Windows 8 dan Windows Phone 8 membuat persaingan di industri teknologi di 2013 kian sengit.
Windows 8 dan Windows Phone 8 membuat persaingan di industri teknologi di 2013 kian sengit.

Indonesia sedang menyongsong era teknologi. Hal itu disampaikan Sudev Bangah, Head of Indonesia Operations International Data Corporation (IDC) Indonesia. Firma riset tersebut memperkirakan belanja IT di Indonesia akan meningkat hingga USD15,8 miliar pada 2013. Pengaruh Information and Communication Technologies (ICT) terhadap ekonomi Indonesia tidak hanya masif namun juga semakin berdampak dan mengikat sektor tradisional seperti pertanian, tekstil, manufaktur, hingga pariwisata. Apa saja yang akan berubah? Berikut ini adalah prediksi ICT di Indonesia pada 2013:

Butuh Investasi di Infrastruktur

Pertumbuhan investasi di Indonesia sudah mencapai 10%-11%. Meski demikian, investasi Indonesia di bidang infrastruktur masih jauh tertinggal dibanding dengan negara Asia lainnya seperti China dan India.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana pernah menyebut bahwa investasi infrastruktur Indonesia masih sangat rendah, berada di angka Rp188 triliun atau sekitar 2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Setelah ditambah pembiayaan dari Pemda, swasta, dan BUMN jumlahnya naik menjadi Rp385,2 triliun atau 4,51 persen dari PDB.

Namun, itu belum cukup karena besaran ideal investasi infrastruktur adalah 5% untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi 7%.

Sudev Bangah Head of Indonesia Operations, IDC Indonesia, optimistis bahwa pemerintah semakin menyadari kebutuhan untuk terus membangun dan mempertahankan kepercayaan investor melalui investasi di infrastruktur. ”Kami percaya proyek-proyek infrastruktur utama akan take-off di beberapa tahun mendatang, yang akan terus berdampak sengaja pada industri ICT,” beber Sudev.

Pada 2013 tambahan total investasi di Indonesia diprediksi menjadi 4,7% atau Rp438,1 triliun. Masih dibawah 5%.

Tingginya Pemanfaatan ICT

Proliferasi mobile broadband menjadi kunci terhadap tingginya konsumsi atau utilisasi ICT di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang haus akan informasi dan keinginan ingin selalu terhubung dengan orang lain adalah pemicu utamanya.

Pasar broadband diperkirakan tumbuh pada angka pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 55% hingga 2016. Faktor pendorongnya, antara lain ekspansi jaringan para operator seluler, penurunan harga modem USB/dongle dan perangkat mobile, serta penyediaan paket broadband/data yang lebih terjangkau.

Kendati demikian, dalam mengonsumsi teknologi, masyarakat Indonesia masih terfragmentasi dalam kelas-kelas. Yang teredukasi dan tertinggal. ”Saat ini Indonesia sedang membangun fondasi dari masyarakat yang berbasis informasi,” tutur Sudev. ”Karena itu, pemerintah harus segera membangun sebuah ekosistem terkoneksi untuk menampung lonjakan ini,” tambahnya.

Penetrasi Startups Lokal

Startups lokal atau perusahaan baru yang bergerak di bidang IT ternyata memiliki peranan penting dalam membangun ekosistem industri ICT di Indonesia. Dalam beberapa waktu terakhir ini IDC menilai bahwa startups lokal telah berhasil mencuri perhatian dari investor global.

”Investor di seluruh dunia kini menaruh perhatian pada pasar lokal di Indonesia,” ujar Sudev. Ia mencontohkan banyaknya startup lokal yang diakuisisi oleh perusahaan dari luar negeri, ataupun perusahaan teknologi asing yang melokalkan layanan mereka.

IDC memprediksi pada 2013 semakin banyak terjadi akuisisi strategis maupun partnership antara startup lokal oleh perusahaan asing yang nilainya bisa mencapai USD15 juta-USD17 juta. ”Kita juga akan melihat banyaknya konglomerat lokal yang akan masuk ke industri teknologi,” ujarnya.

Cloud Computing

Pada 2011 dan 2012, cloud computing mendapat popularitas luar biasa di Indonesia. Kendati demikian, definisi dan keuntungan sesungguhnya dari cloud computing masih belum sepenuhnya terasa. Pada 2013, hal itu akan berubah.

Survey IDC Continuum Survey of Indonesia pada 2012 menyebut bahwa lebih dari 25% end-user akan meningkatkan utilisasi dan belanja mereka ke cloud computing. ”Infrastructure as a service (IaaS) dan Platform as a Service (PaaS) akan tumbuh sangat baik hingga 2016 mendatang di Indonesia. Perusahaan-perusahaan cloud asing juga bersiap untuk masuk pada tahun depan,” ungkap

Bring Your Own Device (BYOD)

BYOD adalah istilah baru yang akan berekskalasi pada 2013. Istilah itu bisa diartikan bagaimana pengguna di Indonesia membawa peralatan elektronik pribadinya ke tempat kerja.

Menurut IDC, 52% pengguna berencana untuk meningkatkan mobilitas mereka dengan membawa gadget pribadi mereka ke kantor. Sedangkan 44% diantara angka tersebut mengaku sedang mencari hardware tepat untuk bisa diajak bekerja serta comply dengan sistem keamanan di perusahaan tempat mereka bekerja.

”Tahun depan perusahaan mulai berpikir untuk membuat atau mengubah kebijakan terhadap device yang dimiliki oleh karyawan mereka. Yakni dengan membuat sebuah sistem operasi yang terintegrasi,” ujar Sudev.

Potensi Pasar di Luar Jawa

Ketika kompetisi di wilayah Barat Indonesia semakin ketat, produsen mulai melirik untuk melakukan penetrasi ke wilayah Indonesia timur. IDC memprediksi bahwa produsen PC akan berinvestasi untuk mengembangkan portofolio bisnis mereka ke kota-kota di tier 2 dan tier 3, serta kota-kota besar diluar pulau Jawa.

Targetnya adalah peningkatan pertumbuhan warga kelas menengah di Indonesia yang terjadi di seluruh Indonesia, atau mengkapitalisasi konsumen yang ”naik kelas” dan ingin membeli laptop, smartphone, atau tablet pertama mereka.

Perang Sistem Operasi

IDC menilai tidak ada pemenang utama dalam ”perang” antara sistem operasi yang terjadi di Indonesia selama 2012. Pertempuran yang dipicu oleh perubahan gaya hidup, meningkatnya jumlah warga kelas menengah, serta masyarakat yang haus informasi itu tetap terjadi pada 2013. Targetnya adalah konsumen yang baru membeli ponsel untuk kali pertama, serta pasar smartphone.

”Konsumen Indonesia sangat diuntungkan dengan pasar yang sangat kompetitif. Antara lain dengan pilihan merek, bentuk, serta harga yang beragam,” ujar Sudev. ”Pada 2013 akan ada smartphone yang dibanderol dengan harga dibawa Rp400 ribu,” ia menambahkan.