Sudah jadi fakta bahwa bentang ukuran layar paling seksi saat ini adalah jarak antara smartphone terbesar (5 inci) dan tablet terkecil (7 inci). Sebagian menyebut perangkat portabel dengan layar antara 5-7 inci itu phablet atau hibrida antara smartphone dan tablet.
Rabu (11/7) silam, PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) resmi mengenalkan dua phablet sekaligus: Galaxy Mega 5.8 inci dan 6.3 inci. Dua perangkat yang memiliki ukuran masif ini tentu menimbulkan pertanyaan.
Misalnya, untuk apa smartphone berukuran layar sebesar itu? Mumpunikah spesifikasinya? Dan seandainya Anda penyuka layar besar, perlukah untuk melirik kedua perangkat tersebut?
IT & Mobile Business Vice President PT SEIN Andreas Rompis menyebut masih ada celah di ukuran layar perangkat portabel yang belum terisi. ”Khususnya bagi mereka yang ingin memiliki sebuah tablet, namun masih enak digenggam, dibawa, atau bahkan masuk ke dalam kantong,” katanya.
Duo Galaxy Mega tidak memiliki perbedaan signifikan dari urusan desain. Yang membedakan hanya pada prosesornya. Meski sama-sama dual core, Galaxy Mega 5.8 menggunakan chipset besutan BCM Advanced Research BCM28155G 1.4 GHz, sedangkan Galaxy Mega 6.3 memakai prosesor Qualcomm Snapdragon 400 1.7 GHz.
Ketika tren smartphone saat ini sudah menggunakan prosesor quad core, duo Mega yang masih memakai dual core mungkin menyisakan pertanyaan. Bisakah melakukan fungsi komputasi dengan baik?
Setelah saya mencoba menavigasikan langsung kedua perangkat tersebut, jawabannya adalah ya. Navigasi menu, loading aplikasi, masih cukup responsif.
Karena ukurannya yang sangat masif, maka Samsung membekali Galaxy Mega dengan antarmuka khusus: Mega UX. Mega UX memungkinkan pengguna merasakan pengalaman split view serta multi-windows yang diklaim memudahkan pengguna melakukan multi-tasking melalui tampilan Dual View tersebut.
”Saat digunakan dalam posisi landscape, ponsel ini memiliki kenyamanan bak tablet. Tapi, di posisi portrait, menu multi view aktif untuk mempermudah aksesibilitas,” tandas Andreas.
Tentu sangat wajar jika ada beberapa spesifikasi yang dipangkas untuk membuat duo Galaxy Mega ini tetap terjangkau kantong. Pemangkasan paling terasa tidak lain dari resolusi layar (semakin bagus kualitas dan piksel yang dibenamkan, semakin mahal), prosesor, kamera, serta RAM.
Galaxy Mega 5.8 Inci, misalnya, menggunakan layar berbahan qHD TFT LCD. qHD berarti quarter High Definition yang memiliki resolusi 540 x 960. Jauh lebih baik dibandingkan VGA atau WVGA. Namun, hanya seperempat kualitas layar Full HD yang 1920 x 1080 piksel.
Bobotnya 184 gram dan berjalan di sistem operasi Android 4.2.2 (Jelly Bean). Khusus untuk Indonesia, PT SEIN memilih spek dual SIM lantaran tingginya kebutuhan akan fitur tersebut di pasar.
Spesifikasi lainnya adalah kamera utama 8 MP dan kamera sekunder 1.9 MP, RAM 1.5GB, memori internal 16 GB (mendukung fitur microSD eksternal 64GB), serta baterai berkapasitas 2.600mAh. Model ini dibanderol Rp4,5 juta.
Galaxy Mega 6.3 memiliki layar 0.5 inci lebih besar daripada model 5.8 inci. Target pengguna utamanya adalah ini: konsumen yang menginginkan fungsi smartphone dan tablet sekaligus.
”Di era multiple gadget, rata-rata pengguna saat ini membawa tiga peranti sekaligus: laptop, tablet, dan smartphone. Dengan Galaxy Mega, konsumen dapat memfungsikan smartphone-nya sebagai tablet,” beber Product Marketing Manager PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Febri Rusli.
Secara umum, fitur Galaxy Mega 6.3 lebih baik dari versi 5.8. Baterainya lebih besar, 3.200mAh. Layar Galaxy Mega 6.3 juga sudah menggunakan HD Super Clear LCD yang sudah sangat baik. Sistem operasinya sendiri menggunakan Android 4.2.2 (Jelly Bean).
Selain bertumpu pada prosesor dual-core Qualcomm Snapdragon 400 1.7 GHz, ponsel tersebut memakai RAM 1.5GB, memori internal 16GB, dan tambahan microSD yang dapat diperluas hingga 64GB, kamera 8MP (belakang) dan 1.9 MP di depan, serta tidak memiliki dual SIM. Harga banderol Galaxy Mega 6.8 adalah Rp5,5 juta.
Dengan rentang harga serta fungsinya, duo Galaxy Mega menjadi pilihan yang bisa dipertimbangkan. Khususnya bagi konsumen yang sudah terbiasa menggunakan tablet atau terbiasa dengan layar lebar, atau mereka yang memang ingin melebur perangkat smartphone dan tabletnya menjadi satu.
Meski, di lain sisi perangkat ini tentu saja akan canggung untuk melakukan aktivitas telepon (harus menggunakan aksesoris tambahan seperti Bluetooth Headset atau earphone). Tapi, jika Anda tidak keberatan dengan hal itu, maka duo Galaxy Mega bisa dipertimbangkan.