Forrester Research mencatat bahwa bermain game adalah aktivitas tertinggi yang dilakukan pengguna dengan tabletnya setelah berselancar internet dan mengecek email. Sedangkan ruang keluarga menjadi lokasi paling sering pengguna mengakses perangkat tablet mereka.

Ini menunjukkan bahwa tablet adalah sebuah perangkat hiburan yang digunakan oleh pengguna ketika mereka sedang rileks atau memiliki waktu senggang.

Hal ini disadari Cyrus, vendor lokal yang merilis tiga varian tablet terbaru di gelaran Indocomtech 2012, pada Rabu (31/10) silam. Cyrus AtomPad, Cyrus GamePad Honey, dan Cyrus TV Pad Slim di-bundle dengan game terbaru milik Gameloft.

Gameloft adalah publisher game raksasa asal Prancis yang sejak beberapa tahun terakhir semakin fokus melakukan penetrasi ke pasar Indonesia. Game-game seperti Modern Combat 3 : Fallen Nation, N.O.V.A 3 : Near Orbit Vanguard Alliance, Asphalt 7: Heat, Shark Dash, dan 9 mm, misalnya, sudah dibekali dengan bahasa Indonesia.

Menghadirkan game dengan bahasa Indonesia, sebut Senior Vice President Publishing Gameloft Gonzague de Vallois, sangatlah penting. ”Karena membuat pengguna merasa lebih nyaman,” papar Gonzague. ”Walau saya fasih Inggris, tapi saya tetap ingin game yang saya mainkan berbahasa Prancis,” ujarnya.

Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Nino Pohan mengatakan bahwa saat ini konsumen tidak hanya membeli sebuah perangkat karena spesifikasi hardwarenya saja. Namun, juga sangat peduli terhadap konten. ”Dengan game keluaran Gameloft kami harapkan konsumen dapat memfungsikan tablet mereka sebagai mesin game,” katanya.

Cyrus GamePad Honey merupakan tablet andalan mereka untuk bermain game. Ukurannya 7 inci, sudah dilengkapi TV Analog, 10 game resmi Gameloft, dan memori 8 GB. Harganya Rp1,4 jutaan.

Adapun Cyrus AtomPad yang memiliki ukuran 7 inci, sudah dilengkapi Android 4.0, prosesor 1 GHz, dan memori internal 8 GB, dipasarkan Rp1 jutaan. Yang terakhir, Cyrus TV Pad Slim 3G dibanderol Rp2,6 juta.

Tablet, menurut Gonzague adalah perangkat baru yang sangat nyaman saat digunakan untuk bermain game. ”Potensi pasar tablet akan terus berkembang. Saya percaya dalam waktu yang tak lama lagi harga tablet akan menyentuh angka USD50 atau dibawah Rp500 ribuan, sehingga pangsa pasarnya menjadi sangat luas,” ujar Gonzague. ”Nantinya akan ada tablet untuk semua orang, di setiap rentang harga ataupun ukuran layar,” ia menambahkan.

Indonesia adalah pasar penting bagi Gameloft, yang sudah sejak 5 tahun lalu menjalin kerja sama dengan berbagai OEM (Original Equipment Manufacturer), mulai dari MITO, Samsung, hingga Nokia.

Menariknya, 90 persen pasar Gameloft justru berasal dari feature phone. Meski, mereka percaya bahwa pasar game untuk smartphone dan tablet tahun depan bisa meluas dari hanya 10 persen menjadi 35 persen. Saat ini mereka memiliki lebih dari 200 jenis game di feature phone dan 80 game smartphone/tablet.

Francois Munck, Country Manager Gameloft Indonesia mengatakan bahwa ada tiga kunci strategi mereka dalam melakukan penetrasi pasar di Indonesia. Pertama adalah sistem pembayaran yang mudah, kedua kemudahan untuk mencari game dan toko aplikasi, serta yang terakhir adalah harga yang terjangkau.

Saat ini, menurut Munck, model bisnis yang diminati oleh konsumen Indonesia adalah freemium, dimana game dapat diunduh gratis, sedangkan pengguna hanya membayar jika ingin mengakses seluruh fitur dalam game. ”70 persen produk Gameloft pada 2013 sifatnya freemium,” katanya.