Samsung Ativ Smart PC yang menggunakan OS Windows 8
Samsung Ativ Smart PC yang menggunakan OS Windows 8

Inilah kategori notebook PC masa depan: sebuah hibrida sempurna antara fungsionalitas sebuah PC dan kepraktisan sebuah tablet. Notebook yang dapat diajak bekerja namun juga mudah dimaksimalkan untuk bersenang-senang.

Hingga empat tahun mendatang penjualan PC global memang masih akan tumbuh. Namun, besarnya pertumbuhan PC itu tidak akan ada artinya dibandingkan dengan pertumbuhan smartphone dan tablet.

Pada 2016 nanti Forrester Research memperkirakan jumlah PC yang terjual di seluruh dunia berada di kisaran 370 juta unit. Sedangkan jumlah total smartphone dan tablet yang terjual pada saat itu mencapai 1,6 miliar unit.

Tahun ini pun penjualan tablet terus mengejar PC. Hingga akhir 2012 yang sudah diambang mata, jumlah penjualan PC di seluruh dunia diperkirakan akan tembus ke angka 330 juta unit.

Penjualan tablet global sendiri diprediksi lebih dari 100 juta unit. Sedangkan jumlah penjualan smartphone diperkirakan mencapai 665 juta unit.

Tingginya permintaan akan tablet membuat vendor PC melahirkan genre yang disebut convertible PC. Hibrida notebook dan tablet ini sebenarnya sudah pernah dilakukan beberapa tahun lalu, namun gagal.

Selain karena saat itu belum ada sistem operasi yang dioptimalkan untuk sentuhan, teknologi layar sentuh pun belum sebaik sekarang.

Yang terjadi sekarang ini sangat berbeda. Baru saja lahir Windows 8, sistem operasi yang memiliki semua fitur Windows sebelum-sebelumnya, namun memiliki dua tampilan (user-interface) yang salah satunya memang dioptimalkan untuk sentuhan.

Tidak heran jika convertible PC disebut-sebut sebagai laptop masa depan. ”Fungsi ganda-nya membuat pengguna tidak perlu membawa dua device (notebook dan tablet) sekaligus,” beber Sung Khiun, IT Business Director PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN).

Walau pasarnya sendiri masih sangat kecil (karena baru!), tapi tahun ini saja pertumbuhan convertible PC di Indonesia diperkirakan mencapai dua kali lipat. Pada 2012 hingga 2015 nanti, pasar convertible PC juga diprediksi mengalami pertumbuhan hingga 53 persen.

Memang masih terlalu dini jika menyebut convertible PC ini akan menjadi segmen yang akan menggantikan notebook di masa depan. Namun, bisa jadi ini adalah awal dari sesuatu yang besar. Sebab, menurut Sung Khiun ”inilah kategori yang bisa mengakomodir semua kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap sebuah notebook PC,”.

Dual Form Factor

Ativ Smart PC dan Ativ Smart PC Pro adalah produk terbaru Samsung di segmen convertible PC. Layarnya berukuran 11.6 inci, sedikit lebih besar dibandingkan flagship tablet Android Galaxy Note 10.1.

Ukurannya terbilang ramping, yakni 9,9 mm untuk Ativ Smart PC dan 11,9 mm untuk versi Pro. Tidak seperti tablet Android, slot convertible PC ini lebih lengkap. Mulai USB 2.0 (Smart PC) dan USB 3.0 (Smart PC Pro), mHDMI, hingga miniSD.

Kualitas sentuh layarnya sudah tidak berbeda dengan tablet ada di pasar saat ini. Bahkan lebih baik karena sudah mendukung multi-touch hingga 10 jari.

Sensitivitas layarnya juga ditingkatkan untuk memudahkan pengguna melakukan pinch-to-zoom, memutar gambar, melakukan scroll halaman web, hingga menavigasikan menu. Selain itu, pengguna juga mendapatkan S Pen, fitur andalan di rangkaian Galaxy Note yang berguna untuk menulis di layar semudah menulis diatas kertas.

Tapi yang paling menarik justru docking keyboard yang sudah sepaket dalam pembelian. Dengan docking ini Ativ Smart PC berfungsi menjadi sebuah notebook. Selain memiliki touchpad, juga dua slot USB 2.0 tambahan. Kibornya empuk dan nyaman, tidak seperti kibor
aksesoris third party yang kualitasnya kurang baik.

Selain aksi copot-pasang tablet PC ke dockingnya sangat mudah, pengguna juga bisa langsung mengetik di keyboard begitu tablet terhubung di docking. Tidak harus dikoneksikan dengan bluetooth atau media lainnya.

Smart PC yang dibanderol Rp9,4 juta ditenagai oleh Intel Atom terbaru (Clover Trail), RAM 2 GB, dan SSD 128 GB. Sedangkan Smart PC Pro sudah menggunakan Intel Core i5 yang lebih bertenaga, RAM 4 GB, dan SSD 256 GB dengan banderol RpXX juta. Untuk tenaga baterainya, Ativ Smart PC diklaim mampu bertahan 13,4 jam. Sedangkan Smart PC Pro 8 jam.

Produktif = Konsumtif
Keunggulan convertible PC adalah mampu menggabungkan heavy creation (kegiatan produktif) dan instant consumption (konsumsi masif). Ini berbeda dengan tablet yang cenderung digunakan untuk mengonsumsi konten.

”Riset internal kami bahkan menyebut bahwa pengguna jarang sekali menggunakan notebook untuk mengonsumsi konten hiburan seperti video, musik, dan lainnya,” ujar Head of Product Marketing IT Division PT Samsung Electronics Indonesia Haryono Kartono.

Di laptop, pengguna cenderung melakukan banyak kegiatan produktif seperti berselancar web, mengirim email, dan bekerja dengan dokumen. Sebaliknya, ”mereka (pengguna) lebih senang mengonsumsi konten seperti game dan video di tablet,” ia menambahkan.

Dengan convertible PC, Haryono mengklaim bahwa pengguna terdorong untuk melakukan dua-duanya. Mengapa bisa begitu? Menurut Haryono, karena convertible PC memiliki fitur yang sangat lengkap. Baik konektivitas, produktifivitas, mode shift di Windows 8 untuk tablet dan PC, kreativitas, serta convergence experience.

Pasar Baru
Convertible PC, menurut Sung Khiun, IT Business Director PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN), tidak hanya menyesar segmen konsumen. Tapi juga korporasi yang bergerak di industri perbankan, automotif, hingga retail. ”Walau pasarnya baru, namun respon pasar cukup bagus,” ujar Sung Khiun.

Ketika menggelar pameran selama 2 hari di Grand Indonesia, Jakarta, belum lama ini, Samsung Ativ Smart PC terjual 400 unit. Memang jauh jika dibandingkan dengan smartphone Samsung Galaxy Note 2 yang dapat terjual hingga 1000 unit dalam sehari. Meski demikian, Sung Khiun menilai angka penjualan Ativ Smart PC itu sudah sangat baik.

Kehadiran convertible PC ini memang memberikan keragaman pilihan kepada konsumen. Walau segmen pasarnya masih kecil, namun notebook dengan harga diatas USD1000 (Rp9 jutaan) di Indonesia diprediksi meningkat hingga 10 persen.

Dengan fungsi yang ditawarkan, convertible PC ini memberikan pilihan yang sangat menarik. Apalagi hampir semua vendor PC di Indonesia sudah bermain di segmen ini.

Windows 8 inilah yang membuat vendor seperti Samsung, Dell, Sony, Lenovo, Asus, Acer, dan Toshiba berlomba-lomba untuk masuk ke segmen convertible PC, yang biasa disebut laptop hybrid itu.

Ketika tahun depan harga convertible PC sudah berada dibawah Rp6 jutaan yang jadi market terbesar notebook di Indonesia, bukan tidak mungkin kategori ini akan booming.