamera dengan ukuran yang sangat ringat dan kompak namun memiliki kualitas sangat baik seperti GoPro mendorong vendor untuk bereksplorasi dalam menggunakan kamera tersebut. Salah satunya, dengan cara memasang GoPro ke sebuah drone untuk dapat menangkap gambar aerial, yakni foto/video yang diambil dari ketinggian, dengan perspektif menghadap jauh kebawah.
Di ajang Biznet Bali International Triathlon 2013 pada Juni 2013 silam, misalnya, salah seorang kru menggunakan DJI Phantom Aerial UAV Drone Quadcopter yang dibekali GoPro HERO3: Black Edition untuk mengambil gambar ratusan peserta triathlon yang bersiap-siap berenang di laut. Tanpa adanya drone dan kamera sekompak GoPro, tentu sangat sulit untuk mendapat angle gambar dari atas yang sangat bagus dan dramatis.
DJI Phantom Aerial UAV Drone Quadcopter hanya memiliki berat tidak lebih dari 2 kilogram. Di dalamnya sudah ada mounting (dudukan) agar kamera GoPro dapat terpasang dengan aman dan rapi.
Drone tersebut dapat dikendalikan dengan remote control dalam jarak sejauh 300 meter. Empat baling-baling membuat DJI Phantom Aerial UAV mampu terbang dengan tinggi, lincah, dan sangat stabil. Bahkan mempertahankan posisi yang sama. Baterainya sendiri dapat bertahan hingga 10-15 menit sekali pakai.
Dengan lincahnya drone seharga USD679 tersebut bermanuver di atas laut untuk mengabadikan para atlet. Sementara di tepi pantai, tampak si pengendali memakai sistem first-person view untuk melihat langsung hasil rekaman lewat koneksi Wi-Fi.
”Drone ini memang dapat digunakan untuk kebutuhan profesional atau sekadar hobi,” ujar Made W, salah satu pengguna drone yang kerap mengabadikan hasil fotonya di Instagram. Ternyata cukup banyak drone yang saat ini dapat dibeli bagi mereka yang hobi mengambil foto/video aerial. Yang pasti, pasar drone diprediksi akan terus membesar.
Sementara itu, para vendor juga terus berupaya melakukan berbagai cara untuk mengeksplorasi fungsi dari sebuah drone. Dalam pameran UAV terbesar di dunia Association for Unmanned Vehicle Systems International (AUVSI) di Washington, D.C, pada pertengahan Agustus 2013 silam memperlihatkan prototype teknologi terbaru dari drone untuk berbagai fungsi.
Marketing Manager perusahaan produsen drone untuk militer AeroVironment Dave Heidel mengatakan, drone yang ada saat ini dapat digunakan untuk kegiatan penegakan hukum dan keamanan.
Puma AE adalah salah satu drone terbaru keluaran AeroVironment. Desainnya sangat slim dengan berat hanya 5 kilogram. Sayapnya menggunakan teknologi solar. Sekali terbang, drone tersebut dapat bertahan hingga 9 jam. Padahal Puma AE standar yang saat ini digunakan oleh militer Amerika hanya mampu terbang hingga 2 jam saja. Kuncinya ada pada teknologi yang disebut flexible, high-efficiency gallium arsenide cells. Drone terbaru itu baru akan diproduksi pada awal 2014. Dan menariknya, Dave mengakui bahwa pihaknya mendapat banyak permintaan dari konsumen.
Menurut Titan Aerospace VP Stephen “Ron” Olsen, tren di masa depan adalah drone yang menggunakan tenaga matahari/solar, juga pemanfaatannya yang semakin bervariasi. Mulai melacak keberadaan binatang tertentu di hutan, melihat kebakaran hutan, memantau garis perbatasan, bahkan berfungsi sebagai BTS.
Drone untuk Konsumen
Inilah jawaban para vendor terhadap tingginya permintaan terhadap drone dari konsumen. Drone ini memang tidak tersedia di Indonesia, namun dapat di-order langsung melalui toko online seperti Amazon. Jika sudah terbiasa dengan GoPro dan tertarik untuk mengambil gambar aerial, maka beberapa drone ini bisa jadi pilihan.
Lehmann LA100 GoPro Drone
Harga: USD1,330 (Rp13,3 juta)
Dtargetkan untuk pemilik GoPro. Desainnya minimalis dengan bentuk yang sekilas seperti bumerang. Drone yang terbuat dari serta karbon ini mampu terbang selama 5 menit dengan ketinggian puncak hingga 100 meter!
Micro Drone
Dengan empat buah rotor dan sensor gyro, Anda bisa menerbangkan drone mini ini di sekeliling rumah atau halaman. Kontrolnya diklaim sangat mudah untuk berputar atau berbelok tajam. Karena ringan, tidak khawatir pula jika menabrak sesuatu.
Turbo Ace X830-D Drone RTF
Ditujukan untuk para profesional. Desainnya yang ergonomis diklaim dapat menahan benturan jika sewaktu-waktu terjatuh dan lebih seimbang di angkasa. Turbo Ace X830-D juga memiliki waktu terbang sangat lama: 23-30 menit untuk sekali charge.
4-Channel Predator/Reaper-Style UAV Plane
Diinspirasi dari RQ-1 Predator, UAV yang digunakan oleh militer Amerika. Drone replika ini mampu bertahan hingga 20 menit di angkasa. Penampilannya memang cukup mengintimidasi dan sedikit menakutkan.
Walkera QR Infra X Smart Drone
Inilah drone pertama yang dibekali teknologi CAS (Crash Avoidance System). 10 sensor di dalamnya akan mencegah drone ini menabrak orang, obyek, ataupun dinding. Jika tangan Anda di dekatkan, maka drone ini otomatis akan menjauh.
STORM Drone FF Flying Platform
Harga: USD360 (Rp3,6 juta)
Empat baling-baling dan desain yang ringan cukup bagi Storm untuk membawa GoPro kamera Anda ke angkasa selama 7 menit. Ada penunjuk lampu merah dan putih untuk membantu pengguna mendeteksi drone-nya jika cahaya minim.
Parrot AR.Drone 2.0
Disebut 50 Best Gadgets of 2012 bukan tanpa alasan. Versi kedua Parrot AR.Drone ini sangat digemari oleh pengguna iPhone karena dapat dikendalikan dengan mudah lewat smartphone, serta memiliki kamera yang dapat mengabil video hingga 720HD. Waktu terbangnya mencapai 18-20 menit.
DJI Phantom GPS Drone
Ini adalah Drone yang paling populer untuk pengguna GoPro. Fiturnya sangat banyak. Mulai moda autopilot, menu landing otomatis saat baterai lemah, mounting kamera untuk GoPro, GPS, hingga frekuensi radio yang mencapai 300 meter.