IMG_9477Dua line-up terlaris Jaguar di Indonesia, tipe XJ dan XF, disegarkan. Mesin baru mobil luks tersebut lebih efisien, harganya dipangkas, namun kenyamanan, performa, serta kemewahannya tidak berkurang.

Ketika akhirnya duduk di bangku kemudi Jaguar XF 3.0L V6 dua tahun silam, gambaran seperti apa profil pemilik mobil tersebut langsung terlintas di kepala saya.
Seorang car enthusiast yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemewahan dan esklusifitas sebuah mobil, namun tidak ingin meninggalkan imej sports dan kontemporer, serta performa tinggi.

Tahun ini, PT Grand Auto Dinamika (GAD) selaku pemegang merek Jaguar dan Land Rover di Indonesia mencoba mengambil langkah sedikit berbeda dalam memasarkan Jaguar di Indonesia.

Jaguar XF 3.0L V6 yang saya kendarai itu punya mesin dan tenaga yang tergolong besar untuk ukuran sedan di Indonesia. Padahal, di tengah kondisi jalanan yang sangat padat dan macet, mesin besar itu jelas tidak optimal penggunaannya.

Karena itu, dua model Jaguar terbaru dipangkas ukuran mesinnya—tanpa mengurangi performa secara signifikan—untuk lantas dijual dengan harga beberapa ratus juta lebih murah.

Itu yang terjadi lewat Jaguar XJ 3.0 Supercharged LWB dan Jaguar XF 2.0 Turbocharged yang dikenalkan di Senayan City, Jakarta, Senin (15/7) silam. ”Kami ingin lebih dekat dengan konsumen dan memperluas pangsa pasar Jaguar,” ujar Chief Operating Officer PT Grand Auto Dinamika (GAD) Darwin Maspolim.

Jaguar XF 2.0 Turbocharged adalah mid-size executive car yang menyasar segmen entry level (berada di kelas yang sama dengan Mercedes Benz E-Class). Model ini tak lagi menggendong mesin 3.0L dan enam silinder. Melainkan 2.0 Turbocharged dengan 4 silinder segaris.

Mesin lebih kecil ternyata tidak berdampak banyak pada performa. Torsinya mencapai 340 Nm dan tenaga 240 dk pada 5.500 rpm. Namun, dampak terhadap harga cukup tinggi. Jaguar XF yang semula dibanderol Rp1,35 miliar kini turun menjadi Rp1,195 miliar.

IMG_9498Pengemudi tetap mendapat sensasi sports lewat opsi transmisi Sports Mode untuk pengemudian yang lebih agresif atau pengaturan perpindahan manual lewat tuas Paddle Shift.

Transmisi ZF 8-kecepatan otomatis membuat perpindahan kecepatan sangat mulus. Jika ada pengereman mendadak, misalnya, transmisi akan menurunkan kecepatan dari gigi 8 langsung ke-6.

Model berikutnya, Jaguar XJ 3.0 Supercharged LWB merupakan full-size luxury saloon sekelas BMW seri 7 dan Mercedes Benz S Class. LWB berarti long wheelbase, dimana ruang kaki di bangku belakang lebih panjang hingga 5 inci.

Ruang bangku belakang yang lega membuat pengguna bisa rileks serta beristirahat dengan nyaman. ”Sengaja kami bawa tipe LWB karena 100% pembeli mobil ini memakai supir,” kata Darwin. Tentu saja soal kemewahan Jaguar XJ tak perlu diragukan lagi.

Mulai dua layar LCD di kabin belakang, panel meter virtual, panoramic roof, sampai fitur pemijat dan pemanas di bangku yang dibalut bahan kulit berkualitas. Karena inilah model flagship Jaguar yang jadi ikon prestis.

Jaguar XJ yang biasanya menggendong 5.000 liter dipangkas jadi 2.995 cc dengan konfigurasi V6 dan teknologi Supercharger. Tenaga maksimalnya tetap masif, mencapai 340 dk di 6.500 rpm dan torsi maksimum 450 Nm di 3.500-5.000 rpm. Yang pasti, harga XJ yang mulanya Rp3,1 miliar bisa turun drastis menjadi Rp2,28 miliar.

Langkah PT Grand Auto Dinamika merilis Jaguar XJ 3.0 Supercharged LWB dan XF 2.0 Turbocharged adalah bukti respon mereka terhadap keinginan dari pasar lokal. Di kondisi jalanan kota-kota besar yang sering macet, kendaraan bermesin besar bukan lagi jadi favorit.

Mesin besar akan sia-sia konsumsi bahan bakarnya menjadi boros. Bandingkan dengan konsumsi rata-rata Jaguar XF 2.0 Turbocharged yang diklaim mencapai 11,23 km/liter dan Jaguar XJ 3.0 Supercharged LWB yang tembus 10 km/liter.

Selain itu, harga yang lebih terjangkau membuka kesempatan bagai PT Grand Auto Dinamika untuk meningkatkan kuantitas penjualan mobil. Tahun ini, mereka menargetkan total 300 unit Jaguar dan Land Rover sampai ke tangan konsumen.

Jaguar dan Land Rover, yang sejak 2008 kepemilikannya diambil alih oleh Tata Motors India itu saat ini memang lebih ofensif. Investasi miliaran poundsterling dikucurkan setiap tahun untuk pengembangan model, serta memperkuat jaringan aftersales secara global. Salah satunya di kawasan Asia.

”Tahun ini volume penjualan global Jaguar dan Land Rover harus naik. Kita kejar sampai 600 ribu unit per tahun, hingga tembus satu juta unit dalam beberapa tahun kedepan,” ungkap Darwin.

Darwin juga mengatakan bahwa pihaknya akan lebih banyak meluncurkan model-model terbaru—Jaguar maupun Land Rover—di Indonesia. Pada perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 mendatang misalnya, PT Grand Auto Dinamika diperkirakan akan memamerkan Jaguar F-Type terbaru dan All New Range Rover Sport 2014.