
BlackBerry mengklaim penjualan Z10—generasi pertama BlackBerry 10—mendapat respon positif. Namun, seberapa besar kans BlackBerry untuk memenangkan kembali hati konsumen?
Presiden dan CEO BlackBerry Thorsten Heins tersenyum lega. Akhirnya ada berita baik yang dapat ia sampaikan kepada media. Sejak sepekan setelah dipasarkan di Inggris dan Kanada pada 1 Februari 2013 silam, BlackBerry Z10 ludes terjual.
”Inilah BlackBerry dengan peluncuran terbaik di hari pertamanya di Kanada. 50% lebih baik!,” ujar Heins. ”Di Inggris, penjualan Z10 pada pekan pertama tiga kali lebih baik dari performa terbaik kami,” tambahnya. Sejumlah retailer di Inggris memang mengaku kehabisan stok. Meski, BlackBerry sendiri tidak memberikan angka resmi berapa total unit yang dikapalkan.
Analis Mark Sue RBC Capital Markets mengatakan bahwa stok barang di beberapa toko memang dibatasi rata-rata 5-10 unit per toko (pembelian langsung) dan 20-30 unit (pre-order).
Firma riset Kanada Canaccord Genuity juga mengemukakan hal senada. ”Sejumlah outlet kehabisan barang karena stok Z10 dibatasi. Bahkan sebagian besar toko hanya menjual rata-rata 15 unit handset saja,” beber analis T. Michael Walkley. Menurutnya Z10 tidak memberikan deferensiasi signifikan untuk dapat memenangkan hati konsumen.
Yang pasti dari laporan positif tersebut berdampak pada saham BlackBerry yang meningkat 2.7 persen ke angka USD16.48 di Nasdaq. Saham BlackBerry saat ini turun 90 persen dibandingkan saat mereka menguasai pasar smartphone pada 2008.
Indonesia Antusias
BlackBerry Z10 baru akan dipasarkan di Indonesia pada awal bulan depan. Sejumlah operator seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Axis sudah menyatakan kesiapannya untuk memboyong Z10 ke pasar Indonesia. Mereka juga mengemukakan optimisme bahwa handset yang akan dibanderol Rp7 jutaan itu akan tetap relevan bagi pasar Indonesia.
Salah satu buktinya adalah ini: 15 persen pengguna Twitter yang “nge-twit” terkait BlackBerry 10 pada saat diluncurkan pada 30 Januari 2013 silam berasal dari Indonesia, lebih tinggi dibandingkan Amerika (negara dengan pengguna BlackBerry terbesar) dan Kanada (negara asal BlackBerry). Studi terbaru itu dilakukan oleh Salorix, yang menganalisa 900.000 twit antara 29 Januari hingga 2 Februari 2013.
Indonesia sendiri merupakan pasar terpenting bagi BlackBerry. Sebanyak 50 persen dari total pengapalan smartphone ke Indonesia selama 2012 adalah BlackBerry. Indonesia adalah pasar terbesar BlackBerry setelah Amerika dan Inggris. Meski, penetrasi smartphone di Indonesia masih terbilang rendah: hanya 20%.
Kamis (14/2) silam, operator seluler Indosat menyatakan kesiapannya untuk memasarkan handset dengan sistem operasi BlackBerry 10. Sebelumnya, operator seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Axis sudah terlebih dulu memastikan akan merilis handset tersebut di Indonesia.
Menurut Division Head Public Relations Adrian Prasanto BlackBerry Z10 akan diluncurkan akhir Maret. Namun ia tidak menjelaskan berapa harga banderol ponsel tersebut.
Uji coba BlackBerry 10 sudah dilakukan di jaringan Indosat. Menurut Adrian, OS tersebut tak lagi membutuhkan layanan BlackBerry Internet Service (BIS) seperti umumnya BlackBerry dengan OS versi 7 kebawah. Pengguna cukup berlangganan layanan data dari operator. Artinya, koneksi internet BlackBerry 10 tidak berbeda dengan iPhone, Android, ataupun Windows Phone 8.
Adapun di negara seperti Jepang, BlackBerry sudah kehilangan daya tariknya. Bahkan, perusahaan tersebut tidak berencana untuk menjual line up BlackBerry 10 ke negara tersebut.
Sebab, kecil kemungkinan pasar Jepang akan tumbuh. Maklum, market share BlackBerry di negara tersebut turun dari 5 persen menjadi 0,3 persen. Bahkan di Amerika market share BlackBerry hanya 2 persen dari 40 persen pada tiga tahun silam. Konsumen lebih memilih handset seperti iPhone ataupun Android.
Kendati demikian, analis percaya bahwa BlackBerry masih akan terus tumbuh di Indonesia. Terutama melalui handset dengan harga dibawah Rp3 jutaan. ”Z10 yang harganya relatif mahal tidak akan berdampak besar pada penjualan BlackBerry di Indonesia,” ujar analis IDC Darwin Lee.
Q10, handset BlackBerry 10 yang dilengkapi layar sentuh dan kibor QWERTY setelah harga lebih terjangkau, akan diluncurkan secara global pada April 2013.
BlackBerry sendiri telah menunjuk dua eksekutif baru di jajaran dewan direksi mereka. Mereka adalah Richard Lynch, mantan eksekutif di operator Verizon Communications Amerika adan Bert Nordberg, mantan komisaris Sony Mobile yang juga pernah menjabat sebagai Presiden dan CEO Sony ericsson.
Diharapkan kehadiran kedua eksekutif yang sudah sangat berpengalaman di industri ini dapat membantu pemasaran BlackBerry 10. Saat ini dewan direksi Blackberry memiliki 12 anggota.
Aplikasi untuk BlackBerry
Dari total 1,4 miliar unit smartphone yang akan dikapalkan pada 2013, BlackBerry diprediksi hanya akan mengakomodir 1 persennya. Sedangkan Microsoft, melalui Windows Phone 8 mencapai 3,2 persen atau sekitar 45 juta handset.
Selain handset dan sistem operasi, tentu saja hal terpenting lainnya dalam sebuah ekosistem smartphone adalah ketersediaan aplikasi. Lalu bagaimana dengan BlackBerry 10 yang diklaim memiliki 70 ribu aplikasi? Cukup kah aplikasi itu untuk bersaing dengan iOS dan Android?
Jumlah Aplikasi
Windows Store : 100 ribu aplikasi (target hingga Januari 2013)
BlackBerry World: 100 ribu aplikasi (perkiraan saat ini)
Google Play : 800 ribu aplikasi
Apple App Store : 800 ribu aplikasi
Sebagian besar aplikasi untuk iOS dan Android kini sudah tersedia untuk BlackBerry 10. Berikut beberapa diantaranya:
Aplikasi Pribadi
Foursquare
Evernote
Skype
Google Maps
Zinio
Amazon Kindle
Flixster
Andry Birds
Cut The Rope
Jetpack Joyride
Fruit Ninja
Modern Combat 4
Plants vs Zombies
Aplikasi Bisnis
LonkedIn
Cisco WebEx
Dropbox
Box
Bloomberg
The New York Times
Yang Akan Segera Tersedia:
Netflix
Spotify
YouTube
Temple Run
Pandora
Eksklusif untuk BB10:
BlackBerry Hub
Time Shift Camera
Story Maker
BBM (dengan fitur sharing video dan layar)