
Ketika mulai dipasarkan secara global pada awal Maret 2013 mendatang BlackBerry 10 punya beberapa kendala. Mulai harga lebih mahal (Rp7 jutaan), sistem operasi baru yang butuh edukasi ke konsumen, serta absennya aplikasi populer seperti Instagram hingga Path.
Darwin Lee, Associate Market Analyst PT IDC Indonesia, menilai BlackBerry 10 hanya akan diminati oleh segmen yang kecil karena rentang harganya yang mahal. Karena itu kedatangan Z10, handset dengan OS BlackBerry 10, dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap penjualan Research In Motion (RIM), yang kini menggunakan nama BlackBerry itu.
Kendati demikian, operator seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Axis sudah menyatakan kesiapannya untuk menghadirkan bundling handset BlackBerry 10 di Indonesia. Mereka yakin pengapalan pertama BlackBerry 10 mendapat respon positif.
Menurut Head of External Corporate Communications Division Telkomsel Suryo Hadiyanto, BlackBerry 10 memiliki segmen pasarnya sendiri di Indonesia. ”Handset BlackBerry bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia,” ujarnya. ”BlackBerry 10 hanya berbeda pada package maupun value added-nya saja,” ia menambahkan.
Animo pengguna BlackBerry di Indonesia, menurut Suryo, masih sangat baik. Utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, ataupun Bandung. Pengguna BlackBerry yang tercatat di jaringan Telkomsel saat ini mencapai 5,5 juta orang dan dinilai masih akan terus tumbuh di masa mendatang.
Sebab, menurut Suryo, BlackBerry adalah smartphone yang memiliki pendekatan komunal atau kemasyarakatan melalui fitur messaging-nya. ”Pengguna BlackBerry menggunakan BBM untuk terhubung dalam komunitas, baik komunitas pertemanan, saudara, ataupun rekan bisnis. Itulah yang membuat BlackBerry akan terus hidup di Indonesia,” ujar Suryo.
Mereka yang menggunakan smartphone sebagai media sosialisasi, menurut Suryo, berbeda dengan konsumen yang mengonsumsi smartphone untuk kebutuhan multimedia.
”Karena itu, banyak ditemui konsumen yang menggunakan dua handset sekaligus: BlackBerry untuk komunikasi dan iPhone atau Android untuk multimedia,” ujarnya.
Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan memilih menjadi salah satu operator pertama yang akan mendatangkan BlackBerry 10 karena merasa Axis memiliki paket layanan BlackBerry yang sangat kompetitif. ”Layanan BlackBerry kami akan memberikan nilai lebih bagi pelanggan saat dikombinasikan dengan teknologi BlackBerry 10,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Selain Telkomsel dan Axis, PT XL Axiata juga sudah mengaku siap untuk memberikan layanan bundling dengan BlackBerry 10. Untuk tahap awal Direktur Pemasaran XL Axiata Joy Wahyudi memperkirakan ada 1.000 unit BlackBerry 10 yang akan dijual.
Saat ini PT XL Axiata memiliki 7 juta pelanggan smartphone. Sekitar 3,2 juta diantaranya adalah pengguna BlackBerry. Blackberry 10 akan diimpor ke Indonesia melalui tiga distributor utama. Antara lain Erajaya, Trikomsel, dan SCM.
AKU MAU DANANG MENANG TANPA BUSANA BUGIL TELANJANG
SukaSuka