Kata ”mini” menjadi senjata baru para vendor dalam memasarkan sebuah produk. Ternyata ada alasan mengapa mini justru semakin seksi.
Peluncuran Samsung Galaxy S3 Mini di Indonesia pada Januari 2013 silam mungkin menyisakan pertanyaan. Mengapa Samsung repot-repot membuat versi kompak dari model flagship Galaxy S3 (saat itu) yang teramat sukses tersebut?
Galaxy S3 Mini memiliki semua fitur yang jadi andalan di Galaxy S3. Misalnya Direct Call, Smart Stay, atau Pop Up Play. Yang berbeda adalah spesifikasinya yang lebih kecil. Layar S3 Mini hanya 4 inci (Super Amoled) dibanding Galaxy S3 yang 4,8 inci. Prosesornya pun lebih kecil, yakni dual-core 1 GHz, RAM 1GB, kamera 5 MP dan memori 8 GB, dibanding Galaxy S3 yang memiliki prosesor quad-core, RAM 2 GB, kamera 8 MP serta memori internal 16 GB.
Tapi, dengan pemangkasan harga yang hampir separoh (Rp3 jutaan), Galaxy S3 Mini menjadi relevan untuk sebagian besar konsumen yang ingin memiliki Galaxy S3 tapi tidak memiliki bujet besar.
Menggunakan premis “versi terjangkau” dari Galaxy S3 yang terbukti sangat sukses di pasar, maka paling tidak konsumen sudah tahu apa ekspektasi yang akan mereka dapat. Dari segi manapun, vendor diuntungkan.
Dan ternyata, strategi itu diulang kembali pada Samsung Galaxy S4 lewat rencana untuk merilis Samsung Galaxy S4 Mini. Menariknya lagi, strategi tersebut tidak hanya digunakan oleh Samsung. Sebab, HTC juga berencana untuk merilis HTC One Mini.
Premisnya tetap sama. Dengan banderol harga Rp7,5 juta, tentu tidak semua orang bisa dan mau membeli HTC one. Padahal, banyak yang jatuh cinta dengan desain bodi, tampilan dinamis UI, hingga keunggulan kamera HTC One.
Maka, menjadi wajar jika HTC berupaya membawa semua keunggulan produk flagship mereka itu ke segmen pasar yang lebih luas
Pemangkasan Fitur
Karena harganya lebih terjangkau, otomatis ada beberapa fitur yang dipangkas. Di HTC One Mini, fitur itu adalah fungsi IR (inframerah) dan optical image stabilization (OIS), prosesor, RAM, dan memori internal dipangkas 50 persen lebih rendah. Kapasitas baterai serta kamera juga lebih kecil. Hal yang sama juga berlaku di Galaxy S4 Mini.
Namun, jika dibandingkan langsung, maka Galaxy S4 Mini memiliki RAM lebih besar (1.5GB vs 1GB), layar lebih besar dan baterai yang bisa diganti, memori internal lebih kecil (tapi memiliki slot microSD), serta resolusi lebih kecil (960×540 piksel dibanding HTC One Mini yang 1280×720 piksel).
Diatas kertas, Galaxy S4 Mini mungkin terlihat sebagai pilihan lebih baik. Meski demikian, HTC One Mini juga unggul dari sisi form factor —memiliki desain sama dengan HTC One—, sistem operasi HTC Sense 5, Blinkfeed, serta kamera dengan teknologi unik ultrapiksel.
”Ukuran layar HTC One sedikit lebih kecil sehingga lebih nyaman di genggam,” ujar analis Jeff Kagan.
Setiap konsumen, lanjut Kagan, berbeda. ”Ada yang ingin layar besar, ada yang ingin kecil. Karena itu para vendor harus berpikir soal layar dan harga. Tidak semua konsumen ingin layar besar dan mahal. Lebih banyak yang ingin layar kecil dan murah,” katanya.
Karena itu, Kagan menilai bahwa kedepannya akan lebih banyak lagi vendor yang menciptakan versi ukuran dan harga berbeda dari model flagship. ”Ide ini saya rasa sangat masuk akal. Karena dengan harga lebih terjangkau, konsumen tidak harus membayar dengan kekurangan fitur. Handsetnya sendiri tetap powerful,” katanya.
Meski setiap konsumen berbeda itu fakta. Namun, risiko akan kanibalisasi tentu tetap ada. Jika strategi ini tidak berhati-hati di implementasikan, bisa jadi HTC One Mini juga akan memakan pasar HTC One.
Baik HTC One dan HTC One Mini menjanjikan eksperiens sama, dan spek yang tidak terlalu beda. Bukan tidak mungkin jika sebagian besar konsumen akan memilih versi yang lebih murah, yang memiliki layar 4.3 inci sehingga lebih praktis dibawa-bawa.
Ini berbeda dengan Galaxy S4 Mini yang berbeda sekitar USD90 namun tidak memiliki semua fitur yang ada di versi orisinalnya (Galaxy S4 memiliki banyak sekali fitur!).
HTC Mini diperkirakan USD150 lebih murah dibanding versi aslinya dan menargetkan pasar mid-range. Sedangkan Galaxy S4 Mini dibanderol Rp1 jutaan lebih murah dibanding Galaxy S4.
Perbandingan Spesifikasi
Dibekali Android Jelly Bean, bodi unibody dari kontstruksi alumunium, layar 4,7 inci Super LCD 1080p display, prosesor quad-core Qualcomm Stanpdragon 600 1.7 GHz, kamera depan 1080p dengan f/2 dan Optical Image Stabilization (OIS).
HTC One Mini
Versi kecil dari HTC One. Layarnya 4.3 inci dengan resolusi 720p (342 ppi). Prosesornya dual-core Snapdragon 400 1.4 GHz, memori internal 16 GB, RAM 2 GB, kamera 4 MP ultraPiksel, Beats Audio, dan Android 4.2.2 Jelly Bean.
Galaxy S4 Mini
Menggunakan layar 4.3 inci Super Amoled dengan qHD dengan resolusi 540 x 960 piksel, prosesor dual core 1.7 GHz, RAM 1.5 GB, 8 MP kamera (belakang) dan 1,9 MP di depan, baterai 2.100 mAh, sistem operasi Android 4.2 Jelly Bean.
Galaxy S4
Memiliki layar Super AMOLED 5 inci (1920×1080), kepadatan pixel 441 ppi, , dengan lapisan Corning Gorilla Glass 3, prosesor Exynos 5 Octa, 8-core, RAM 2GB, memori internal 16GB (dukungan microSD 64 GB), berat 130 gram, kamera 13 megapixel, baterai 2600 mAh.