YotaPhone dengan layar ganda di bagian depan dan belakang.
YotaPhone dengan layar ganda di bagian depan dan belakang.

Yota Devices adalah anak perusahaan dari operator terbesar di Rusia, Yota. Mereka mengklaim memiliki inovasi yang mampu merubah persaingan industri telepon genggam pintar yang sudah sangat ketat, tahun ini.

Inovasi bisa datang dari tempat yang tidak terduga: Rusia. Adalah Yota Devices yang menciptakan smartphone dengan desain yang belum pernah dilakukan sebelumnya: memiliki dua layar yang berbeda.

Smartphone dengan dua layar memang penemuan baru. Kyocera yang asal Jepang itu pernah mencoba merilis ponsel dengan nama Echo dengan layar ganda yang dipisahkan oleh engsel.

Namun, yang dilakukan oleh Yota Device melalu produk YotaPhone berbeda. Smartphone bersistem operasi Android itu memiliki dua layar bertolak belakang. Layar keduanya menggunakan teknologi always-on E Ink yang digunakan di e-readers seperti Kindle milik Amazon.

Pertengahan Desember ini The Wall Street Journal menulis soal YotaPhone dan rencana mereka masuk ke pasar internasional pada 2013. Sejak itu Yota mulai mendapatkan banyak sorotan. Kendati produk mereka belum teruji langsung di pasar, namun banyak pihak yang menilai YotaPhone potensial.

CEO Yota Devices Vladislav Martynov menyebut alasan pemilihan teknologi E Ink untuk layar kedua YotaPhone. Menurut Martynov, smartphone yang ada saat ini mengubah sikap dan kebiasaan pengguna dengan cara yang salah.

Salah satunya terkait banyaknya notifikasi yang mengharuskan pengguna untuk terus-menerus mengecek dan berinteraksi dengan ponsel mereka. Disinilah layar E Ink YotaPhone akan sangat membantu.

Layar  tersebut dapat digunakan untuk berbagai aplikasi spesifik. “Sangat penting bagi kami untuk menegaskan pada konsumen unsur pembeda pada layar kedua itu,” jelas Martynov.

Yang pasti pengguna bebas melakukan personalisasi. Misalnya menampilkan notifikasi, menunjukkan linimasa Twitter, menampilan jadwal, to do list, hingga gambar.

Keuntungan dari teknologi E Ink adalah ini: layar tersebut tidak membuat mata cepat lelah, seperti membaca di koran, tidak berbayang di sinar matahari langsung, dan rendah konsumsi baterainya.

E Ink hanya mengonsumsi baterai ketika sedang di refresh, dan jauh lebih efisien dibandingkan dengan LCD atau AMOLED. Yota Device berencana untuk meluncurkan software development kit (SDK) bagi developer untuk dapat memaksimalkan aplikasi mereka menggunakan kedua tersebut.

Selain dari keunikan teknologi E Ink, YouPhone sendiri merupakan smartphone yang cukup standar. Fitur-fiturnya sudah ada pada smartphone saat ini. Misalnya prosesor dual core Snapdragon S4, RAM 2 GB, layar 4,3 inci dengan resolusi 720p, kamera 12 MP, baterai 2,100 mAh, Android 4.2 Jelly Bean, LTE, dan NFC.

Salah satu hal unik lain dari YotaPhone adalah area gesture yang tepat berada dibawah layar. Biasanya area tersebut digunakan sebagai tombol back, home, dan multitask. Area gesture ini bekerja seperti trackpad. Dengan menyapukan jari tangan, pengguna bisa mengganti halaman e-book, atau beralih dari aplikasi satu ke lainnya.

Saat ini YotaPhone mengaku sedang melakukan promosi ke beberapa operator di seluruh dunia, mulai dari Amerika Utara, Eropa, hingga Asia. Bukan tidak mungkin Indonesia termasuk diantaranya karena market Rusia dan Indonesia sendiri cukup mirip.

Di Rusia sendiri ponsel tersebut akan diluncurkan pada Juni atau Juli 2013 dan pada kuartal keempat secara global. Mereka juga berencana untuk berpameran di MWC di Barcelona Februari 2013 mendatang. Harga YotaPhone diperkirakan USD500.

Keunikan E Ink di YotaPhone.

YotaPhone memiliki dua layar. LCD biasa dibagian depan, dan layar hitam putih dengan teknologi E Ink di bagian belakang. E Ink adalah teknologi yang digunakan di e-reader seperti Amazon Kindle.

Keunggulannya adalah hemat baterai, tidak memantul saat berada dibawah sinar matahari, dan tidak membuat mata cepat lelah karena seperti membaca di atas kertas. Berikut adalah beberapa bentuk pemanfaatan E Ink.

– Fitur-fitur seperti notifikasi, linimasa Twitter dapat dialihkan ke layar E Ink. Akibatnya baterai bisa bertahan lebih lama (diklaim 50%).

– Digunakan untuk membaca e-book seperti halnya e-reader.

– Menampilkan boarding pas, yang akan tetap berada di layar kendati ponsel kehabisan tenaga baterai.