Aplikasi chatting saat ini menawarkan berbagai fitur lebih mulai dari game, suara, hingga blog. Semuanya dapat diakses secara gratis.
Aplikasi chatting saat ini menawarkan berbagai fitur lebih mulai dari game, suara, hingga blog. Semuanya dapat diakses secara gratis.

Aplikasi mobile messenger adalah sektor paling kompetitif saat ini karena memiliki peran penting dalam platform mobile (sebagai layanan berkomunikasi).

Saya punya pengakuan. Walau menggunakan BlackBerry, namun komunikasi chatting paling intens saya dalam beberapa bulan terakhir ini justru dilakukan di smartphone Android.

Setelah saya cermati ternyata ada dua alasannya. Alasan pertama, karena hanya satu atau dua pesan penting saja yang ternyata saya balas lewat BlackBerry Messenger (BBM). Sisanya adalah pesan-pesan yang bisa dibilang mengganggu.

Mulai sekadar “tes kontak”, broadcast message yang 90 persen tidak ada kaitannya dengan saya (terkadang juga berita hoax), serta promosi online shop yang seringnya berasal dari kontak BBM yang tidak saya kenal (namanya tidak terbaca karena ditulis dengan bahasa alay).

Alasan kedua adalah ini: bermunculannya beragam aplikasi chatting yang–menurut saya–menawarkan fungsi dan fitur yang lebih baik advance dibandingkan dengan BBM. Mereka adalah WhatsApp, KakaoTalk, Line, dan WeChat. Sudah lebih dari dua bulan ini keempat aplikasi mobile messaging tersebut secara berurutan dan konsisten memuncaki peringkat download terbanyak di Google Play Indonesia.

Hal ini setidaknya membuktikan bahwa kebutuhan pengguna ponsel di Indonesia terhadap chatting di smartphonenya jauh lebih tinggi dibanding kegiatan seperti berselancar internet, bermain game, ataupun bekerja.

Bahkan, survei yang dilakukan oleh Litbang koran SINDO pada 146 perempuan pengguna smartphone berusai 17-40 tahun di wilayah Jabodetabek baru-baru ini menunjukkan bagaimana chatting dan berjejaring sosial adalah dua fungsi favorit pengguna smartphone dengan hasil prosentase yang hampir sama.

Mengapa saya sebut aplikasi-aplikasi aplikasi mobile messaging ini lebih “advance” dibandingkan BBM? Mungkin bisa lebih, tapi ada beberapa keunggulan utama yang saya cermati.

Maudy Ayunda jadi ikon Line, aplikasi mobile messager yang meraih popularitas dengan cepat di Indonesia.
Maudy Ayunda jadi ikon Line, aplikasi mobile messager yang meraih popularitas dengan cepat di Indonesia.

Yang pertama adalah ini: hampir gratis. Secara otomatis Anda akan berlangganan paket data operator jika memiliki sebuah smartphone. Dan selama paket data itu aktif, baik WhatsApp, Line, atau WeChat akan aktif dengan sendirinya. Anda juga tidak perlu khawatir, karena konsumsi data aplikasi chat tersebut sangat rendah. Bahkan mungkin sebuah website yang Anda buka masih mengonsumsi kilobyte lebih banyak dibandingkan chatting selama beberapa menit.

Keunggulan kedua adalah kemudahan penggunaan. Unduh aplikasinya, masukan nomer kita, dan balas SMS verifikasi yang terkirim. Dan wuss, kita langsung bisa chat dengan teman di daftar kontak yang sudah mengunduh aplikasi chatting yang sama. Sangat mudah.

Berikutnya adalah fitur-fitur keempat aplikasi chatting itu yang sangat beragam dan solid. Membuat grup, mengirim foto, video, maupun suara, mengganti wallpaper, dan beragam aktivitas lainnya dapat dilakukan dengan kedipan.

Line dan KakaoTalk memiliki official account dari berbagai selebritis seperti Maudy Ayunda, Sherina, grup Noah dan Nidji, Bunga Citra Lestari, Afgan Syahreza, juga grup-grup populer Korea macam Bigbang, 2PM, Super Junior atau Wonder Girls. Dengan berlangganan official account itu maka pengguna Line ataupun KakaoTalk mendapatkan informasi terkait kabar terbaru idolanya dan bahkan “berinteraksi” langsung.

Line sendiri juga memiliki berbagai game-game yang sangat adiktif untuk dimainkan seperti Line Jelly, Line Pop, Line Birzzle Friends, Line Play, Line Wind Runner, hingga aplikasi seperti Line Brush dan Line Tools. Memainkan game-game tersebut menjadi kompetitif karena bisa langsung membandingkan skornya dengan sesame pengguna.

Salah satu fitur WeChat yang menarik dan populer adalah ini: walkie talkie. Aplikasi tersebut mengutamakan mengirim pesan lewat suara, menjadikannya seperti walkie talkie. Bahkan, ada juga fitur Live Chat yang membuat beberapa orang dapat melakukan fitur walkie talkie ini secara bersamaan. Menarik!

aplikasi mobile messenger di smartphone saya. lengkap!
aplikasi mobile messenger di smartphone saya. lengkap!

Tentu saja, keunggulan yang mungkin dianggap paling menarik bagi remaja adalah ini: emoji, stiker, atau emoticons. Bahkan sejak mulai populernya Yahoo! Messenger satu dekade lalu pun kita sudah senang mengekspresikan diri melalui emoticons.

Sekarang, ungkapan ekspresi itu dibawa ke level lebih oleh Line, KakaoTalk, maupun WeChat dengan menghadirkan stiker dalam bentuk berbagai karakter yang variatif, segar, dan lucu. Mulai kelinci, babi, anjing, beruang, dan bahkan karakter di komik atau anime.

Yang belum dimiliki oleh berbagai aplikasi mobile messaging baru itu sekarang adalah ini: pengguna. Hanya sebagian kecil saja 2500-an daftar kontak di smartphone saya yang menggunakan Line, apalagi KakaoTalk dan WeChat.

BBM memang sudah begitu mengakar di Indonesia karena BlackBerry telah digunakan sejak lebih dari 5 tahun lalu di Indonesia. WhatsApp menjadi aplikasi mobile messaging terpopuler setelah BBM karena pernah menjadi satu-satunya penantang BBM yang secara tidak langsung ikut dipromosikan oleh para perusahan vendor ponsel pesaing BlackBerry.

Tapi, dalam waktu yang sangat singkat baik Line, KakaoTalk, maupun WeChat mencatat pertumbuhan jumlah pengguna yang sangat tinggi dari Indonesia. Maka melihat persaingan mobile messaging dalam beberapa tahun kedepan akan sangat menarik.

Dengan banyaknya pilihan, tentu saja konsumen seperti Anda dan saya yang semakin diuntungkan. Karena kita bebas memilih mana layanan yang dianggap terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan.

Di lain sisi, perusahaan mobile messaing dipaksa untuk cepat berinovasi, pintar berpromosi, dan terus berupaya mengcater kebutuhan pasar Indonesia. Dialah yang akan menjadi pemenangnya.

Yang pasti, persaingan mobile messaging saat ini baru saja dimulai. Terutama melihat jumlah smartphone yang dikapalkan di Indonesia pada 2013 yang menurut IDC Indonesia akan mencapai 14-15 persen dari total ponsel atau sekitar 8-10 juta unit.