
Kehadiran Smart TV dengan harga yang semakin terjangkau mendorong teknologi baru ini lebih umum. Melihat tingginya adopsi smartphone di Indonesia, konversi Smart TV rasanya tinggal menunggu waktu.
Ada yang mengatakan Smart TV merupakan langkah logis berikutnya dalam teknologi televisi. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya. Alasan pertama dari segi konten. Ada kebutuhan bagi konsumen untuk mendapatkan akses ke konten yang sama di layar smartphone, tablet, dan laptop ke layar televisi.
Smart TV memang memungkinkan pengguna untuk mencari dan menemukan video, film, foto dan konten lainnya di web. TV tersebut mampu menjalankan browser, terhubung dengan internet di rumah melalui koneksi Wi-Fi.
Menghadirkan internet di tengah-tengah ruang keluarga tentu saja berdampak besar. Bayangkan, betapa mengasyikkannya ketika berselancar internet, melihat streaming video di YouTube, mengecek status di Facebook, hingga membaca linimasa Twitter dilakukan langsung melalui layar televisi.
Selain internet, Smart TV juga memiliki prosesor yang kecil dan kuat untuk menjalankan aplikasi seperti halnya pada smartphone atau tablet.
Dengan aplikasi, konsumen dapat mengonsumsi konten over-the-top. Misalnya memainkan game, melihat update siaran olah raga dan berita, on-demand streaming media, dan masih banyak lagi. Keberadaan aplikasi menambahkan satu fitur pada TV yang absen sejak bertahun-tahun lalu: interaksi.
Keberadaan dan aplikasi membuat Smart TV memiliki konten yang tidak terbatas jika dibandingkan dengan DVR dan set-top box.
Keterjangkauan Harga
Keberadaan Smart TV semakin populer ketika banyak teknologi TV terbaru dipamerkan di Consumer Electronics Show 2012 di Las Vegas. Namum, ketika akhirnya produk tersebut masuk ke Indonesia, kendalanya adalah ini: harga. Banderol puluhan juta rupiah membuat penetrasi Smart TV relatif lambat.
Padahal, peminat Smart TV sendiri dinilai cukup tinggi. Karena itu perusahaan TV asal China, Changhong, menyiasati lewat kehadiran Smart TV dengan harga yang lebih terjangkau. Changhong Smart TV seri A7000 berukuran 42 inci, misalnya, dibanderol Rp6 juta-Rp7 juta per unit. Sedangkan model 55 inci memiliki harga banderol Rp18 jutaan. A7000 dipasarkan mulai November 2012.
Changhong menargetkan produksi hingga 500.000 unit hingga akhir 2013. ”Kami mematok penjualan dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Target kami setiap bulannya sekitar 2.000 unit,” ungkap Presiden Direktur Changhong Indonesia Washington Feng. Saat ini Changhong Smart TV seri A7000 hadir dalam ukuran 42 inci, 47 inci, dan 55 inci.
Feng optimistis bahwa TV pintar seri terbaru itu dapat diterima oleh konsumen di Indonesia. Alasannya, karena harga jual yang dinilainya bersaing. ”Harga kami
10 persen hingga 20 persen lebih murah dibandingkan TV pintar dari brand terkemuka asal Korea ataupun Jepang,” ujarnya.
Tidak hanya mengandalkan harga kompetitif, Changhong juga berencana memperkuat penjualan di modern market dan semi modern market melalui sejumlah strategi promosi yang telah disiapkan.
Melalui strategi tersebut, pihaknya optimistis bahwa penjualan TV pintar akan memberikan kontribusi yang lebih besar dari total penjualan TV di Changhong.
Pada 2012, kategori Smart TV hanya memberi kontribusi sekitar 5-10 persen dari penjualan TV Changhong secara total. ”Tahun ini, kontribusi Smart TV diharapkan meningkat hingga 10-20 persen dari total produksi yang diperkirakan mencapai 500.000 unit per bulan,” beber Feng.
Kontribusi Positif
Ketua Gabungan Perusahaan Industri Elektronika (Gabel) Indonesia Lee Kang Hyun mengatakan, penjualan TV pintar memberikan kontribusi positif bagi para produsen elektronik di Indonesia.
Total penjualan televisi di Indonesia pada 2012 diperkirakan mencapai 5,5 juta unit. Adapun komposisinya produk televisi layar cembung (CRT) sebanyak 2 juta dan Flat Panel TV (FPTV) sebesar 3,3 juta unit. Dari produk layar datar itu sendiri kontribusi dari Smart TV sekitar 5 persennya atau 165.000 unit.
Inovasi dalam menyajikan konten aplikasi yang menjadi fitur dalam produk Smart TV menjadi fokus alasan untuk mendongkrak penjualan pada 2013. Lee juga memperkirakan bahwa aplikasi yang dihadirkan Smart TV semakin beragam dan inovatif.
Sementara itu, tidak ada kenaikan harga untuk Smart TV dengan ukuran layar yang sama di tahun 2012. ”Selain mengeluarkan fitur lebih variatif, produsen juga akan merilis Smart TV dengan ukuran layar lebih besar. Diperkirakan TV berukuran 80 inci akan diluncurkan sebelum pertengahan 2013,” ujarnya.
Lee Kang Hyun sendiir juga berharap bahwa penjualan dan tren Smart TV diikuti oleh semakin membaiknya akses internet dalam negeri. ”Jika jaringan internet di Indonesia diperluas dan dinaikkan kualitasnya, saya rasa tren terhadap TV pintar semakin baik,” tutur Lee.
Very good…… Matur suwuN!
SukaSuka