Nokia kembali menyegarkan perangkat smartphone berbasis Wndows Phone mereka melalui Lumia 625. Memang jaringan 4G belum tersedia di Indonesia. Namun dengan harga 200 euro (Rp2,7 juta)—sebelum pajak—, Lumia 625 diposisikan sebagai smartphone LTE paling terjangkau saat ini.
Smartphone tersebut menggunakan layar LCD 4.7 inci WVGA dengan kerapatan 201 ppi, prosesor Dual Core 1.2GHz, kamera utama 5MP dengan LED flash, kamera depan VGA, RAM 512MB, baterai 2000 mAh, serta memori internal 8 GB yang bisa ditambah hingga 64 GB di SD card.
“Ini adalah ponsel Nokia dengan layar paling besar,” jelas Jo Harlow, executive vice president, Smart Devices, Nokia.
Konsep desainnya dikemas menarik lewat cover yang dapat diganti dengan lima warna-warna cerah oranye, kuning, biru, hijau muda, putih dan hitam untuk menambah unsur personalisasi.
Yang menarik, beberapa inovasi dalam Nokia Lumia 1020 yang baru saja dikenalkan juga terintegrasi dalam ponsel tersebut. Bukan Lumia 625 memiliki sensor hingga 40 MP, tapi ponsel tersebut sudah diintegrasikan dengan aplikasi Nokia Smart Camera.
Aplikasi tersebut memiliki fitur yang sangat menarik. Misalnya menghilangkan objek yang tidak diinginkan dari foto atau Nokia Cinemagraph, untuk membuat animasi gerakan foto.
Sisanya, Nokia 625 memiliki fitur-fitur Windows Phone 8 yang sudah ada. Misalnya dukungan Microsoft Office, kapasitas penyimpanan 7GB dari SkyDrive, aplikasi peta turn-by-turn navigation Nokia Here, serta total 165.000 aplikasi di Windows Marketplace. Ada pula aksesoris headphone Boom buatan Coloud sebagai pendukung ponsel tersebut. Boom sudah dilengkapi mikropon untuk panggilan suara. Nokia Lumia 625 akan dipasarkan di kawasan Asia Pasifik pada kuartal ketiga 2013.
Kendati sistem operasi Windows Phone 8 secara global sudah mengungguli BlackBerry, namun langkah Nokia masih terengah-engah. Pada kuartal pertama 2013, lembaga riset Gartner menyebut bahwa Nokia kehilangan hampir 5 persen market share mereka secara global. Market share Nokia di kuartal tersebut adalah 14,8 persen.
Menurut AdDuplex, Lumia 520 adalah model Windows Phone yang paling banyak dipakai di dunia dengan 13,3 persen market share, diikuti oleh Lumia Lumia 920 dengan 11,8 persen. Nokia masih mendominasi OS Windows Phone 8 dengan 85,4 persen market share, diikuti oleh HTC (11,5 %), Samsung (2 %), dan Huawei (1,1 %).
Menurut analis IHS Electronics and Media Daniel Gleeson, guna mempertahankan market share, Nokia harus terus menyegarkan lini produk smartphone mereka. ”Portofolio smartphone dengan berbagai rentang harga penting untuk memberikan konsumen lebih banyak pilihan,” katanya.
Nokia is Back, menarik melihat perkembangan Nokia yang berusaha mencapai kejayaannya masa lalu. Tampaknya keputusan menggunakan Windows Phone mulai terlihat sebagai keputusan yang tepat walaupun masih harus ditunggu beberapa waktu lagi.
SukaSuka
Hmm… kalau kejayaan masa lalu tampaknya susah bro. Market share Nokia terus turun. Dan industri smartphone saat ini adalah balapan dua kuda: iOS dan Android yang jika digabung secara total mengakomodir 90 persen market smartphone. Secara global, shipment smartphone tahun ini sudah lebih besar dibandingkan feature phone, begitu juga dengan revenue-nya.
Nah, 10 persen sisanya itu diperebutkan oleh Windows Phone, BlackBerry, dll.
Posisi Nokia sekarang maju kena mundur kena. Para analis menganggap traksi Windows Phone (walau sudah mengungguli BlackBerry) tapi masih belum cukup cepat.
Nokia dalam hal ini sudah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan, salah satunya membanjiri pasar dengan beragam pilihan smartphone. Dan menurut gue, Nokia sudah sangat baik dalam melakukan hal itu lewat Lumia-nya.
Tapi, yang jadi masalah adalah karakter dari Windows Phone itu sendiri. Windows Phone tidak memiliki alasan yang membuat orang ingin beralih dari Android ke iOS. Ngga percaya?
Coba cek : http://www.latimes.com/business/technology/la-fi-tn-nokia-frustrated-lack-of-apps-windows-phone-20130729,0,5531894.story?track=rss
Bahkan orang Nokia sendiri sudah berani “protes” ke Microsoft. Mereka menganggap Microsoft kurang agresif dalam mempromosikan WIndows Phone, terutama dalam menghadirkan aplikasi yang relevan bagi pengguna. Ini kutipannya:
Nokia’s vice president Bryan Biniak told the International Business Times that in order to sell phones, the Microsoft needs to have apps consumers love and make sure they are better on the Windows Phone operating system.
“We are releasing new devices frequently and for every new device, if there is an app that somebody cares about that’s not there, that’s a missed opportunity of a sale,” Biniak said, according to the report.
SukaSuka
Hmm benar juga bro, ekosistem windows dan “kepelitan” windows yang bebagi API menyebabkan para developer malas buat aplikasi-aplikasi bagus.
SukaSuka